Chio sangat kesal karena sepanjang Shooting kali ini Caesar ada
disana dan terus saja memperhatikan Chriska. Ahh, membuat ia bad mood saja.
Ketika diberi waktu untuk istirahat, ia tak mau menyia-nyiakannya, ia segera
menghampiri Chriska dan memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat Caesar
cemburu.
Mulai dari meminta Chriska mengupaskan buah, menyuapinya sampai
mengelap keringatnya. Tapi ternyata tak mudah Caesar punya kemampuan seperti
dirinya yang bisa menyembunyikan perasaan sebenarnya dan bertindak seperti semua
dan dunia ada digenggaman tangannya.
Chio menatap Chriska ketika jarak dirinya dan Chriska begitui
dekat, secara Chriska sedang mengelap keringatnya.
“Kak, lu jangan macem-macem ya! Lu janji ya, selama lu sama gua,
senyum dan perhatian gua hanya buat gua!” Seru Chio sambil membetulkan anak
rambut yang menutupi mata Chriska.
Chriska mencubit hidung Chio, “Ia bawel, gua janji…!”
Chio tersenyum, ia melirik Caesar, muka Caesar merah seperti
menahan marah.
“Thanks kak!” Serunya kemudian mencium kening Chriska kembali
memanfaatkjan kesempatan untuk membuat Caesar cemburu.
Refleks Chriska langsung ngeloyor kepala Chio, “Gak pake nyium
kaleee!” serunya yang langsung celingak-celinguk.
Chio nyengir kuda, “Tenang kak, suasana aman terkendali, kecuali
yang dibelakang lu!”
“Lu gllaaa, kalo dia macem-macem gimana?”
“Gua akan makin panasin dia, maen-maen sama orang yang dingin
tapi hatinya rapuh ternyata menyenangkan ya kak!”
Chriska memukul kepala Chio, “Dia bukan orang yang pantas diajak
maen-maen, jangan sekali-kali cari masalah sama dia, resikonya besar!”
“Oke deh ibu manager!”
“Chris, ini buat lu!” Seru seseorang sambil menyerahkan sekotak
es Krim Vanila kepada Chriska, dia mbak Cathy, salah satu kru sinetron “Cerita
Cinta Cemara”, sinetron Chio .
“Buat gua mbak?” Chriska meraih Es Krim itu senang, “Kok lu tau,
gua suka Es Krim Vanila?”
“Bukan!” Mbak Cathy menggeleng, “Bukan dari gua, dari pak
Caesar!” Mbak Chathy menunjuk Caesar yang sedang duduk memperhatikan mereka, “Oh
iya, dia juga ngajak semua kru makan malem, kalian ikut ya!”
“Sorry Mba, kita sibuk!” Seru Chio ketus.
“Iya deh, artis terkenal, btw, gua kesana dulu ya, nanti malem
usahain ya, pak Caesar pengen banget loh lu dateng Chris!” serunya kemudian
berlalu meninggalkan Chio dan Chriska.
Chriska menatap Chio, “Kenapa? Cemburu? Mau uring-uringan lagi!”
Chio menatap Chriska, “Siiii… siiiiaaapaa bilang!” Serunya
gugup, “Ahhh, panas-panas gini makan Es Krim enak kali ya!” Catra mengalihkan
pembicaraan, ia langsung membuka kotak Ice Cream itu, kemudia melahapnya.
“Itukan punya gua!”
Chio menyuapi Chriska, “Kita makan bareng-bareng yah!”
Chriska tersenyum, ia tak sadar bahwa Caesar memperhatikannya dengan
kesal.
“Kak Chiooo….!” Beberapa bojah remaja menghampiri mereka.
“Ya elah, ganggu aja ni bocah!” Seru Chio dalam hati, Chio
tersenyum, dengan ramah ia langsung menanggapinya, “Haiii juuggaa!”
“Kak, kalo kita minta foto, ganggu nggak kak?” tanya salah satu
dari kelima bocah ABG itu manja.
“Tennnttuuu ngggak!” jawab Chriska.
Chio hanya menatap Chriska kesal, Chriska tersenyum. Ini semua
demi kebaikan dan kelanggengan karir Chio.
“Sini-sini, kalo kalian mau foto biar aku yang fotoin!” Chriska
tampak bersemangat.
Anak-anak itu mengucapkan terima kasih dan memuji Chriska,
betapa beruntungnya Chio punya manager sebaik Chriska. Chriska semakin
sumringah, suasana makin mencair, mereka berbaur jad satu termasuk Chio, hanya
bahagia yang mengintip disetiap senggang waktu, ya, hanya bahagia.
≈Ω◊Ω◊Ω◊Ω ≈
“Kak, lu nggak ngarep balikan lagi sama dia kan?”
Chriska menatap satu buket bunga yang ada digenggaman tangannya,
“Bukan urusan lu!”
“Jelas ini jadi urusan gua, gua kan…!”
Belum sempat Chio melanjutkan kata-katnya, Chriska sudah terlebih dahulu memotong ucapan
itu dengan membekap mulut Chio. Ia takut kalo tiba-tiba saja ada orang yang
tahu perasaan Chio padanya.
Chio mempunyai banyak fans fanatic yang bahkan rela melakukan
apa saja agar Chio bahagia,kalo mereka tau Chriska dengan semena-mena menolak
Chio, ahhh, ia tak bisa membayangkan jadi apa ia nanti, tempe bacem ato tempe
penyet. Ahhh, membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduk berdiri, belum lagi
ada fans-fans Chio yang kadang tidak rela kalau Chio dekat dengan wanita,
pernah satu kali kesempatan, Chio digosipkan dekat dengan salah satu artis
pendatang baru bernama Cahaya. Meski haya gossip dan tak terbukti kebenarannya,
fans Chio yang tak rela Chio berpacaran itu langsung membully, menteror, memaki
disetiap kesempatan. Hidup Cahaya tak nyaman saat itu, bahkan ia harus rela
menutup akun facebooknya saking banyak orang yang mencela dan melecehkannya
dengan kata-kata. Meski merasa terganggu dengan fans Chio yang terkesan saiko
dan sedikit berlebihan, Cahaya sama sekali tak marah, karena dengan adanya
kejadian itu, namanya melambung dengan cepat ke atas langit, yap, ia sekarang
termasuk dalam deretan aktris papan atas Indonesia dan itu berkat bantuan Chio,
banyak yang membencinya, tapi tidak sedikit juga yang mendukungnya. Hmm, kalo
sekarang fans-fans Chio yang itu tau, Chio menyimpan perasaan yang lebih
padanya,bukan hanya jadi tempe penyet ato tempe bacem, bisa jadi dia mungkin
hanya tinggal nama. Tidak hanya bulu kuduknya yang berdiri, sekarang semua bulu
yang ada dibulu kuduknya ikutan berdiri. Masalah ia sudah banyak, jika ditambah
masalah ini, bisa gila dia.
Chriska bangun dari lamunanya, ia melepaskan pekapan tangannya,
“Kalo ngomong, tau tempat dong!”
“Habis, lu kayak seneng, dikasih Es Krim dan Bunga segitu aja,
gua bisa kali beliin yang lebih!”
“Hmmm, sebenernya gua gak harus ngejelasin apa-apa ke lu, tapi
demi karir lu yang mempengaruhi karir gua juga, gua pertegas, kalo ada orang
yang gak pengen gua temuin didunia ini, ya, Caesarlah orangnya! Masalah Es Krim
dan Bunga, ibu gua ngajarin gua untuk tidak pernah menolak semua pemberian
tulus dari orang kecuali sogokan!”
Chio tersenyum mendengar jawaban Chriska, setidaknya ia kini
mulai yakin tak ada lagi Caesar di hati Chriska, jadi ia akan lebih gencar lagi
memasuki hyati Chriska itu. Ya, karena ia masih yakin, kesempatan masih terbuka
lebar apalagi sekarang Chriska sudah mulai banyak terbuka padanya soal
perasaan, ya, bukankah itu kemajuan? Kemajuan yang berjalan kea rah yang lebih
baik tentunya.
<><><><*********><><><>
No comments:
Post a Comment