Sudah 3 hari Criska menetap di Rumah Sakit dan 3 hari pula
baik Chio ataupun Caesar setia menemaninya.
“Chi, lu gak mungkin kan terus-terusan ngacauin semua jadwal
lu, kalo gitu, liu sama aja bikin gua sakit 2 kali tau!”
“Ngebiarin lu berdua aja sama mantan suami lu?” Seru Chio
sambil menatap Caesar yang sedang asik membaca Koran dan minum kopi.
“Sebentar lagi Catra dateng, lu gak usah khawatir!”
“Kalo gitu, gua nunggu Catra ya!”
“Nggak usah, lebih baik sekarang, lu balik, lu mandi, lu
tidur nanti jam 11 ada pemotretan, biar lu fresh!”
“Huffffhhhhh! Cereweettt!” Chio tak kuasa menolak, iapun
menuruti perkataan Criska dengan enggan.
Sepeninggal Chio, Caesr melipat korannya dan duduk disamping
Criska, “Beberapa hari ini, aku mencoba berusaha dengan keras untuk mengerti
kamu dan memberikan apa yang kamu mau, tapi semakin aku mencoba, aku merasa
kamu semakin asing. Hatiku tidak berubah sedikitpun, bagaimana hatimu bisa
berubah? Semarah itukah kamu sama aku? Sampai melihatkupun kamu enggan!”
“Sebaiknya kamu pulang!” Criska mencoba mengalihkan
pembicaraan.
“Apa tidak ada lagi sedikitpun cinta untukku? Apa kini kamu
benar-benar sudah melupakanku dan berpaling pada orang yang jelas tidak lebih
baik dariku?”
“Tidak lebih baik?” Criska tersenyum sinis, “Kamu tau, dia
tau cara membuatku bahagia! aku dan kamu sudah berahkir semenjak pertama kali
kamu ninggalin aku, jadi kumohon, pergilah, tidak hanya dari sini, tapi juga
dari duniaku!”
“Sampai kapanpun kamu adalah milikku dan aku tidak akan
membiarkan siapapun memilikimu, hanya aku yang bisa membuat kamu bahagia!”
“Egois!”
“Aku punya segalanyan dan aku mencintai kamu sangat dalam,
lalu kurang apalagi!”
“Tidak semua hal bisa dibeli dengan uang!”
“Kita liat nanti!” Caesar menatap Criska tajam, kemudian
berlalu begitu saja meninggalkan Criska.
Tatapan tadi, tatapan tadi hampir membuat jantung Criska
copot, ia gugup, tatapan tadi bukan tatapan main-main, itu ancaman, ya, ancaman
yang bisa mengancam orang-orang terdekatnya. Tatapam itu, tatapan penuh ambisi,
Caesar ternyata tak pernah berubah, tetap sama sepertyi yang dulu, dingin dan
apatis.
<><><><*********><><><>
No comments:
Post a Comment