Pages

Thursday, 1 March 2012

Masa Lalu



Masa lalu adalah masa lalu. Ia tak kan kembali kepadamu, seberapapun kau memaksanya, seberapapun kau mau…
Hmmm, mungkin sudah saatnya aku melupakan masa lalu, ya, masa lalu dalam hidupku yang akh, entahlah susah kugambarkan dengan mudah.
Aku tak bisa terus-terusan membawa beban ini sepanjang hidupku, aku tak bisa terlihat seolah aku baik-baik saja padahal hatilku lebam merana diayun duka, dinina bobokan nestapa, ah, begitu menyakitkan.
Aku bukannya tidak ingin bahagia dan bergantung pada seseorang, berbagi kisah dan merasakan sakit dan senang bersama, juga tetrawa menangis bersama.
Tapi aku terlalu takut untuk melihat dunia, bermain bersamanya.
Ya, aku takut ketika aku terlena dunia akan menghempaskanku begitu saja seperti yang terjadi di masa lalu.
Dan entah kenapa aku merasa di dunia ini tak ada yang bisa kupercayai lebih baik selain diriku sendiri dan Tuhanku.
Aku telah belajar banyak dari hidup ini,
Namun nyatanya tak ada yang bisa membuatku bahagia selain diriku sendiri,
Ya, nasib kadang memang memberiku hal-hal manis di awal, namun seperti permen, setelah di emut manisnya itu perlahan akan hilang begitu saja.
Dan saat aku lengah ia mengambil segala yang aku miliki.
Bukankah itu menyakitkan, ah tidak, itu bukan ha lasing bagiku.
Aku sudah terbiasa berkawan baik dengan segala macam bentuk penderitaan, seperti: keterasingan, ketertindasan, kemiskinan.
Miskin? Ah, jadi miskin itu sama sekali tidak memalukan. Tapi kadang-kadang menyulitkan? Benar bukan seperti itu? Ya, pasti jawabannya ya. Bagaimana aku tau? Karena aku merasakannya. Miskin ilmu, miskin harta, miskin jiwa, aku pernah merasakannya.
Tapi ah, biarlah, biarlah nasib mengombang ambingkanku, karena bagaimanapun aku tak ingin menyerah, semakin dia mengasariku, semakin aku ingin membuktikan aku bisa.
Ah, bicara apa aku ini? Ah, masa lalu memang selalu membuatku jadi orang yang banyak bicara seperti ini.
Suatu hari, ya, suatu hari aku yakin…
Ya, aku yakin suatu hari aku akan mengingat masa lalu sambil tersenyum karena aku berhasil melewati masa-masa yang hanya boleh aku yang tau.
Kapan? Entah kapan. Akan kubiarkan ia mengalir seperti air atau seperti metamorfosa kupu-kupu yang berjalan alamiah.

No comments:

Post a Comment