PERCAYAKAN PADAKU
Beberapa hari lagi liburan Sheila akan usai, hmmm, ia ingin semua
kesedihan, kegundahan dan kebimbangannya berakhir disini.
Yap, ia harus menentukan pilihan, apapun resikonya.
Untuk mengukuhkan hatinya hari ini ia melarang Duta untuk tidak
bertemu dengannya. Ya, hanya hari ini. Karena hari ini ia hanya ingin menghabiskan
waktu bersama Brian.
Dan, besok ia akan memberi waktu pada Duta untuk bersamanya dan
tidak bertemu dengan Brian.
Sheila benar2 tak ingin dihantui lagi dengan rasa cinta yang ia
anggap terlalu berlebih untuknya.
Dihatinya memang sudah ada satu nama yang ia siap pilih, tapi ia
ingin memberi keduanya kesempatan agar semuanya berakhir indah. Membuat mereka
dengan lapang dada menerima keputusannya. “Segimanapun pahitnya, kejujuran
adalah yang terbaik” Yap itu pesan kakak semata wayangnya, Adam.
Hening.
“Tumben kamu diem!” Sheila memulai pembicaraan.
“Aku gak tau mesti gimana, ini berat buat aku, aku takut kamu gak
milih aku!”
“Kamu itu bukan barang Yan, kamu harusnya lebih tegas, jangan mau
diginiian sama aku!”
“Aku sayang kamu Shey, aku rela lakuin apa aja buat kamu, yap
meskipun aku pernah khilaf tapi aku benar2 sayang sama kamu, aku gak tau lagi
apa yang harus aku lakukan untuk bikin kamu maafin aku!”
“Aku kan udah bilang, dari dulu aku udah maafin kamu Yan!”
“Tapi kenapa kamu gak bisa ngehapus rasa benci itu dari mata
kamu!”
“Karena aku sayang kamu Yan!” Sheila tersenyum, “Ah udahlah,
jangan bahas ini, ini kan hari aku untuk kamu, so aku gak mau kita terus2an
ngebahas hal itu, karena itu gak akan selesai sampe kapanpun!”
“Bila kau ragu pada impianmu
Percayakan padaku
Jalan hidup yang akan kau tempuh
Percayakan padaku”
( Sheila On 7 – Percayakan Padaku )
Brian mengelus pipi Sheila, mengecupnya lebut, “Aku sayang kamu
Shey, aku gak bisa kalau tanpa kamu, aku harap kamu pilih aku!”.
“Aku gak bisa janji Yan, tapi aku yakin keputusan yang nanti aku
ambil pasti terbaik buat kita!”
Brian memeluk Sheila erat, “Jangan lepasin pelukan ini sampai aku
yang melepaskannya, please percayakan hatimu padaku!”.
Hati Sheila bergemuruh hebat.
Ia masih sangat mencintai Brian, semuanya makin sulit.
Lebur dalam diam
Menjamah sedih dipalung hati yang tidak lagi bisa terjamah
Andai saja hari ini seprti kemarin
Andai saja tak ada kesalahan
Andai saja semuanya terlukis lebih sederhana
Andai saja semuanya seperti indahnya langit siang ini
Akh, aku ingin terus mendekapmu erat
Berbagi cinta dan kasih
Tiada akhir
Tanpa peduli senggang waktu....
~@_@~
Sheila mengelus rambut Brian, Brian rebah dipangkuannya. Jujur,
saat ini Sheila merasa semakin membutuhkan Brian, meskipun setiap kali melihat
mata Brian hatinya selalu sakit, tapi ia tak bisa memungkiri bahwa Brian adalah
orang yang bertahun2 ia cintai.
Tapi, Shey juga tak bisa menutup hatinya untuk Duta, ya, akhir2
ini juga ia tak bisa melepaskan Duta dari bayangannya.
“Tumbuhlah jadi pendampingku
Seiring malam yang menjemput senja
Kekasih percayakan padaku
Kau nyata tercipta 'tuk disampingku”
( Sheila On 7 – Percayakan Padaku )
“Hmmmppphh, kalau Tuhan mengijinkan memohon satu permintaan untuk
Dia kabulkan, aku akan minta hari ini tak pernah berakhir, aku untukmu, dan
kamu untukku!” Brian memegang lengan Sheila erat. “Aku gak tau, mesti gimana
jika kamu ternyata lebih memilih dokter itu, yang notabenenya lebih baik dari
aku, dan lebih bisa bikin kamu bahagia, sumpah atas nama cinta aku ke kamu, aku
bener2 nyesel sama perbuatan aku!”
Sheila memenggal kata2 Brian dengan sebuah ciuman, hal yang benar2
Brian tak menyangkanya, mereka saling memberi, saling membagi.
“Kamu tau Yan, kamulah anugerah terindah yang pernah aku miliki,
hmmm, tapi mencintai gak harus memiliki kan?” mata Sheila memanas, air matanya
menetes.
Brian bangun dari tidurnya, Mereka berciuman lagi.
~☺☻☺☻☺☻☺~
No comments:
Post a Comment