Simfoni luar biasa
Jenis Film : Drama
Rating LSF : Semua Umur (general)
Durasi : 100
JAdwal Tayang : 30 Juni 2011 (tayang
pertama di Manila dan akhir tahun di Indonesia)
Produser : Delon Tio
Produksi : Nation Pictures & Primetime
Sutradara : Awi Suryadi
Penulis : Maggie Tjiojakin & Awi Suryadi
Produser Asosiat : Richard Kevin & Edi Saputra Dilaga
Produser Eksekutif : Nita Triyana, Eka Wiharto & Steve Christian
Produser Eksekutif : Nita Triyana, Eka Wiharto & Steve Christian
Cast
Christian Bautista
Ira Wibowo
Ira Maya Sopha
Maribeth
Vallery Thomas
Verdy Solaeman
Gista Putri
Stanly Saklil
Ira Wibowo
Ira Maya Sopha
Maribeth
Vallery Thomas
Verdy Solaeman
Gista Putri
Stanly Saklil
Sinopsis
Jayden (Christian Bautista) adalah seorang
musisi yang punya impian menjadi Rockstar tetapi mempunyai hidup yang tidak
stabil dan menentu, ya, hidupnya bebas tanpa tujuan yang jelas. Jayden juga
diceritakansebagai sosok yang angkuh dan cuek. Suatu malam setelah berkelahi di
dalam sebuah bar di Manila, Filipina, Jayden diusir dari apartemennya karena
telah menunggak uang sewa apartemennya selama 3 bulan. Atas saran tantenya
(Maribeth) yang funky dan berjiwa muda di usianya yang sudah menginjak 50 tahun, Jayden memutuskan datang ke Jakarta, Indonesia untuk bertemu
dengan ibunya, Marlina Anasazar (Ira Wibowo) yang
sudah lama tak bertemu bertahun-tahun. Sembari menunggu demonya diterima perusahaan
rekaman yang akan menjadikannya seorang superstar.
Jayden memang memiliki
masalah dengan ibunya yang tega meninggalkan ayahnya yang akhirnya meninggal
dan membuat ia seperti tidak menerima ibunya.
Tiba di jakarta ternyata
Jayden diterima dengan hangat oleh keluarga barunya, terutama Carisa, adik
tirinya. Ayah tirinya, Hans yang sepertinya berprofesi sebagai seorang
motivator juga tak kalah baik.
Ibunya adalah seorang
pembina sekolah luar biasa. Dan ternyata Sang ibu sudah mempunyai rencana
untuk Jayden, yakni membantunya mengajar musik di sekolah yang dikelolanya.
Seseorang yang mempunyai impian untuk menjadi Rockstar harus menghadapi pilihan hidup yang cukup berat dan memberinya pelajaran bahwa hidup ini luar biasa. Di sekolah inilah, Jayden bertemu dengan anak-anak yang mampu merubah hidupnya. Anak-anak yang berkebutuhan khusus yang luar biasa, ya, amat sangat luar biasa.
Seseorang yang mempunyai impian untuk menjadi Rockstar harus menghadapi pilihan hidup yang cukup berat dan memberinya pelajaran bahwa hidup ini luar biasa. Di sekolah inilah, Jayden bertemu dengan anak-anak yang mampu merubah hidupnya. Anak-anak yang berkebutuhan khusus yang luar biasa, ya, amat sangat luar biasa.
Awalnya, Jayden
menemui masa-masa sulit beradaptasi dengan anak-anak berkebutuhan khusus yang
ia temui disekolah tersebut. Ia juga harus berhadapan dengan sifat tidak
bersahabat Dimas (Verdi Solaeman), seorang pengajar lain di sekolah luar biasa itu
yang menilai keberadaan Jayden hanyalah karena faktor nepotisme belaka. Dan Dimas
benar-benar tidak menyukai Jayden.
Di sekolah ini pulalah
Jayden bertemu Jayden bertemu dengan ibu Rinjani (Ira Maya Sopha) dan Saras
(Gista Putri) seorang instruktur dan terapis. Yang membuat ia berfikir ulang tentang hidupnya yang bebas dan
tak pantas.
masalah demi masalah terus
bermunculan. Mulai dari Jayden yang ingin menjadi bagian dari anak-anak
berkebutuhan khusus tersebut, hingga akhirya ia harus meninggalkan semuanya (keluarga
dan sekolah). Beruntung, Jayden tiba-tiba melihat sekelompok anak yang
menyanyikan lagu ‘Pelangi dengan paduan suara yang sangat bagus. dari situ
kemudian Jayden memutuskan untuk kembali ke rumah dan sekolah untuk mengajar
anak-anak luar biasa tersebut.
Dan, Jayden akhirnya
berhasil sedikit demi sedikit menemukan kesempatan untuk merubah keadaan. Ya, akhirnya
ia mampu mengarahkan setiap anak yang berada di kelasnya. Ia bahkan berhasil
memimpin mereka untuk mengeluarkan bakat vokal yang anak-anak miliki sehingga
ia mampu membentuk sebuah kelompok paduan suara (ini juga tidak mudah, mulai
dari audisi satu persatu, sampe denger suatra merdu Zaki di kamar mandi). Karena
pada dasarnya anak-anak itu sangat menyukai music untuk merangsang otak mereka.
Grup paduan suara
mereka diberi kesempatan untuk tampil didepan umum (orang tua murid)dan mereka berhasil
menyuguhkan pertunjukan yang tidak bisa disebut biasa saja, bahkan lebih dari
luar biasa. Beragam tanggapan yang cukup baik Jayden terima dari masing-masng
orang tua murid.
Ternyata rekaman
pertunjukan murid SLB dari Carisa diupload di Youtube dan menjadi dikenal orang
karena sangat luar biasa. berawal dari youtube itulah akhirnya grup paduan
suara dari SLB mendapat kesempatan untuk ikut berkompetisi regional untuk
sekolam umum. Dalam menuju kompetisi regional Jayden dan grup vokal tersebut
mendapat hambatan dari orang tua Zaki yang melarang anaknya ikut kompetisi
dengan alasan Jayden tidak sanggup menjadi pembimbing mereka. Dari sini sudah
bisa ditebak ending dari film ini.
:D:D:D:D:D:D:D:D:D:D
Comment For This Movie
Hmmmmmm, very… very…
very awesome.
Terlepas dari
sebenernya gua ngerasa. Film ini bisa jauh lebih bagus. Music… hmmm, music bisa
membuat siapa saja senang dan bahagia termasuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Film ini adalah sebuah sajian yang bisa memberi inspirasi bagi
siapa pun. Ya, film yang mengangkat tema tidak biasa ini juga membuat siapa
saja yang menontonya merasakan sesuatu yang tidak biasa.
Film ini, layak tonton banget. Membuka mata kita untuk melihat
dunia anak-anak berkebutuhan khusus yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Film ini mempunyai makna dalam dan begitu menyentuh.
Gua nangis pas denger zaki cs nyanyi. Sumpah, suaranya bikin
merinding, dan gua bener-bener nikmatin suara mereka. Semangat mereka, senyum
mereka. Bener-bener jadi Simfoni Luar
Biasa dalam hidup kita. Mereka ada dan nyata.
Meskipun gua (sebagai pengamat film amatir) sedikit menyayangkan
ada bagian-bagian yang harusnya ada difilm ini, tapi gak ada, (missal: kenapa Marlina
pergi ninggalin ayah Jayden, kenapa Dimas sangat benci Jayden atau adegan dimana
Anak-anak itu belajar hingga mereka bisa kompak jadi tim paduan suara). Karakter
disini juga gak bener-bener kuat dan mengambang. Ada beberapa juga yang terlalu
terkesan baca script
Banyak juga bagian2 yang terkesan “dipaksa” menginspirasi, dan
mudah ketebak jadi jatuhnya gak alami.
Namun gak bikin filim ini tampak biasa aja. Film ini luar biasa,
yap, amat sangat luar biasa.
film ini dipasarkan di Filipina,
Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Sutradara film ini adalah Awi Suryadi yang juga telah menyutradarai sekaligus menulis
naskah film CLAUDIA/JASMINE, yang mendapat 5 nominasi sekaligus dalam
Festival Film Indonesia. Film yang sama juga mendapat prestasi sebagai Berlin
Hotshot Asian Film Festival di Berlin, Germany.
Produser film ini adalah Delon Tio yang belum lama ini
menerima berbagai penghargaan international untuk film Hollywood hasil
garapannya, Where the Road Meets the Sun.
Yang bikin Film ini berbeda dari film anak-anak biasanyaadalah
film ini menggunakan dialog dalam tiga bahasa, yakni bahasa Indonesia,(Tagalog)
Filipina, dan Inggris. Selain itu bintang yang tampil dalam film itu berasal
dari Filipina dan Indonesia.
Film ini bikin gua nangis, ketawa dan tersentuh. Manusia gak ada yang sempurna. Itu yang gua
petik dari film ini.
Gak sabar nungguin “The Raid”, “Modus Anomali”, “5CM” yang juga
tampaknya akan luar biasa karya sineas berbakat Indonesia. :D:D:D
No comments:
Post a Comment