Malam mengayun nestapa
Mengais serpihan cinta pada mimpi belaka
Memanggut luka yang setia memapah nelangsa
Genangan kecewa mendegap pilunya hati tanpa praduga
Merengkuh rindu hingga tak bersisa
Gelisah mengetuk pintu hampa,
Melupakan bahagia yang dulu sempat menjelma
Tak ada senyum ceria
Apalagi romantisme jingga saat senja
Sepipun tak usai menyergap nyata
Melibas mimpi tanpa apa dan mengapa
Tanpa siapa dan bagaimana
Apakah ini saatnya membunuh perasaanku yang merana
Diayun gelisah yang menebar damba
Menggelitikbayang2 ketidakpastian cinta
yang menelanjangi duniaku begitu saja
Hmmmppphhhh,
Tak ada pilihan lain selain pasrah, ternyata.