Pages

Thursday, 1 March 2012

SKY #3



Beberapa hari ini kerja Chiko hanya uring-uringan. Berpisah dengan tante Clara membuatnya malas melakukan apapun. Sebenarnya, dengan wajah yang ganteng dan uang orang tuanya yang banyak, ia bisa dapatkan wanita manapun yang ia inginkan, bahkan lebih dari tante Clara.tapi akh, semuanya terlalu membekas.
 Meskipun ia dan tante Clara terpaut usia cukup jauh, yaitu 15 tahun ( Yuni-Raffi :D ), Chiko menganggap hubungan ini bukan hubungan yang main-main, ia serius dan ini bukan hanya soal hasrat, ia mencintai tante Clara lebih dari yang orang lain tahu. Ya, bukankah wanita hanya akan memandang seorang laki-laki dengan serius jika ia bisa memandang dirinya secara serius.
Meskipun diantara dirinya, Criska, Chepi, dan Catra, Chikolah yang paling manja, tapi kalau masalah cinta, ia sepertinya lebih berpengalaman dibanding semuanya. Cuma saja, ia salah mencintai orang. Ah, andai saja tante Clara tak bersuami, semuanya pasti tak akan serumit ini. Mempunyai seseorang seperti tante Clara membuat ia bisa menghapus lukanya dan membuat perasaannya bahagia. Tapi, dalam hidup itu kadang ada hal kejam tak berprikemanusiaan yang seberapapun ia berusaha menghidari, hasil akhirnya tak dapat dihindari. Hufh, mungkin tante Clara bukan jodohnya.
Jujur direlung hati terdalamnya, ia merasa sangat kehilangan tante Clara, ia ngin menemuinya, ia ingin melepas gundah dipelukannya, tapi lagi-lagi Chiko ingat bahwa cinta itu bukan hanya soal rasa dan hasrat, ia mencintai tante Clara sama seperti ia mencintai ibunya, ia hanya ingin yang terbaik untuk wanita paro baya yang sebenarnya lebih pantas menjadi ibunya. Mencintai itu membuat orang yang dicintainya bahagia, bukankah itu arti cinta yang sesungguhnya?
Selelebat kenangan, sekelumit kisah, Chiko biarkan berlalu, ia harap hari baru memberinya harapan baru, ia harap kelabu seperti debu hilang dari pandangan begitu saja berubah menjadi ungu, dan bahagia menyertainya selalu, bukankah lebih baik begitu?

<><><><*********><><><>

No comments:

Post a Comment