Chriska menyadari
bahwa seharusnya ia tak memperlakukan Caesar yang telah mengisi hidupnya selama
beberapa tahun seperti Caesar tak pernah ada. Itu rasanya sama sekali tak adil
buat Caesar.
Akhirnya setelah
melakukan berbagai pertimbangan, Chriskapun memutuskan untuk menemui Caesar.
Tidak, bukan untuk menyuruh Caesar kembali kepadanya. tapi lebih kepada
menyuruh Caesar melepaskan masa lalunya dan memulai semuanya dari awal. Hidup
itu pendek dan ia tak mau melihat Caesar hanya tenggelam dalam masa lalu tanpa
sedikitpun melihat kedepan.
Sudah hampir 3 jam
Chriska menunggu di lobi hotel Caesar. Namun Caesar tak juga menampakan batang
hidungnya.
Tepat 3 jam Chriska
menunggu, Caesar ke luar dan ia begitu kaget mendapati Chriska yang sedang
menantinya.
“Harusnya kamu
telpon aku!”
Chriska tersenyum, “Udahlah, gak perlu dibahas, kamu
puny6a waktu buat aku?”
“Kenapa kamu
bertanya sesuatu yang jawabannya sudah sangat jelas dan gambling, semua waktuku
milik kamu!”
Chriska menatap
Caesar dalam, ia memegang kening Caesar ketika ia melihat wajah Caesar yang
pucat, “Kamu sakit?”
Caesar hanya
menanggapinya dengan senyum.
Chriska membuka jas
Caesar, kemudian melonggarkan dasi Caesar, lalu membuka kancing baju Caesar,
membuat ia terlihat lebih relax. Caesar menurut saja, beberapa orang yang ada
di lobi memperhatikan mereka. Tak terlihat lagi Caesar yang angkuh dan
perfeksionis saat bekerja.
“Jangan terlalu
bekerja keras!”
Caesar menatap
Chriska dalam, “Ada apa? Apa yang membuatmu datang padaku? apa kamu sudah
membuat keputusan kembali padaku?”
Chriska menggeleng,
“Aku Cuma ingin kamu melepaskan masa lalu kamu dan hidup0lah dengan baik!”
Caesar makin
mempertajam tatapannya, “Apa dengan aku melakukan yang kamu mau itu membuat
kamu bahagia?”
Chriska mengangguk,
“Setidaknya aku akan merasa tidak terbebani lagi!”
Caesar menghela
nafas, ia mengangguk-anggukan kepalanya tanda setuju. “Oke, kalo itu yang kamu
mau!”
Chriska mengerutkan
kening, ia tak yakin secepat ini Caesar akan mengiyakan permintaannya, Chriska
balik menatap Caesar, berusaha meyakinkan bahwa kata-kata Caesar barusan
bukanlah main-main.
“Kenapa? kamu tidak
percaya?” Caesar tersenyum, lebih licik, “Kamu memang benar-benar mengenal aku!
Ya, aku akan melepas kamu, aku akan pergi dari hidup kamu, tapi konsekuensinya,
kamu akan melihat satu demi satu orang yang kamu sayangi hancur. Jika aku tak
bisa memiliki kamu, tak kan ada orang lain yang juga bisa memiliki kamu!”
Caesar benar-benar
tak berubah, ia tetap egois, sama seperti dulu.
“LAkukan apapun yang
kamu mau, aku sama sekali tak peduli!” seru Chriska penuh amarah kemudian
berlalu meninggalkan Caesar.
Caesar tersenyum
lagi, “Kamu gak akan bisa bpergi jauh dariku, Chris” Seru Caesar yang kemudia
kembali mengancingkan bajunya, memakai dasinya lalu mengenakan jasnya.l kembali
jadi sosok yang tenang dan dingin.
<><><><*********><><><>
No comments:
Post a Comment