Kadang Criska membenci dirinya sendiri sampai ia merasa
seperti orang paling tidak berguna di dunia ini. Dan, ini semua karena Chio,
Chio membuat warasnya menemui titik ketiadaanny.
“Kenapa? kok suntuk gitu!” Tanya Chio tanpa dosa yang
membuat Criska makin kesal.
Criska menatap Chio geram, ia tak mampu lagi membendung
kesedihannya, dua butir air menetes bersamaan dari matanya, ia mengangis,
menumpahkan kekesalannya.
“Kenapa lu cancel sepihak shooting hari ini? Semua tim udah
susah payah nyiapin semuanya dan dengan mudah lu batalin tanpa peduli perasaan
mereka?”
“Gua lagi bad mood kak, kalopun gua lanjutin, gua yakin
semuanya akan berjalan lancar! Lagipula tim juga setuju, kenapa lu mesti
marah-marah?”
“Enak yah jadi lu, bisa bertindak sekeenaknya gitu, lu
bener-bener gak bisa ngehargain sedikit aja orang-orang yang udah kerja keras
untuk hari ini!” Criska benar-benar tak tahan dengan Chio, namun lagi-lagi, ia
tak punya keberanian untuk meninggalkan pekerjaannya.
“Kak, gua laper, tadi gua beli pizza, lu ambilin gih di
mobil!” Seru Chio sekeenaknya.
Criska menghela nafas, menghapus air matanya, menahan semua
amarahnya kemudian menuruti apa mau Chio, tidak hanya mengambil pizza, Chiopun
minta Criska menyuapinya, tak ada pilihan lain, iapun menuruti mau Chio, Criska
makin kesal ketika Chio dengan sengaja memperlambat mengunyah, tapi ia tetap
berusaha sabar, kalau ia sama keras seperti Chio, semua ini malah akan
mempersulitnya.
“Kak, lu tau kenapa gua bad mood?”
Criska tak acuh, bahkan pura-pura tak mendengar.
“Kak, lu tau kenapa gua bad mood?” Chio mengulang
kata-katanya dengan volume yang lebih keras.
Criska mengangkat bahunya dengan enggan.
“Karena yang gua liat dari tadi cuma lu yang cemberut, hari
ini lu tuh kerjaannya marah-marah mulu, kan jadi kesel bawaannya, coba lu
senyum, gua pasti lebih semangat!”
Criska menatap mata Chio.
“Gua sayang lu, gua suka liat lu senyum dan gua harap saat
sama gua, lu bisa senyum terus dan senyum itu cuma buat gua!” Seru Chio serius,
“Meski gua selalu kekanakan, tapi perasaan gua sama lu serius kak, so, gua
harap lo bisa sedikit aja ngerespon perasaan gua, senyum kek, ketawa kek,
jangan marah-marah dan kesel terus!”
Criska menghela nafas lebih dalam, bagi Criska Chio hanya
bosnya tidak lebih dan sampai kapanpun tidak akan lebih.
<><><><*********><><><>
No comments:
Post a Comment