Gak heran kenapa acting para pemain “The
Raid” seolah mereka
benar-benar pasukan militer. Tanya kenapa? karena mereka benar-benar menjalani
pelatihan seperti militer. Yap, mereka sempat menjalani
pelatihan khusus dengan Komando Pasukan Katak (Kopaska) Angkatan Laut di
Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Para actor yang berperan
sebagai pasukan elite seperti Iko Uwais, Joe Taslim, dll. Mendapatkan pelatihan
khusus bagaimana cara memegang senjata, bagaimana berdisiplin ala militer,
bagaimana menggunakan bahasa isyarat pada saat penyerbuan, bagaimana cara
menyatukan suara dan kompak dalam team, bagaimana cara menghormati atasan dan
lain-lain. Tujuannya, agar sang actor bisa benar-benar seperti anggota militer
sesungguhnya, dan ternyata, latihan khusus itu tidak sia-sia karena membuahkan
hasil yang memukau lewat ketangguhan para pemainnya. Film ini benar-benar
membuat penontonya jatuh hati.
Pada hari pertama tayang “The Raid”
diserbu kurang lebih 57rb orang Indonesia, antrinya selangit ( kayak waktu
nonton Laskar Pelangi+Ayat-Ayat Cinta).
Orang
Indonesia patut bangga sama film ini, karena selain hebat film ini juga
membantu menduniakan seni bela diri asli Indonesia, pencak silat.
Film
ini, film yang keras. Tapi menampilkan sesuatu yang lain, entah apa itu yang
jelas setelah liat film itu gua ngerasa bangga banget jadi orang Indonesia,
Thanks Om Gareth.
Title
: The Raid :
Redemption/ The Raid/Serbuan Maut
Genre
: Action
Producer : Arie
Sugantoro
Director
: Gareth Evans
Writer
: Gareth Evans
Music
Score : Fajar Yuskemal & Aria
Prayogi yang kemudian di sempurnakan oleh Mike
Shinoda dari Linkin Park dan Joseph
Trapanese (composer Fast Five, Tron Legacy & Dexter Series)
Produksi
: Merantau Films
Running
Time : 101 minutes
Cast
v IKo Uwais as Rama ( tokoh utama, anggota Tim SWAT yang
punya Misi lain menemukan kakaknya yang ternyata adalah Andi )
v Ray Sahetapy as Tama Riyadi ( Mafia kelas wahid, gembong
narkotik yang kejam, bengis, tanpa ampun dan luar biasa licik juga licin )
v Yayan Ruhian as Mad Dog “Anjing Gila” ( Tangan kanan dan
tukang pukul Tama yang berkeahlian silat tinggi )
v Tegar Satrya as Bowo ( anggota Tim SWAT yang keras
kepala )
v Eka “Piranha” Rahmadya as Dagu ( anggota Tim SWAT )
v Verdi Solaiman as Budi ( anggota Tim SWAT )
v Ananda George as Ari ( anggota Tim SWAT )
v DLL
Sinopsis
“The
raid” kurang lebih bercerita tentang selekompok polisi khusus yang beranggotakan
20 orang, yang diberi nama Tim SWAT (Special Weapons And Tactics), mirip
seperti densus 88 di Indonesia, kenapa namanya tak densus 88 saja? Kenapa harus
SWAT? Karena tim film ini sangat menghormati pasukan elite negeri ini, polisi
di film ini bertindak cukup brutal, liar dan cadas sedang citra Polisi di
negeri ini kan kita tahu sendiri seperti apa. Selain itu, tim film ini juga
menghindari benturan-benturan kepentingan dan rasanya SWAT lebih mudah untuk di mengerti dan dipahami oleh
penonton internasional.
Tim
SWAT dikomandoi oleh Sersan Jaka ( Joe Taslim ) punya misi menyerbu bangunan
apartemen kumuh berlantai 30 di jantung kota Jakarta yang penuh dengan pecandu
narkoba, pembunuh, anggota gank, pemerkosa, pencuri dan gelandangan, pokoknya
segala macam penjahat, dari kelas teri, kelas kakap sampe kelas paus ada
disana, disana juga adalah tempat bersarangnya big bos mafia, Tama Riyadi ( Ray
Sahetapy). Tama adalah penguasa wilayah itu, mafia kelas kakap dan pembunuh
berdarah dingin. Dia memiliki 2 tangan kanan yaitu Andi ( Donny Alamsyah ) yang
menjadi otak bisnis Narkoba Tama dan Mad Dog ( Yayan Ruhiyan ) yang piawai ilmu
bela diri silat, penjahat paling sportif di dunia.
Apartemen
itu tak pernah tersentuh oleh pihak berwenang, karena, kebanyakan tak berani
mengutak-atik kehidupan disana, Tama punya banyak koneksi dengan aparat-aparat
itu sendiri, so, para penjahat aman tinggal disana.
Hingga
akhirnya di suatu pagi di tengah keheningan, saat hujan mengguyur, Tim SWAT
menyerang tempat itu.
Film
dibuka dengan scane seorang Rama ( Iko Uwais ) yang bersiap pergi bertugas
sebagai anggota Tim SWAT, lu tau adegan awalnya? Sholat jadi adegan pembuka.
Ini membuktikan bahwa langkah sekecil apapun, dalam agama apapun, sebaiknya di
mulai dengan do’a dan berserah diri pada SiempuNya Hidup. Karena Dialah yang
akan menentukan segalanya.
Sesampainya
di Apartemen kumuh itu, mereka bertemu dengan Letnan Wahyu ( Pierre Gruno ),
yang notabenbenya adalah otak dan insiator penyerbuan ini. Tim SWAT masuk ke
Apartemen tua itu secara diam-diam, setiap lantai mereka naiki dan mereka sisir
dengan mantap. Penjahatpun mampu mereka lumpuhkan dengan rapi. Sampai akhirnya
satu anak memergoki penyerbuan rahasia itu, alarm tanda bahayapun segera
dibunyikan.
Penyergapan itu terbongkar sebelum waktunya, gerakan Sersan Jaka Cs terpantau kamera pengintai, sehingga Tamapun mengetahui rencana penyerbuan tersebut( yang sebenernya sejak awal juga ia tahu ada penyerbuan semacam ini, tapi ia tak tahu anggota polisinya jauh lebih banyak dari yang ia kira dan bersih ). Segala upaya Tama lakukan untuk mempertahankan wilayahnya, Dari penthouse suite-nya, ia memerintahkan untuk memblokir semua pintu keluar dan memadamkan semua lampu. Otomatis Tim SWAT terjebak didalamnya (tepatnya di lantai 6) tanpa komunikasi, Tidak hanya itu, Tama juga menyewa banyak pembunuh bayaran untuk membereskan tamu tak diundang itu sampai habis. “Pesta”pun dimulai. Langsung rentetan tembakan dan ledakan terdengar disetiap sudut gedung. Pintu kematian terbuka lebar.
Penyergapan itu terbongkar sebelum waktunya, gerakan Sersan Jaka Cs terpantau kamera pengintai, sehingga Tamapun mengetahui rencana penyerbuan tersebut( yang sebenernya sejak awal juga ia tahu ada penyerbuan semacam ini, tapi ia tak tahu anggota polisinya jauh lebih banyak dari yang ia kira dan bersih ). Segala upaya Tama lakukan untuk mempertahankan wilayahnya, Dari penthouse suite-nya, ia memerintahkan untuk memblokir semua pintu keluar dan memadamkan semua lampu. Otomatis Tim SWAT terjebak didalamnya (tepatnya di lantai 6) tanpa komunikasi, Tidak hanya itu, Tama juga menyewa banyak pembunuh bayaran untuk membereskan tamu tak diundang itu sampai habis. “Pesta”pun dimulai. Langsung rentetan tembakan dan ledakan terdengar disetiap sudut gedung. Pintu kematian terbuka lebar.
Agenda
awal Tim SWAT yang harusnya serbuan berubah jadi objek buruan. Baku hantam
terus terjadi, Rama harus rela melihat satu demi satu kawannya dibantai secara
membabi buta sampai tewas di tangan para penjahat itu dengen eksekusi aneka
rupa yang kejam.
Namun
tak ada kata menyerah, perlawanan, perjuangan dan pertarungan demi pertarungan
yang tak kenal lelah tetap Sersan Jaka, Rama dan kawan-kawan lakukan untuk
bertahan hidup dan membabat habis semua penjahat-penjahat nomor wahid yang
terkenal bengis dan sadis suruhan Tama yang sarat teknik bela diri yang
mumpuni. Bahkan ketika Rama dan temannya terluka, mereka tetap bertahan. Malah
Rama memutuskan untuk menyerang balik Tama Cs. Usaha keras Rama membuahkan
hasil, malah ia di bantu oleh Andi yang notabenenya kaki tangan Tama, ya, Andi
berkhianat demi sang adik.
Pertarungan seru dan menegangkan terjadi ketika kakak-adik ( Rama-Andi ) berjibaku melawan Mat Dog yang piawai sekali silat. Mat Dog adalah sosok super-villain yang bengis dan susah mati. Ia bajingan yang lebih memilih menghabisi lawan dengan tangan kosong secara perlahan.
Pertarungan seru dan menegangkan terjadi ketika kakak-adik ( Rama-Andi ) berjibaku melawan Mat Dog yang piawai sekali silat. Mat Dog adalah sosok super-villain yang bengis dan susah mati. Ia bajingan yang lebih memilih menghabisi lawan dengan tangan kosong secara perlahan.
Setiapa
adegan terlihat sangat “Indah”, sampai tak terasa ada pengulangan. Darah yang
muncrat, pertarungan tangan kosong, pukulan, hantaman, tendangan, sayatan pisau
sampai tembakan memiliki kisah dan keunikan sendiri-sendiri.
Hmmm, Apakah mereka dapat keluar dari apartemen itu?
Atau justru tidak ada yang dapat keluar dari gedung tua itu hidup-hidup? Adakah yang berkhianat? Cari jawabannya dengan
nonton film ini secepatnya. Hehehehe, mumpung masih tayang di bioskop. Karena
“The Raid” itu lebih ke luar sensasinya kalo di tonton, ketimbang di certain.
Thank you...
ReplyDelete