Pages

Saturday, 18 February 2012

Only You #40


“Lu yakin mau pergi?” Tanya Bianca dengan perasaan campur aduk, ia tak pernah membayangkan aka nada hari ini, hari dimana Belden meninggalkannya.
Belden mengacak rambut Bianca, “Gua udah bosen mohon-mohon sama lu dan rebut sama Borneo!”
“Gua bisa ngelupain Benua, gua yakin lu juga bisa melupakan gua!”
“Hmmmppphhhh!” Belden menghela nafas, “Pengennya gitu, tapi untuk waktu sekarang ia menacap kuat, gak gampang diangkat!” Seru Belden memeluk Bianca, “Gua punya kejutan buat lu, gua udah ngomong ke ayah sama bunda soal kakak lu, dan mereka mau ngadopsi kakak lu, iya kan yah, bun!” Belden menatap ayah bundanya yang berdiri tidak jauh dari mereka. Keduanya mengangguk.
“Belden!” Bianca tak kuasa menahan air matanya, ia menangis, jujur, ia tak mau Belden pergi.
“Bi!” Belden menghapus air mata Bianca, “Please Bi, jangan nangisin gua!”
Bianca menatap Belden, “Gua nggak nangisin lu, gua Cuma seneg, gua bisa tinggal sama kakak kandung gua!” Bianca menggoda.
“Lu tunggu gua, gua akan buat lu nyesel milih orang sok kecakepan kayak dia!” Mata Belden menunjuk Borneo.
Borneo ngeloyor kepala Belden, “Gua emang cakep kali, bukan sok kecakepan. Bianca milih gua juga karena gua lebih cakep dari lu, iya kan beib!”
Bianca mengangguk lagi, ia kembali meggoda Belden, Belden melepaskan pelukannya, “udahan ah pelukannya, ingus lu nempel di baju gua, gimana gua mau cari cewek cantik kalo gitu! Hmmpphh!”
Bianca tersenyum, “Jangan kangen sama gua ya!” Bianca mengacak rambut Belden.
“Jangan acak rambut gua!” Seru Belden merapihkan rambutnya, “Jangan kangen sama gua yaaa, gua akan balik bawa cewek cantik kehadapan lu semua!” Serunya sambil berjalan meninggalkan mereka.
Belden akan pergi dan menetap dirumah ibunya, karena ia merasa tak ada tempat lagi dihati Bianca, ia juga merasa, Borneo orang yang tepat untuk Bianca. ia ingin melupakan Bianca dan memulai hidup baru yg lebih membahagiakan. Ia lelah seperti ini jadi ia memutuskan untuk menjauh dari Bianca untuk melupakan perasaannya. Berpisah sementara adalah cara yang terbaik. Buktinya dengan Berpisah Bianca bisa melupakan Benua, Benuapun sepertinya telah nyaman dengan kehidupannya dan melupakan Borneo.
Ia juga ingi bahagia kali, mengharapkan cinta Bianca terus bikini a hampir gila dan ia tak mau gila betulan. So, inilah jalan terbaik.
Berpisah untuk sementara.
Ini memang keputusan yang tidak mudah, banyak hal yang menganjal dalam dirinya, tapi ia mencoba kuat dan tegar, ia mencoba menerima kenyataan bahwa Bianca bukan takdirnya.


<><><><*********><><><>


No comments:

Post a Comment