“Bi…
Bianca! Bianca….!” panggil Belden.
Tak
ada suara. Tak ada sahutan.
“Dimana
Bianca? jangan-jangan? Ahhh!” batinya bertnya-tanya. Pikiran-pikiran tidak
mengenakan mulai menggelayut menjalari otaknya
Beldenpun
tergesa-gesa menuruni tangga sambil memanggil-manggil Bianca. ia tersenyum lega
ketika mendapati Bianca sedang tertidur pulas di ruang keluarga.
Belden
menghampiri Bianca, ia kemudian tidur di permadani disebelah Bianca. ia membuat
jarak yang begitu dekat dengan wajah Bianca. rasanya akan sangat menyenangkan
jika ia bisa membuat Bianca bahagia.
Belden
mencintai Bianca sejak orang tuanya bercerai. Ia merasa, ketika ia sedih, Bianca
selalu ada disampingnya dan berjanji akan selalu membantunya melupakan
kesedihanya. Karena itulah ia selalu menyukai Bianca, Karena Bianca satu-satunya
orang yang dapat memahaminya.
Semakin
sering matanya dengan Bianca bertemu, semakin sering Belden mendengar suara
Bianca, belden merasa semakin jatuh cinta padanya. Ia menunggu waktu yang tepat
untuk mengungkapkan perasaannya, ia takut, ia takut Bianca membencinya karena
perasaannya, ia takut Bianca menganggapnya main-main. Meskipun sampai saat ini
ia tak mampu dan tak tahu bagaimana menyampaikan perasaaannya, namun ia sadar,
ia tak bisa terus menerus menyembunyikan perasaannya. Apalagi ia melihat dengan
terang-terangan Borneo juga menyukai Bianca. Ia tak mau kalah cepat. Ia tak mau
keduluan. Ia tak mau Bianca dimiliki orang lain. Bianca hanya miliknya dan
sampai kapanpun hanya akan jadi miliknya. TITIK.
Belden
makin mendekatkan wajahnya, ada hasrat ingin mencium Bianca, tapi segera ia
urungkan niatnya, ia sedikit menggeser tubuhnya, menjaga jarak dengan Bianca, ia
menatap wajah Bianca lagi, ia mengelus rambut Bianca pelan-pelan sekali, kemudian
ia menggapai lengan Bianca, lalu meletakannya didadanya. Ah, meskipun hanya
tangan namun panasnya menjalar ke seluruh tubuh, Belden benar-benar merasa
nyaman.
Belden
berharap Bianca menepati janjinya untuk terus bersamanya seumur hidup. Iapun menutup
matanya, ikut tertidur.
<><><><*********><><><>
No comments:
Post a Comment