Pages

Monday, 8 November 2010

PEMUJA RAHASIA BAG 3 (TERINSPIRASI DARI LAGU SHEILA ON 7 - BINGKISAN TUHAN


“Jika kau dapat melihat parasmu dari mataku
Jika kau dapat mendengar suaramu dari telingaku
Jika kau dapat menyentuh ragamu lewat jemariku
Akan kau tau pasti dirimu tlah perindah hariku”

Ya, semenjak aku mengungkapkan perasaan yang sudah 5 tahun aku pendam itu..

Kini, hari2ku tak pernah sepi..

Bunga2 indah tumbuh subur dihatiku,

Bahagia..

Ya, hanya ada kata itu di setiap detak jantungku…

Hmm, aku seperti orang gila saja..

Tak ada detik yang tak kulewatkan tanpa senyum.

Tak apalah dibilang gila…

Bukankah kegilaan itu mampu membuat seseorang tampak lebih istimewa????

Hehehe…

“Pagi semua….!” sapaku penuh semangat ketika sampai di meja makan…

Ayah, Ibu dan kakak semata wayangku (Adam) saling melempar pandangan kemudian menatapku aneh,
Hmmm, aku tak peduli…

Aku menyantap nasi gorengku dengan lahap,

“Hati2, nanti tersedak!” seru Ibu,

Aku menatap Ibu kemudian mengeluarkan senyum andalanku (baca: nyengir kuda)

“Sumpah nasi goreng Ibu enak banget, hmm, nasi goren hotel bintang 5 lewat!”

“Kamu kenapa sih?” Tanya Kak Adam..

“Kenapa apanya?”

“Aneh!”

Aku tersenyum, “Nggak, nggak kenapa2 kok!”

“Kalo gak apa2 ngapain senyam-senyum sendiri kayak kutu dapet lotre?”

Aku menatap wajah kakakku, aku mendekati telinganya, dia terlihat begitu antusias

“Mau tau aja!” bisikku.

Kakakku terlihat sedikit kesal…

Aku cuek saja, kemudian mereguk susuku lalu mecium pipi dan tangan kedua orang tuaku bergantian, “Naya berangkat ya, assalamu’alaikum…!”

“wa’alaikumsalam!” jawab mereka kompak

“Gak nunggu kakakmu dulu…!”

Aku menatap wajah kakak yang berkerut… “Gak deh, kayaknya dia lagi marah sama aku!” Kataku menggoda..

Kedua orang tuaku menatap kakak, kemudian tersenyum…

Aku membuka pintu..

Tiba2..

Bukk…

Aku menabrak seseorang,

Hmm, wangi parfumnya membuat aku terlena.

“Jika kau dapat cium aromamu lewat kecupku
Jika kau dapat resapi mimpimu lewat tidurku
Kalau kau mau mencoba meramu hidupmu hidupku
Akan kau tau pasti dirimu tlah perindah hariku”

Tuhan, kalau boleh ku meminta tolong hentikan waktu beberapa menit saja , agar aku bisa llebih lama menikmati dada bidang dan wangi parfum ini…

“ukhm…!” laki2 itu berdehem..

Jelas aku salah tingkah..

Aku mencoba mengontrol diriku lagi, memberanikan diri menatap laki2 yang barusan ku tabrak..

OH MY GOT…

Ups salah…

Maksudnya

OH MY GOD!

Maklumlah aku sedang terkesima..

“Bima!”

Ia melempar senyum…

Akh, aku yakin saat ini Bima benar2 sadar aku terkesima oleh senyumnya. Hmm, bagaimana ini..?

Aku harus jaim..

Ya, jaim..

Tapi, bagaimana caranya????

Tuhan, tolong hambaMu ini, pliiizzz…

“Kamu kenapa sayang?”

Sayang? Apa aku gak salah denger? Ya Allah, mimpikah aku?

“Hei…!”

Bima menyentuh pipiku…

Ahh, belaiannya lembut..

Lembut sekali…

Sekarang bunga2 yang ada dihatiku tidak hanya tumbuh subur tapi juga bermekaran indah..

Ya, indah sekali.

“Cobalah mengerti…
Kekasih… kau bingkisan tuhan untukku
Sekian lama ku menunggu
Kekasih… ku tergila-gila padamu
Kusajikan bentuk hatiku
Kekasih… dengar janjiku”

Aku makin terlena dibuatnya,

“Kamu kenapa?”

Aku tersenyum, “Kamu kok kesini..?” tanyaku kikuk…

“Jemput sayang aku… nganterin kamu kuliah?”

Oh My God..
Oh My God..

Sumpah, sumpah aku seneng banget…

Hmm, seneng aku kayak senengnya anak kecil yang dikasih permen satu truk.

Ingin rasanya aku melonjak2 kegirangan…

Tapi akh, aku bukan anak kecil lagi…

Aku tidak bisa sebebas itu, kalo aku melonjak2 seperti anak sd bisa2 bima kabur karenba ilfeel..
Aku menghela nafas, berusaha mengontol kegiranganku..

“aku jinjit menggkat kakiku mendekati telinganya… “KAMU BINGKISAN TUHAN UNTUKKU..!!!” bisikku lebut di telinganya.

No comments:

Post a Comment