Pages

Monday 4 June 2012

Baek Seung Joo Diary's (Naughty Kiss)


Baek Seung Joo’s Diary 01
Suatu hari aku bertemu dengan seorang gadis yang membuat keributan di mesin penjualan.
Untuk sesaat, aku berfikir ini hal yang luar biasa, ingin bertanya Bagaimana bisa datangnya gadis seperti ini?
Tapi aku tetap tidak begitu tertarik dan berjalan pergi .
Semua ini terus berlangsung hingga aku menerima surat cinta dari dia.

Apa? Aku peri dari hutan?
Komik mana yang dia ambil menganai ini? Ini terlihat bahwa dia hanya membaca komik dari pada belajar, banyak sekali kesalahan dimana-mana, bahkan tulisan tangannya sangat buruk.
Aku tentu tidak bisa menoleransi hal ini! Bagaimana bisa dia menulis surat seperti ini padaku Baek Seung Jo yang sempurna.
Kamu cukup D-
Ini menyebabkan gadis itu menjadi malu di depan banyak orang yang tidak menduganya.
Sesungguhnya aku merasa sedikit tidak enak, tapi dia sudah ada di tahun ke 3 dan bahkan dia tidak bisa menulis surat se simple ini, aku berharap agar kejadian ini bisa membuatnya bangkit.
Sesungguhnya mengenai ekspresi sedihnya itu aku merasa sedikit bersalah, tapi rumor mengenai aku yang mencampakannyan mulai beredar di sekolah. Karena ini, aku menjadi olok-olokan teman-temanku.
Semua penjelasan ini membuatku lebih kesal.
Bagaimana mungkin murid yang ada di rengking terbawah di sekolah, Oh Ha Ni adalah anak perempuan dari teman ayahku!
Ibu sangat senang memindahkan barang-barang Eun Jo ke kamarku dan bahkan dia membeli perlengkapan untuk perempuan.
Aku tidak bisa membayangkan dia melanjutkan hidupnya hingga saat ini?
Sesungguhnya aku berdoa agar tidak ada yang mengganggu kehidupanku, tapi kenapa aku tetap merasa bersalah?
Oh Ha Ni yang memegang boneka di tangannya, memegang tasnya dengan tangan yang lain dan membeku karena melihatku
Baek Seung Jo’s Diary 2
Di sisi lain, dia berkata, “Jika aku membutuhkannya maka aku juga bisa masuk kelas khusus untuk 50 murid saja.” tapi disisi lain dia mempermalukan dirinya sendiri di depan Eun Jo. Dia sangat aneh.Walaupun Eun Jo bilang bahwa dia membenci ibu tapi dia tetap saja pindah ke kamarku. Terbongkarlah isi kepala pengacau itu di hari pertama, dia benar-benar terlihat bodoh.
Dia mengejarku dengan kakinya yang pendek itu. Jangan bilang bahwa aku akan terus dikejar seperti ini selama hidupku. Pikiran ini mulai muncul di kepalaku. Selalu mendapatkan masalah dengannya baru-baru ini, semua rumor yang beredar membuatku semakin kesal, jadi aku memperingatkannya agar tidak membuat rumor baru lagi di sekolah. Dan tentu aku memintanya berjanji agar bersikap seperti tidak mengenalku di sekolah. Tapi tidak peduli seberapa kejam kata-kataku, dia hanya berdiri dan mendengarkannya. Ini sangat-sangat aneh.
Apa yang terjadi? Mengapa aku merasa gelisah seperti ada sesuatu yang mengikat pada pergelangan kakiku?
walaupun aku bilang bahwa aku akan menunggunya untuk pulang ke rumah, tapi aku tetap pulang ke rumah tanpanya. Ini sangat menyebalkan untuk berjalan dengan seseorang, dan memikirka hal yang akan di hadapi, mendengarkan omelan orang juga menyebalkan. Tapi dia selalu menangkapku. Melihat laki-laki aneh tadi pagi saat keluar, dan ada jarak dari stasiun ke rumah ini. Sangat menyebalkan! Kenapa dia harus muncul dan merusak kehidupan normalku? Sangatmenyebalkan!
Dia bahkan tidak ketakutan saat bertemu dengan orang sesat, hanya menginginkan sepatunya kembali. Dia sangat aneh. Saat dia melihatku dengan tatapan matanya yang polos dan mengatakan bahwa sepatu itu adalah hadiah pertama dari ibuku, sebuah perasaan tulus itu menusuk hatiku.
Oh tidak! Pakaian olah raga yang di bawa salah! Sangat menyebalkan!Tapi gadis ini sungguh berani, memintaku untuk mengajarinya dan tetap bilang bahwa dia akan membatalkan perjanjian bahwa aku perlu menggendongnya. Ini sangat menyebalkan! Kenapa ibuku harus memberikan fotoku pada gadis ini! Ini adalah saat aku paling ingin menyingkirkan diriku dari kehidupanku.
Saat aku tidak mengetahui apapun. Aku selalu mendapatkan pujian dari temanku saat aku memakai pakaian perempuan. Aku selalu menjadi pusat perhatian dan ini membuat hatiku senang dan tentu saja saat aku memakai pakaian perempuan maka orang dewasa selalu memujiku sangat manis dan mereka ingin mencubitku. Tapi suatu hari saat di sekolah, saat aku mengganti bajuku dengan pakaian renang. Temanku mulai memanggilku Orang Sesat dan terus mencomohku. Mulai dari sana, aku tidak bisa percaya pada siapapun juga. Aku selalu merasa tidak peduli aku mengatakannya padamu aku menyukaimu sekarang, tapi jika sesuatu terjadi, sesuatu bisa berubah.
Aku setuju mengajarinya untuk mendapatkan fotoku kembali. Tapi gadis ini tidak mengetahui apa-apa, tidak ada strategi yang bekerja!Memintanya meyerah dari awal, tapi dia menolaknya dan berkata bahwa aku tidak mengetahui nama artis dan ini hanya karena minat kita berdua berbeda. Ini benar, karena ini sudah terjadi tapi tetap saja dia akan menjadi murid bodoh di tahun ke3-nya. Tapi melihat hal ini, dia sungguh menetapkannya. Walaupun dia tidak bisa mengikuti tapi dia tetap bekerja keras, tidak pernah menyerah adalah karakter yang special!
Dia berhasil masuk kedalam kelas khusus pada akhirnya. Oh Ha Ni… Aku mengajarimu dengan sangat keras! Walaupun aku memperingatkannya lagi dan lagi untuk tidak berbicara denganku di sekolah tapi dia tetap mengucapkan terima kasih. Ini benar-benar… Perempuan ini tidak dapat membantu. Baiklah aku akan menoleransinya hanya untuk hari ini, aku tau bagaimana dia bekerja keras untuk ujian ini dalam 1 minggu. Tapi, Apa? Memintaku untuk menggendong dia?
Baek Seung Jo’s Diary 3
Sepertinya aku mulai terbiasa hidup bersamanya selama satu bulan ini, Tidak! Atau mungkin aku bisa katakan bahwa aku terbiasa mendapatkan masalah karenanya?
Ke Ke Ke!
Karena sekolah maka pertemuan kami pun jauh lebih sering.
Suatu hari aku buru-buru pergi ke kamar mandi karena sedang sakit perut, tapi aku hanya mendengarkan dia bernyanyi di balik pintu.
Ini tidak membantu tapi memikirkan apa yang dilakukannya, kenapa tidak keluar juga? Benar-benar….
Maka mulai hari ini….
Aku bangun lebih pagi dari dia dan menggunakan kamar mandi lebih dulu. Sangat menyebalkan!
Kenapa sikat giginya bersebelahan dengan sikat gigiku?
Eun Jo merasa tidak senang mengenai ini.
Karena aku mendengar mengenai tempat sikat gigi bersama ini akan terlihat aneh maka aku mulai merasa asing sekarang.
Bocah ini yang selalu melambaikan tangan dan berkata, “Hello!” tidak mengetahui alamat rumah.
Jika aku bersikap tidak tau dan tidak menyapanya. Pasti aku harus mendengarkan omelan Ibu.
Jika aku tidak berangkat ke sekolah bersamanya. Pasti aku harus mendengarkan omelan Ibu.
Jika aku kembali dan tidak berjalan bersamanya lewat tengah malam. Pasti aku harus mendengarkan omelan Ibu.
Karena bocah ini maka aku harus mendengarkan semua omelan Ibu, padahal aku tidak pernah mendapatkan ini sebelumnya, Apakah dia tau hal ini?
Nona pencari masalah Oh Ha Ni!
Mendengar suara pertengkaran dia dan Eun Jo, suara ribut berlari menaiki dan menuruni tangga, suara dia berbicara dengan Ibu, karena semua suara itu rumahku dalam kekacauan.
Tapi suara Oh Ha Ni itu, membuatku menusuk telingaku sendiri.
Apakah begitu?
Sejak kapan, Sedikit demi sedikit, bocah ini merasa seperti keluarga?
Moment saat aku tau kalau bocah ini mencoba mempermainkanku.
Aku mencubit pipinya, moment saat aku mencubitnya, aku merasa panik.
Aku tidak mudah membuat body contact dengan yang lainnya, tapi kenapa aku bisa menggerakan tanganku dengan begitu alami?
Sepertinya ini mulai menerima lelucon Eun Jo?
Saat mengerang kesakitan, ekspresi wajahnya sangat jelek. Tapi pada saat itu, sebenarnya aku merasa bahwa dia sedikit lucu.
“Pu” Takut aku tertawa
Maka aku membalikan badanku dengan cepat dari dia, dan pada saat itu, aku merasa hati kamu dekat kembali!
Seperti angin musim gugur yang berhembus.
Saat aku memutuskan untuk menggendong Oh Ha Ni, Joon Gu melakukan itu lebih dulu. Tidak tau mengapa tapi aku merasa sedikit marah.
Aku sebenarnya tidak ada rencana untuk menggendongnya.
Bagaimana pun juga, Aku tetap berfikir bahwa Ha Ni adalah yag membuat kekacauan pada kehidupanku dan ini sangat menyebalkan!
Saat aku melihat mereka berdua berpelukan saat memenangkan adu tarik tambang, “Apa ini? Apa situasinya?” Hatiku terasa sedikit sakit. Kenapa? Hati ini terasa seperti terikat sesuatu, seperti saat petir di langit musim panas, moodku langsung berubah derastis. Ini tidak ada hubungannya denganku sama sekali!
Ini pertama kalinya aku bekerja keras untuk sesuatu. Saat melihat Joon Gu berteriak keras di sela tawanya karena sangat marah, moodku pun mulai membaik. Oh Ha Ni si kepala labu lah yang memberikan aku tongkat itu, walaupun dia tidak merasakannya tapi hatiku tetap sama, Kenapa ini bisa membuat hatiku merasa lebih baik?
Akhir-akhir ini, saat kami bertemu tapi kami bersikap seolah-olah kami tidak saling melihat, aku tidak tau mengapa tapi… aku merasa sesuatu memegang erat hatiku.
Oh Ha Ni yang kakinya sedang kesakitan itu berjalan ke ruang tamu, memerah dan dia melakukan yang terbaik dalam semuanya, walaupun dia tidak melakukannya dengan baik.
Ibu hanya pergi ke sekolah dan itu membuatnya sangat senang. tersenyum dan berkata bahwa dia merasa dewi fortuna sedang berpihak padanya. Ini membuatku berfikir mengenai hari-harinya yang sepi dan di lewati tanpa Ibunya, ini membuatku hatiku secara tiba-tiba sedih. Sebelum aku mengetahuinya,Bagaimana dia melewati kehidupannya?
“Bi Bi Bong Bong….” dia mengepakan tangannya, menggoyangkan pantatnya, menari, Tapi kenapa bocah ini terlihat sangat lucu?
Pagi hari, saat melihat dia memakai pakaian Bong Bong, dia berkeringat tapi tetap menyemangati pada yang lainnya, tidak peduli bagaimana dia bisa membuatku mulai merasa bahwa dia sangat lucu. Pada saat itu aku tidak menyadarinya tapi hatiku mulai naik satu langkah.
“Sangat lucu!” Tapi hatiku sekali lagi mengatur sisi rasionalku dan aku berkata, “Pergilah ke bawah untuk mendapat bantuan.”
Sebenarnya aku ingin menawarkan bantuan untuk merawat kakinya tapi sisi lain dariku berkata bahwa dia cukup mendapatkan bantuan dari Ibu. “Jika kamu tidak mau mengakhiri hidupmu di rumah kami.”
Terima kasih tuhan, dia tidak menyadarinya. Aku sedikit mencair, hatiku yang beku ini.
Baek Seung Jo’s Diary 4
Aku ingin menggodanya jika aku melihatnya.
Menggigil karena sentuhan yang lemah lembut, reaksinya sangat menarik.
Saat tersentuh, akan terbuka seperti sebuah pegas. Sangat luar biasa.
Marah pada moment sebelumnya dan kemudian tersenyum
kombinasi dari semua emosi.
Ha Ni seperti anak kecil.
Apa arti dari melempar kaus kaki? Sangat aneh.
Tapi dia sangat panik. Lebih cepat dari yang terlihat?
Bahkan orang bodoh pun akan tahu. Kekeke
Berlari dan terjatuh dan terjatuh.
Tersenyum dan berlari kembali seperti pertama kali.
Saat disekitarnya, aku akan tersenyum sekali-kali.
Aku akan mengatakannya kembali, hanya sekali-kali.
Karena permintaan Ibu,
aku harus mengantar minum padanya.
Hal yang menyeramkan hampir terjadi.
Hatiku tetap terpukul saat ini.
dan Paman(Papah Ha Ni) yang merasa terjatuh ke neraka karena kejadian ini.
Maaf! Maaf! Ha Ni akan menangis jika itu dikatakan kembali.
Jadi begitu lah,
Dua orang ini adalah dua orang lainnya dari keluargaku.
Lain dari 2 yang tidak merasa berbahaya.
Benar-benar ada di dalam hatiku yang paling dalam.
Mungkin jika Ha Ni benar-benar bertemu dengan kejadian itu. (Meninggal)
Paman tidak akan bisa hidup sendiri…
Apa yang akan terjadi padaku? Aku…
Ber ton masalah, tidak akan pernah berakhir.
Walaupun aku menyiksanya dengan kata-kata yang kejam,
tapi di dalam hatiku…
Kenyataan bahwa dia bersedia mati untuk melindungi.
Ini semangat yang terasa sedikit berat.
Bong Joon Gu dan Oh Ha Ni. Dua orang ini sangat mirip
Untuk melindungi orang yang mereka cintai,
kenyataan bahwa dia melompat kedalam api.
Konsentrasiku berlari memikirkan hal yang mungkin terjadi pada mereka.
Seperti kebodohan…
Hal apa yang ingin kau lindungi?
Apa yang ingin kau lindungi dengan sungguh-sungguh?
Oh Ha Ni..
Apakah ada batasan dengan tubuhmu yang sibuk itu?
Denganmu Oh Ha Ni kita memulainya, lalu kedua temanmu,
dan sekarang teman sekelasmu?
Apa yang ada dipikiranmu dengan membawa banyak orang ke rumah hah?
Walaupun aku menolak karena aku lelah,
Tapi melihat kau menggosokan tanganmu dan memohon padaku,
Aku merasa kan ketulusanmu dan tidak bisa menolak pada akhirnya.
Oh HA Ni!
Apa yang ingin kau lindungi?
Siapa yang memberikan cinta padamu seperti ini?
Berfikir bahwa aku tidak memiliki ini… Kenapa kau memilikinya….
Kenapa aku harus mengajari kelas 3-7 yang tidak melakukan apapun untukku…
Benar-benar tidak dimengerti.
Oh Ha Ni…
Melihat seberapa kuat dirimu.
Mampu memimpinku seperti ini.
“Karena aku pintar, aku juga bagus dalam memasak.”
Sebenarnya aku mengatakan hal itu tujuannya agar kau mendengarnya.
Jika memang Bong Joon Gu yang terlihat bodoh itu, dia seharusnya cukup rajin.
Seberapa bagus teokbokki (Jajanan khas) yang dia buat,
memuji dia seperti tidak ada hari esok.
Kau sangat lucu saat kau terjatuh dalam perangkapku.
Melempar batu ke arah Oh Ha Ni.
“Bersihkan! Bersihkan sekitar kompor!”
Melihatmu menggerutu karena
dia bahkan tidak bisa memakannya sedikit pun.
Tidak menyukai itu hanya dengan melihat itu.
Kamu adalah yang membuat hatiku bimbang,
aku benar-benar tidak menyukaimu!
Aku kembali menutupi perasaanku hari ini,
ini benar-benar membuatku frustasi.
Baek Seung Jo’s Diary 5
Oh Ha Ni sangat berani!
Masuk kedalam kamar laki-laki berusa 19 tahun!
Baek Seung Jo yang jenius pun memulai sistem untuk mengolok-oloh Oh Ha Ni!
Hahahahaha!
Mengapa aku selalu mendesak untuk membuat
sesuatu yang menyenangkan dari dia kapanpun aku melihatnya?
Akhir-akhir ini aku mulai untuk berfikir bahwa dia sangat menarik!
“Tidak ada orang dewasa di rumah ini. Bagaimana ini?”
Seolah-olah ada sesuatu yang terjadi, aku berbicara dengan suara yang dalam.
Bocak ini yang tidak mengetahui apapun.
Pasti merasa sangat kaget.
Mendengar hatinya seperti drum berasal dari dadanya.
Berdabar-debar, berdebar-debar.
Tapi, aku sebenarnya memulai lelucon ini untuk menggodanya.
Kenapa dadaku berdetak cepat dari biasanya?
Tangan yang aku tangkap itu,
siapa yang memilikinya, kenapa itu terasa panas.
Benar!
Saat aku menggendongmu ketika kau mabuk.
Suara detak jantungmu itu terdengar dari belakangku,
Ini pertama kalinya dalam hidupku merasakan tubuh tubuh wanita.
Saat moment yang menyentuh ini, aku tidak dapat membantu tetapi mengatakan
semua hal kasar untuk mengurangi perasaanku ini.
“Kamu sangat licik! Apa yang kau inginkan dimasa depan?”
Sama saat hari kita pergi ke pantai,
Saat aku mengomentari penampilanmu yang seperti anak sekolah dasar,
pundakmu di bawah cahaya matahari,
lenganmu yang pucat dan kakimu yang bersinar.
Walaupun begitu, Aku tidak tahu bahwa lelucon yang sederhana
ini bisa menjadi hukuman.
Akhir-akhir ini…
Merasa sangat rumit karena aku menjadi bukan seperti aku kembali.
“Disini, mulai berdetak kencang saat kau menemukan sesuatu yang kamu suka!”, “Walaupun begitu. Papahku sampai saat ini jika mencium bau mie maka dia pun akan berdetak kencang dadanya.”
Kata-kata Ha Ni memukulku seperti pencerahan. Apa yang aku sukai?
Apakah ada sesuatu yang membuat hatiku berdetak cepat
seperti ini sebelumnya?
Sepertinya sampai saat ini,
Tidak ada yang membuatku tertarik ataupun yang aku benar-benar sukai.
Ini selalu mudah bagiku untuk belajar dari pada orang lain.
selalu mengerti taktik olah raga dengan cepat
Jadi aku bisa mempelajarinya dengan cepat,
dan tidak ada hal yang sulit bagiku.
Karena keluargaku maka aku bisa mendapatkan apapun yang aku mau.
Ini pertama kalinya aku berfikir sesuatu seperti ini.
Aku sangat iri pada bocah ini yang mencoba masuk ke Universitas untuk mencari hal yang dia inginkan.
Bagiku, yang selama ini tumbuh tanpa mimpi apapun.
Aku sangat kecewa pada diriku sendiri.
Bagaimana untuk menjalani hidupku? Bagaimana seharusnya hidup berjalan?
Pertanyaan yang tidak pernah di jawab dengan memuaskan walaupun di jawab oleh orang dewasa.
Tapi bocah ini mengatakan padaku,
bahwa ada sesuatu yang harus aku lakukan, dengan otakku yang pintar.
Aku harus menggunakannya pada orang lain.
Untuk pertama kalinya.
Aku menatap seseorang lebih dari menatap diriku sendiri.
“Lakukan yang terbaik untuk ujianmu. Baek Seung Jo yang terbaik!”
Hanya beberapa kata tapi aku menerima kata-kata tulus dari bocah ini
Kata jujur dari bocah ini selalu berhasil menyemangatiku.
Melihat hati-hati pada dunia ini,
dan mencari apa yang benar-benar kamu inginkan.
Melambaikan tangan tanpa membalikkan badan ke belakang.
Itu mungkin terlihat seperti tidak peduli, apa kamu bisa mengerti?
Hal ini mencakup banyak hal.
Tentu, Ha Ni Ah, Lakukan yang baik untuk ujianmu, Jangan gagal!
Ha Ni ah kau juga harus melakukan yang terbaik!
Benar-benar berterima kasih padamu untuk semalam.
untuk buburnya, garpuh, ataupun untuk ‘Baek Seung Jo yang terbaik’
Perhatian hangat darimu ini dapat membuatku bahagia
lebih baik dari pada angin dingin yang berhembus ke wajahku.
Beruntung! Benar-benar beruntung!
Tidak menyerah walaupun sudah memikirkan hal itu.
Bahkan kau tekun dalam wawancara itu.
beberapa hari setelah penyiksaan itu, akhirnya berhasil.
Bekicot yang bebas, Oh Ha Ni!
Terima kasih atas keberanianmu.
Terima kasih atas doamu untuk kesuksesan orang lain.
Mantel merah itu sangat cocok untukmu, Oh Ha Ni.
Walaupun aku keluar karena ibu, tapi aku tau semuanya.
Rencana ibu dan semuanya.
Tapi walaupun begitu,
kejadian saat aku bersiap-siap dan berjalan pergi.
Aku tetap merasa sedikit gembira.
Bocah laki-laki yang ada di dalam diriku ini sedang dalam mood yang bagus.
Ha Ni yang mungkin pertama kali dalam hidupnya menonton drama musical, walaupun harga tiket hanya 500won, tetapi dia bisa memberikan sesuatu arti yang penting.
“Hadiah untuk melewati ujian, Apa kamu tau bertapa sulitnya mendapatkan boneka ini?”
Jadi saat aku menendang botol dan masuk kedalam
tempat sampah di samping Bong Joon Gu.
Anak kecil di dalam diriku ini merasa sangat senang.
Aku tau.
“Gi Kung…”
Saat aku mendengar suara itu… hatiku jatuh.
Angin, matahari… atau bahkan nafas.
Berhenti sesaat, hal yang sangat aku ingin lindungi.
Pagi ini,
Kamu menyimpan segala yang ingin kau katakan itu di dalam hatimu,
mengikutiku karena kau khawatir.
membuatku jengkel tetapi kau terus mengikutiku.
Benar-benar…
Hal yang ingin aku lindungi itu akhirnya aku mendapatkannya!
Baek Seung Joo Diary ‘ 06
Membawamu yang pendarahan
dan berlari dengan kekuatanku menuju Rumah Sakit
Pada saat itu aku hanya bisa memikirkan satu hal,
Kau harus baik-baik saja.
Oh Ha Ni, kau adalah bocah yang aktif dan kau akan baik-baik saja
Hatiku mulai mengakui ribuan fikiran mengenai ini.
Orang bodoh yang menjengkelkan, Oh Ha Ni.
Kamu tetap mendapatkan masalah besar pada akhirnya.
Melihatmu menangis,
Ini pertama kalinya aku tau bahwa mungkin menangis untuk seseorang.
Melihatmu mengontrol tangisanmu
Ini pertama kalinya aku tau bahwa rasa sakit seseorang,
bisa menjadi miliku juga.
Seperti ini, rasa sakit bisa juga menjadi setengah.
Seperti dongeng Little Match Girls yang kita baca saat masih kecil,
mengintip sekitarnya karena dia iri akan
kehangatan di rumah orang lain.
ini seperti dia akan mendapatkan ber-ton energi dari sana.
Kehangatan yang ringan itu mulai datang dari jendela.
Aku juga mendapatkan energi dari jendela yang hangat ini.
Tentu saja aku tau bahwa aku bisa pergi terburu-buru ke tempat wawancara
setelah mengantarkan kau ke rumah sakit.
Tapi aku memikirkan mengenai ‘Bagaimana jika kau terbangun sebelum ada orang yang datang?’
Meskipun ini bukan karena kau akan terbangun di rumah sakit yang kau tidak kenali, aku juga khawatir, pemalu…
Kau pasti akan merasa sedih jika sendirian
Pada akhirnya ini tetap seperti yang terakhir
Dalam beberapa hari, kau mengatakan bahwa kau merasa bersalah.
Tidak makan apapun, menghindari untuk bertemu denganku.
Pada akhirnya walaupun kau bilang seperti itu kau tetap saja ingin meninggalkan waktu, mengemasi barang-barangmu dan bersiap-siap untuk pergi.
Untungnya aku menunggu di depan pintu. Oh Ha Ni yang bodoh!
Sejujurnya, bagiku…
Universitas atau Universitas Top itu tidak berarti apa-apa bagiku.
Jika aku ingin mempelajari sesuatu, aku dapat mempelajarinya sendiri,
tidak perlu masuk Universitas.
Aku lelah dengan harapan orang dewasa karena kata Jenius!
Aku juga membenci aturan dalam masyarakat yang menarik kita kedalamnya.
Tidak ada yang ingin aku pelajari,
juga tidak ada yang membuatku tertarik.
Tapi sekarang, semua yang aku inginkan adalah menjalani hidupku dengan lebih menarik.
Sekarang dengan karakterku yang tidak peduli,
Itu tidak mungkin rasanya untukku membawa kebahagiaan untuk orang lain.
Tapi aku mulai terpengaruh akan hal ini,
pemikiran yang menarik dari Oh Ha Ni.
Aku sudah berjalan kedalam hidup bocah ini tanpa sepengetahuannya.
Aku menolak semua permintaan untuk berfoto,
tapi tetap menarik Oh Ha Ni-ku pada akhirnya.
Ini tetap terasa aneh untuk berfoto sekarang.
Aku sudah bertengkar dengan Ibuku karena mengambil fotoku yang tak terhitung saat aku masih kecil.
Tapi mulai kedepan, aku sudah menutup hatiku dari dunia ini.
Aku tidak suka bertengkar dengan diriku untuk tersenyum, dan karena ibuku,
di semua foto, ekspresiku semuanya terlihat kaku.
Tapi hari ini sedikit berbeda.
Untuk menolongnya di depan Rose (Who? Jang Mi?) yang selalu menganggunya
Aku mengupas kedinginanku, hanya menariknya ini sebagai pemberiakn hadiah untuk bocah ini.
“Terima Kasih.”
Dia berkata seperti itu, meskipun merasa senang dengan hanya berfoto.
Bagaimana bisa aku membiarkan dia pergi seperti itu? Hahaha
“Pembeli, tolong ambil uang 8800 won.”
Mengingat kembali apa yang terjadi di Supermarket.
Ekspresinya saat dia mendapatkan kejutan itu sangat berharga.
Ini baik-baik saja bahwa kau tidak mengerti apa arti di balik ini semua.
Oh Ha Ni kau harus bekerja keras.
Oh Ha Ni terima kasih untuk hadiah darimu.
Aku akan tersenyum cerah selamanya di dalam foto itu.
Ini tetap mengenai Bong Joon Gu,
Dia tetap mengikuti Ha Ni dan berada di sekitarnya.
Membuat gangguan,
Mengenakan pakaian yang berkilauan aneh dan menyanyikan
lagu ungkapan untuk Ha Ni bersama dengan kelompoknya (Bye Bye Sea)
Aku sangat membenci laki-laki ini yang
dengan mudah mengutarakan isi hatinya.
Bernyanyi dan memegang tangan Oh Ha Ni seperti anak kecil.
Tanpa aku sadari kemarahanku naik.
Bagaimana bisa Oh Ha Ni mengetahui perasaan laki-laki ini,
dan sekarang dia membiarkan laki-laki itu seperti ini.
Bukankah dia setiap hari berkata bahwa dia menyukaiku?
Jadi mengapa dia memperbolehkan laki-laki itu memegang tangannya,
membiarkan laki-laki itu untuk menganggumu, dan sekarang
kau terlihat seperti malu-malu?
Karena perasaan yang aku tidak ketahui ini,
ini seperti air yang tersangkut di tenggorokanku.
Semua duri tumbuh di mulutku, aku tidak dapat menahannya.
“Mulai sekarang aku akan melupakanmu!”
“Sekarang aku melihat jelas kau, karakter Baek Seung Jo, jadi aku akan melupakanmu!”
“Aku ingin mengakhiri kehidupanku yang aku punya untukmu di masa SMA ini!”
Melihat wajahmu yang menangis,
dan mendengar semua yang kau katakan, tubuhku tiba-tiba membeku.
Aku lupa mengenai kata-kata kasar yang aku katakan di depan
semua murid dan guru pada saat itu,
dan juga melupakan kata-kata yang menyakitkan padamu.
Ini seperti penghinaan terhadapmu secara tiba-tiba.
Dibandingkan dengan kejadiaan saat kau memperlihatkan
foto masa kecilku pada semuanya.
Saat ini aku merasa lebih lebih lebih lebih marah!
Walaupun kau mengatakan hal yang sama sebelumnya,
tapi kau akan tetap kembali pada akhirnya.
Tapi saat ini, kau terlihat seperti benar-benar ingin mengakhiri ini,
Ekspresimu itu terlihat sungguh kuat.
Untuk beberapa detik, ini seperti semburan angin dingin dari punggungku.
“Benarkah? Jika kau bisa melupakannya, maka lupakan itu.”
Apakah aku gila? Aku menciumnya seperti ini?
“Kamu sesungguhnya, tidak dapat pergi kemanapun!”
Ini seperti aku mencoba untuk memastikan perasaannya.
“Kamu harus tetap di sampingku,
Bukankah kau bilang akan membuat hidupku lebih menarik,
dan sekarang kau akan mengambilnya kembali?”
Kami membuat perjanjian seperti itu.
Bibir Ha Ni terasa panas, tidak, atau itu bibirku?
Hati yang kekanak-kanakan ini seperti ditangkap dalam api.
Walaupun tidak mengatakan apapun, tapi maafkan aku.
Aku tidak pernah tau kalau itu ciuman pertama, tapi aku hanya melakukan seperti itu…
Melihat wajahmu yang terkejut,
sebenarnya aku sangat panik pada saat itu.
“Ekspresimu tidak buruk. Aku bercanda!”
Baek Seung Jo! Ini sungguh menyedihkan!
Kamu tidak akan pernah tau bahwa sekarang di hatiku, aku juga tersesat.
Oh Ha Ni yang tetap membuat Hatiku ini bimbang…
Bertemu dengannya di luar kamar mandi dengan perasaan acuh tak acuh
“Benar-benar bodoh!”
Berkata seperti itu tidak mencerminkan perasaanku.
Aku hanya bocah laki-laki yang tidak bisa menghadapi perasaanku sendiri.
Oh Ha Ni mengapa kau lagi!
Bukankah kau bilang akan melupakanku?
Jadi ciuman itu ternyata memiliki effect!
Ha Ni mulai kembali menggantung di sekitarku.
Baek Seung Jo kembali, laki-laki yang merasa bersalah
Sekarang kehidupan baru di Universitas di mulai…
apakah kau akan tetap seperti yang dulu?
Kehidupan bocah ini benar-benar mengenai dirinya yang menghibur,
memalukan, Oh Ha Ni,
Berapa lama kau akan terus seperti ini?
Baek Seung Jo’s Diary 7
Kau terus bertanya mengenai Hae Ra.
Saat aku tanya “Apakah kau cemburu?” Kau mengelak dan menjawab, “Tidak!”
Bodoh! Wajahmu itu menunjukan jelas bahwa Yoon Hae Ra memang mempengaruhimu.
Hari ini, kau memberiku kesempatan untuk menggodamu lagi. Hahaha.
“Apakah kau cemburu?
Ah kau seharusnya memang begitu. Setelah kita berciuman”
Kau perlahan-lahan mengangkat wajahmu, tatapan penuh harapan.
Apakah kau berpikir aku akan menciummu kembali?
Apakah aku terlihat seperti semacam itu?
Bodoh~! Aku ini bukan laki-laki gampangan! Hahaha
Kau tampak malu. Bahkan telingamu memerah.
Seperti anak kecil dengan ekspresi yang penuh harapan.
Ini benar-benar menarik.
Tapi, itu akan berakhir hari ini!
“Ah, melihat ini benar-benar adalah seperti sia-sia.”
Dia berlari kembali ke kamarnya sendiri, mengetahui bahwa aku sengaja menggodanya, dan dia melompat karena marah?
Menggodanya adalah hal yang menarik seperti bermain dengan mainan
Hari ini, kenapa kau tidak datang ke kelas?
Apa yang sedang kamu lakukan?
Aku sebenarnya merasa sedikit kecewa.
Apakah kau akan datang ke kantin kampus untuk makan siang?
Oh Ha Ni kau tetap tidak bisa pergi dariku.
Melihat dia menggumam mengenai menu makan siang,
benar-benar terlihat bodoh!
Bisakah kau membacanya tanpa mengeluarkan suara?
Tiba-tiba muncul di sampingnya, saat dia melihatku,
seperti anjing yang bertemu dengan pemiliknya.
Mengikutiku, berkata “Aku juga.”
lalu menjulurkan lidahnya malu-malu.
Tapi kenapa tiba-tba Bong Joon Gu muncul kembali?
mengikuti gadis ini, apakah dia benar-benar bebas?
Oh Ha Ni kau benar-benar bahagia?
Semuanya baik-baik saja?
Tidak tahu cara bermain tennis tapi dia bersikeras
untuk membeli pakaian tennis.
Hal ini terlihat sangat special.
Tapi, Oh Ha Ni, Kau datang ke tempat yang salah.
Ini akan menjadi sulit untukmu.
Agar kau tidak bergabung, aku memberimu banyak petunjuk.
Tapi tetap kau berfikir bahwa Wang Kyung Soo itu orang yang baik dan menyenangkan.
Baiklah aku akan memperlihatkan
sosok sebenarnya dari senior yang kau pedulikan itu.
Oh Ha Ni memuji Kyung Soo dan ini seperti tusukan di telingaku.
Jai aku sengaja memukul bola ke tempat dimana Kyung Soo
tidak dapat menerimanya kembali.
Melihat Kyung Soo berlari kesana kemari membuat perasaanku lebih baik.
Saat menghargai kebebasan orang lain, kita akan merasa jatuh cinta.
Seseorang mengatakan hal itu.
Jika cinta itu di maksud untuk membuang kebebasanku maka itu dimaksud dengan benci.
cinta itu hanya akan gagal.
Membandingkan dengan Sartre,
Yoon Hae Ra lebih pengartian mengenai hubungan antara Sartre dan Beauvoir
“Hubungan antara Sartre dan Beauvoir?”
“Dibandingkan dengan Sartre, lebih mengerti mengenai hubungan antara Sartre dan Beauvoir?”
Memang, wanita lebih perhatian bukan pada penulis itu sendiri,
tapi mengenai hubungan antara penulis dan lainnya.
Berakting seperti dia perhatian terhadap Sartre,
tapi sesungguhnya ini bukan mengenai orang lain.
Bagiku, wanita ini(Hae Ra)hanya perempuan pintar lainnya.
Kau selalu mengatakan bahwa aku orang yang plin plan dalam cinta,
tapi sesungguhnya kau tidak ada bedanya juga.
Bahkan saat kau datang ke kelas yang sama,
kau juga membawa Bong Joon Gu bersamamu.
Seseorang yang bahkan tidak mengerti Bahasa Inggris,
Bagaimana bisa dia mengerti sesuatu yang sulit ini?
Menghadiri pelajaran yang sama, selain dari diam,
Tidak ada lagi yang bisa aku katakan.
Aku tidak tahu mengapa aku merasa frustasi
saat melihat Oh Ha Ni dengan Bong Joon Gu bersama.
Professor menanyakan sesuatu yang bodoh padamu,
kau menanyakan hal itu padaku saat kau tidak mengerti
tapi aku berakting seolah-olah aku tidak melihatmu.
Di depan dia, aku selalu menjadi seperti bocah laki-laki.
Kau masih terlihat gembira beberapa saat yang lalu
ekspresimu berubah dalam beberapa detik saat melihat Hae Ra.
Semua yang kau pikirkan terlihat jelas di wajahmu dan sekarang kau selalu menyangkalnya.
“Kita harus melakukan sebuah proyek penelitian yang membutuhkan 2 orang dalam kelompok, kau bisa pergi ke ruang tamu untuk belajar?
Berpura-pura menjelaskan hal ini kepada Eun Jo, tapi sebenarnya aku mengatakan itu untuk membiarkan Ha Ni tahu mengapa Hae Ra ada di sini.
Jadi, tolong jangan membuat perasaanmu memburuk hanya karena hal ini.
Jangan salah paham.
Seekor semut merangkak kedalam bunga yang
tidak nyata dan terbuat dari tanah liat.
Semut ini seolah-olah mengatakan
bahwa bunga ini nyata
dan bunga ini terlihat seperti dapat hidup dari itu.
Walaupun itu kecil dan pelan,
tetapi hidup dengan nilai yang baik, seperti seseorang
Tidak tahu berapa banyak kekuatan telah digunakan,
berapa lama waktu yang telah berjalan
sebelum berjalan ke bunga ini.
Tampaknya telah berjalan dalam hati saya yang keras.
Seekor semut merangkak kedalam bunga yang
tidak nyata dan terbuat dari tanah liat.
Semut ini seolah-olah mengatakan
bahwa bunga ini nyata
dan bunga ini terlihat seperti dapat hidup dari itu.
Walaupun itu kecil dan pelan,
tetapi hidup dengan nilai yang baik, seperti seseorang
Tidak tahu berapa banyak kekuatan telah digunakan,
berapa lama waktu yang telah berjalan
sebelum berjalan ke bunga ini.
Tampaknya telah berjalan dalam hati saya yang keras.
Seekor semut merangkak kedalam bunga yang
tidak nyata dan terbuat dari tanah liat.
Semut ini seolah-olah mengatakan
bahwa bunga ini nyata
dan bunga ini terlihat seperti dapat hidup dari itu.
Walaupun itu kecil dan pelan,
tetapi hidup dengan nilai yang baik, seperti seseorang
Tidak tahu berapa banyak kekuatan telah digunakan,
berapa lama waktu yang telah berjalan
sebelum berjalan ke bunga ini.
Tampaknya telah berjalan dalam hati saya yang keras.
Pergi?
Benar-benar pergi?
Perasaan yang tidak bisa aku ungkapkan.
tetap bertanya pada diriku sendiri
“Kecewa?”
“Kenapa? Kenapa aku harus merasa sedih…ini bagus. Karena aku ingin kembali ke kehidupanku yang sebenarnya.”
Namun, suaraku tampaknya semakin melemah dan melemah.
Seperti ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokanku.
Dan aku merasa seperti seorang teman yang telah bersamaku untuk waktu yang lama telah pergi. Pergi meninggalkanku dalam kegelapan.
Biarkan itu…Biarkan itu…
Meskipun aku mengatakan seperti itu, tapi tetap hatiku merasa sedikit buruk.
Jaga dirimu. Sama seperti sebuah pintu yang tertutup rapat, hati ku mungkin akan tertutup juga.
Kembali ke saat-saat tidak ada kamu dalam hidupku.
Tanpamu…
Seperti tiba-tiba mengatasi semua kegelisahan.
Terasa sedikit sulit.
Aku akan baik-baik saja, nanti.
Aku akan baik-baik saja.
Kamu mungkin ada sesuatu yang ingin dikatakan padaku sebelum pergi
Jadi aku tetap berjalan mondar-mandir di depan pintu kamarmu.
Untuk saat ini, aku seharusnya mengatakan “Maaf” padamu.
atau haruskah aku berkata,”Ini sangat menarik.”
Tapi tetap ini adalah hal yang sungguh sulit
Kenapa ini begitu tiba-tiba? Kenapa aku membuat perasaannya sangat buruk?
Tidak mengatakan hal yang baik padanya…
tetap membodohi dia…Apakah itu terlalu sulit untuk disinggung?
Itulah mengapa aku membiarkanmu pergi.
Ini benar-benar baik-baik saja.
Lagi pula Ha Ni hanya rombongan saja bukan?
Aku yang dapat menyelesaikan masalah,
ini adalah pertama kalinya aku menanyakan sesuatu
Aku tidak dapat menjawab pertanyaanku sendiri. Merasa sedikit gugup.
Matahari yang menyinariku, tampaknya telah menjadi dingin.
Boneka yang aku berikan padamu..
Yang selalu kau bawa kemanapun…
Kenapa kau meninggalkan itu disini?
Bahkan saat ada kejadian pada saat itu kau mengambilnya di jalan,
Apa kau tidak ingat akan hal itu?
Hari dimana kita mendapatkan boneka ini.
Kamu terus berkata “Kiri…kanan, kearah sisi lain sedikit.”
Kamu bahkan lebih gembira dariku hingga menekan bahuku.
Sangat senang, tapi pada saat itu tampaknya perasaan burukmu dalam beberapa tahun itu telah di hapus.
Tidak ingin menunjukan hatiku yang sebenarnya,
Hari itu sungguh kacau.
Melihat padamu yang tidak dapat mengontrol perasaanmu,
ini terlihat sangat luar biasa
tetaplah menekan pundakku. Tetaplah berbicara.
Kamu yang menyerbu kedalam wilayahku…sedikit menganggu
tapi itu juga membuatku sedikit terkejut.
Aku akhirnya dapat membuat senyuman padamu.
tapi boneka yang kau tinggalkan ini seperti mengatakan padaku,
mulai sekarang, kita harus mengakhirinya.
Hatiku sakit…
Hatiku yang normal ini tidak dapat merasakan apa-apa.
hari ini seperti ditusuk oleh pisau
sangat menyedihkan.
Baek Seung Jo’s Diary 8
Sekarang duniaku sangat tenang
Tidak akan ada yang terjadi pada dunia yang begitu tenang
Tidak ada tawa ataupun keributan lainnya
Sunyi dan tenang…
Ketenangan ini seperti pohon,
Tapi tanpa daun.
Sebenarnya ini yang aku suka,
Tidak, ini adalah apa yang sepertinya aku suka.
Ibu yang berfikir tau segalanya,
mengatakan padaku bahwa ini bukanlah hal yang ku sukai.
Bukankah aku masuk ke Universitas Parang karena
ketenangan yang aku tidak sukai.
Aku tidak dapat mengatakan apapun.
Ini seperti teguran yang terlihat keluar dari tempatnya.
Tapi mulai memberitahu tentang tempat yang kosong ini.
Ini artinya Oh Ha Ni mencampakkanku.
Bagus! Mendapatkan Gossip kembali? Oh Ha Ni!
“Mungkin ini perjuangan untuk mendapatkan
perhatian dari Baek Seung Jo mengenai dia?
Bahkan aku sedih karena ini. Dan lelah karena ini.”
Kamu berkata, “Tidak! Aku sudah melupakan Seung Jo!
Baek Seung Jo sudah tidak ada apa-apa denganku lagi!
Kita sudah tidak tinggal bersama lagi!
Kita sudah berpisah jalan!”
Saat Hae Ra mencoba membuat keadaan sulit untukmu.
Baiklah. Tidak ada yang harus aku lakukan lagi.
Jika ini yang kau pikirkan, aku akan mengakhirinya.
Tapi kenapa tanpa disadari ekspresi ku menjadi kaku.
Dan juga kepalan tanganku ini begitu erat…
Tiba-tiba, Oh Ha Ni yang tidak berperasaan ini seperti tidak kukenali.
“Hey bukankah tidak ada yang Oh Ha Ni tidak bisa lakukan?”
“Kemana Oh Ha Ni yang bisa masuk 50 besar dalam waktu satu minggu?”
Selalu merasa bahwa dia bisa meningkat
Mendengar bahwa dia memungut bola tennis dalam waktu yang lama
Dia bergabung dalam club ini karenaku,
Jadi aku merasa bertanggung jawab untuk ini?
Jadi aku seharusnya mengajarinya
Walaupun ini di mulai karena jebakan dari Senior Kyung Soo
Tapi ini juga rasa pertanggung jawabanku karena
membawamu ke club tennis.
Untuk mengalahkan mereka dalam waktu 1 minggu itu tidak mungkin.
Aku hanya berharap bahwa kamu akan mengalami kemajuan.
“Oh Ha Ni, dia sangat serius.”
Benarkah?Orang lain dapat melihat itu juga?
Bagaimana dia menempatkan upayanya.
Oh Ha Ni adalah tipe orang yang mendengarkanku dengan baik.
“Apa yang dapat kamu harapkan dalam 1 minggu?”
“Ini menarik.”
Ada rasa gembira saat membinanya, dia tidak terkenal,
tetapi dia pekerja keras.
Dia mengeluarkan segala upayanya dari pada orang lain.
Seperti saat mengajarinya,
Hari ini membaik, dan besok lebih membaik.
Ini sungguh nyata. Bertahap dan semakin bertahap.
Bahkan saat dia kelelahan, ataupun terluka,
Dia tidak mau berhenti. Ini sesuatu hal yang sangat menarik.
Yoon Hae Ra, tidak peduli ini kau atau aku,
Kita dapat mempelajari hal ini dengan hanya melihatnya.
Jadi kita tidak mengetahui sebesar apa upaya dalam belajar.
kita tidak mengetahui kegembiraan saat belajar setelah berupaya.
Tidak mengetahui bagaimana perasaannya saat melihat sesuatu yang disukai.
Kita tidak memeluk orang lain saat bahagia,
Kita tidak memukul orang lain saat tertawa.
Jadi semua ini yang membuat orang lain gembira, adalah karismanya.
Pengaruh dari senyumannya dan perlahan, berubah…
“Ya! Apa yang kau lakukan? Masih tidak mempercepat hah?”
Bocah ini yang sama sekali tidak mengetahui cara memasak,
pasti merasa tersesat saat ini.
Tanpa ku sadari aku berjalan ke kantin kampus
seperti yang di harapkan, dia tersesat seperti anak kucing.
Saat dia melihatku,
ini seperti melihat seorang penyelamat dan memintaku untuk membantunya.
Kebiasaannya membawa masalah pada orang lain masih sama seperti sebelumnya.
“Ya! Bangkit!”
Gadis itu langsung berdiri setelah mendengar kata-kata itu.
Walaupun gadis ini tetap menggerutu karena lelah,
tapi dia tidak pernah melarikan diri dari ini.
Benar, itu kamu Oh Ha Ni!
Siput Nabi Nuh, Oh Ha Ni!
Perlahan-lahan, keringat jatuh kebawah.
Jalur yang kau lewati, Aku bersamamu hari ini!
Satu dua tiga…Satu dua tiga…
“Aku menyukaimu…Bagaimana denganmu?”
Yoon Hae Ra mengatakan padaku bahwa dia menyukaiku.
Tapi…ini seperti melihat ke cermin.
Aku tidak memiliki perasaan khusus.
Karena kita membaca hal yang sama,
kita merasa sama, kita memiliki banyak topik saat bersama,
ini hanya seperti teman baik, ini terasa tenang jika bersama.
Tapi, kesombongan yang tersembunyi oleh penampilan itu,
akan terasa sakit jika disentuh dengan lembut.
Kata-kata kasar yang kita katakan tanpa kesadran pada orang lain,
ini seperti sisiku yang lain.
Tidak menarik.
Jawabanku adalah…
Apa? Oh Ha Ni? Lagi?
Kenapa kau selalu bersama laki-laki lain saat di depanku?
Kamu akan mati hari ini!
Aku akan pergi kebawah hari ini!
Lalu bagaimana dengan Yoon Hae Ra?
Dibandingkan dengan memberi jawaban pada Yoon Hae Ra,
Gadis ini lebih penting.
Gadis yang berdiri di samping orang lain selain aku,
ini membuatku merasa marah!
Hanya menarik tangan Oh Ha Ni seperti itu,
Aku sendiri terkejut.
Diriku yang membuat semua hal ini membuat perasaanku aneh,
membuatku tidak tahu apa yang harus kulakukan selanjutnya.
Benar, ini dia!
Hanya Oh Ha Ni yang dapat melakukan ini.
Membuatku masuk kedalam dunia yang begitu menarik,
menarikku kedalam dunia yang menakutkan dan
tidak mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.
Dan juga,
membuatku merasa menarik dan terharu setiap saat.
Merasa diriku ini hidup dan bernafas.
Baek Seung Jo’s Diary 9
“Jika kamu benar-benar menyukai Hae Ra…Aku…”
“Tapi kenapa kau tidak menarik Hae Ra denganmu
saat berlari, justru malah menarikku?”
Oh Ha Ni adalah yang menanyakan pertanyaan bodoh itu!
Kau selalu saja membuat tebakan yang liar
dan karena kau selalu membawa dirimu kedalam
tebakan liar yang kau buat itu,
kau tidak dapat melihat perasaanku!
Bisakah kamu, walaupun hanya satu detik atau dua detik,
tetap berdiri dan menatap mataku dalam?
Lihatlah seberapa besar posisimu di dalam mataku ini.
Jika kau melihatnya, kau bisa mengetahui perasaan kenapa aku
meninggalkan Hae Ra dan menarikmu untuk berlari bersamaku.
Oh Ha Ni bodoh!
“Ini bukan benci, walaupun bersamamu bukan hal yang mudah
namun ini bukan benci!”
Benar, itu dia.
Oh Ha Ni, kau terlalu berbeda dariku.
Bagaimana kamu menunjukkan pada orang lain
perasaanmu yang tidak bersyarat?
Bagaimana bisa kau mengatakan benci tapi
kau tetap berani untuk mendekat?
Pada mulanya…Aku tidak memiliki ide
Bagaimana cara bisa bersamamu.
Lalu perlahan-lahan aku memulai melihatmu,
setelah melihat dengan jelas, Aku mengerti itu.
Aku mengerti bahwa tidak semuanya harus seperti
yang aku pikirkan benar.
Mengerti bahwa kau tidak salah,
jika pertanyaannya tidak salah, maka ayo cari tahu.
Perlahan…
Sejujurnya, hari saat kau menyakiti dirimu sendiri,
dan kita harus menyerah pada pertandingan itu,
Saat aku menggendongmu pulang,
Aku mengerti itu, bisa hanya berhenti
Stop membangun tembok pertahanan dalam hatiku,
Nafasmu di punggungku memberikan kehangatan,
sangat menyenangkan seperti menemukan anak anjing yang tersesat.
Ini seperti pemisahan untuk beberapa hari kebelakang,
terbayar sudah…
Tidak peduli seberapa besar aku mendorongmu,
kau tetap berjalan walau apapun terjadi.
Aku memutuskan untuk menerimanya, membiarkan hatiku menerima.
seperti sungai yang tidak bisa di bendung,
berdoa agar ini tidak begitu melelahkan.
Karena aku membiarkan hatiku untuk bebas,
hatiku yang pernah terlibat ini, karena itu
tidak mengerti sosok seperti apa aku ini.
Sekarang, melihat padamu!
Mulai sekarang, aku tidak akan menyembunyikannya dari ini.
Mulai sekarang, aku akan tetap berdiri disini untuk sesaat.
Menunggu untuk gadis itu.
Kamu seperti bisa mendengarkan air yang mengalir,
hanya dengan sekali sentuhan…
Kamu seperti dapat mengalir melalui jariku…
Sekarang aku mulai untuk mengerti dirimu…
Oh Ha Ni!!!
Terkadang aku tidak bisa mengerti
seperti apa kau sebenarnya ini.
Sangat sulit untuk mengerti dirimu.
Melakukan semua hal ini di depan orang banyak,
bagaimana ini tidak menjadi lelucon untuk orang lain?
Kau mungkin berfikir bahwa kau orang yang tulus,
dan juga sama untuk orang lain, maka kau salah!
Tolonglah lebih waspada bila kau adalah orang lain!
Aku akan sangat berterima kasih.
Aku sengaja berjalan pergi, berakting seperti tidak melihatnya.
Cara kau bersama dengan orang lain…
Meskipun aku tau aku bisa mengertimu,
karena aku tau kau tidak bersalah.
Tidak yakin jika ini karena aku memutuskan untuk menerima Oh Ha Ni,
benar-benar marah setiap saat.
Membandingkan saat Bong Joon Gu menggendong Oh Ha Ni,
Membandingkan saat dia berjongkok di balik semak bersama Senior Kyung So
Kali ini benar-benar lebih marah.
Bahkan mereka berciuman?
Ini tidak nyatakan? Tidak nyata!
Orang yang Oh Ha Ni sukai hanya aku! Dia hanya akan menciumku!
Aku mencoba sangat keras untuk menahan rasa marahku,
tapi sepertinya ini tidak bekerja.
Jumlah dari kapasitasmu menempati hatiku,
sama dengan bagaimana aku begitu membenci kejadian ini!
Seperti terjebak di tengah jalan,
tidak dapat bernafas!
“Gossip dengan senior Kyung Soo…”
“Aku sangat ketakutan, aku takut jika melakukan hal yang salah
pada Eun Jo dan dapat membuatnya dalam bahaya.”
Sambil terisak, kau menyatakan perasaan yang kau rasakan
bahwa kau tidak berani sebelumnya.
Kau yang menangis di lenganku, memelukmu seperti ini,
Aku tidak dapat berkata-kata.
Walaupun aku merasa lebih baik setelah
mendengarkan penjelasan situasinya,
tapi aku merasa bersalah karena terlalu mencurigaimu,
Jadi aku sengaja menolakmu.
Meskipun aku tahu bahwa mataku yang dingin membuatmu sedih,
tapi bocah laki-laki di diriku ini tidak mau tumbuh dewasa.
Walaupun begitu, kau tetap merawat adikku.
Perhatian pada Eun Jo, mengkhawatirkan Eun Jo,
Kegelisahanmu terhadap gossip itu…
Memelukmu yang gemetaran
Hari ini adalah pertama kalinya aku merasa bahwa bocah laki-laki
di diriku ini yang tidak mau tumbuh dewasa amat membenciku.
Menangislah, menangislah sebisa yang kau bisa.
Hingga kau tidak merasa sedih kembali.
Hingga air matamu tidak merasa sakit kembali.
“Anak laki-laki itu, melakukan pemeriksaan setiap hari,
suntikan, obat, tidak dapat melakukan hal yang dia inginkan.”
Tanpa di ketahui, air mata mulai ada di mata Oh Ha Ni…
Walaupun kau menangis, itu tidak akan dapat membantu apapun.
Tapi kau selalu seperti ini, menangis untuk orang lain.
Benar, seperti itu lah hatimu.
Hal yang kau miliki, perhatian hangat yang kau miliki untuk orang lain,
sesuatu yang tidak aku miliki.
“Jika itu kamu, jika kamu memutuskan
untuk menjadi dokter maka ini seperti membalikkan koin!”
“Aku harap kau bisa menjadi dokter dan membantu
anak kecil seperti No Ri, dan tentunya pasien lainnya
yang tersiksa karena penyakitnya”
“Aku harus menjadi dokter karena kau yang meminta?”
“Yeah benar! Bukankah itu ide yang bagus?
Dokter adalah profesi yang cocok untukmu.
Baek Seung Jo memakai jubah putih,
pasti terlihat sangat tampan.”
Seolah-olah ini mengenai dirimu, menatapku dengan
penuh keyakinan lebih dari yang aku miliki,
berkata bahwa dia berharap aku menjadi dokter.
Oh Ha Ni, tiba-tiba aku merasa…
mungkin ini bukan hal yang buruk.
merawat pasien yang sakit, mengobati orang,
dan juga merasa ini sesuatu yang sangat jauh.
Hanya saat ini aku menyadari,
rasa ketakutan yang aku miliki untuk area ini aku tidak mengerti.
Mempu membantu orang lain yang menderita karena penyakitnya,
mungkin ini akan menjadi apa yang kau katakan,
ini adalah sesuatu dengan prestasi yang luar biasa.
Pada saat itu, aku masih tidak mengetahui apa yang Oh Ha Ni katakan hari ini
menjadi sesuatu faktor yang penting bagi hidupku.
Kamu, sesekali menatap bintang, sesekali menatapku.
Aku, sesekali menatapmu, sesekali menatap bintang.
Walaupun kita tidak saling menatap mata satu sama lain.
“Ini akan sangat berterima kasih jika kau tidak menjadi beban.”
Walaupun ini keluar dari kebiasaan,
Kata-kata kasar itu keceplosan keluar dari mulutku.
Tapi aku harap kamu menerima apa yang aku pikirkan,
ini sangat bagus karena kau kembali…
Oh Ha Ni…
Selamat datang kembali Oh Ha Ni…
Pikiranku kacau karena
hal yang kau pikirkan.
“Berharap kau akan menjadi dokter.”
Hal yang kau katakan pada hari itu,
itu selalu muncul dipikiranku setiap malam.
Apakah ini yang seharusnya aku lakukan?
Apakah aku bisa melakukanny dengan baik?
Bisakah aku keluar dari dunia yang penuh dengan diriku?
Aku melihat dunia yang berbeda karena pikiranmu,
mengerti bahwa dunia yang berbeda hanya menjadi berbeda
dan bukan hal yang salah.
Aku ingin mengalami dunia ini lagi.
Bahkan jika aku melakukan hal itu, aku tidak dapat bersamamu.
Hari ini, aku belajar untuk meninggalkanmu.
Berjalan menuju jalan yang kau ajarkan padaku, sendirian.
“Aku pikir sekarang adalah saatnya aku mempertimbangkan
apa yang aku inginkan untuk masa depanku.
Aku berharap dapat meninggalkan dunia ini,
untuk mencari jati diriku.”
Setelah mempertimbangkan hal itu beberapa hari,
Aku mengatakan apa yang aku pikirkan pada orang tuaku.
“Baiklah. Kau harus mencari pengalaman.”
Meskipun, aku mengatakannya pada Bapaku
yang mengkhawatirkan masa depanku karena
aku tidak tertarik belajar Ekonomi.
Tapi Bapaku selalu memberikan dukungan padaku.
Aku harus berterima kasih padanya.
“Ha Ni baru saja pindah tidak lama…”
Ibu masih saja mengkhawatirkan Ha Ni.
Faktanya, Ibu mungkin tidak tahu,
sesungguhnya hal ini harus dilakukan padanya.
Ibu tidak tahu bahwa,
Ha Ni lah yang menunjukan dunia lain ini padaku.
Hanya berharap Ha Ni tidak akan sedih…
Berharap dia akan mengerti bahwa aku pindah bukan karena membencinya.
Bukan hanya karena kau bukanlah bunga yang indah dan merasa bersalah.
Aku berharap kau akan menyadari nilai unik dirimu.
Mengetahui bahwa di bawah tekanan yang kuat,
walaupun ini pohon yang kecil ini sangat berharga.
Mengetahui bahwa ini pohon yang kecil yang dapat
menerima semua orang ini sangat berharga.
Meskipun ini normal, tapi ini banyak dan banyak sekali hal
yang kamu dapat harta karun di dunia ini
ini, adalah yang kau ajarkan padaku.
Baek Seung Jo’s Diary 10
“Ibu, aku akan menelfonmu”
“Aku pergi Eun Jo…”
Berharap aku menyampaikan pesan ini
melalui Eun Jo untukmu.
Aku menatapmu
tapi kau sedang dalam duniamu yang sedih
dan menghiraukan ku.
Tidak dapat memelukmu, seperti memeluk Eun Jo.
Tidak dapat seperti Ibu.
Bahkan tidak dapat memintamu untuk menjaga dirimu.
Karena aku bodoh sepertimu,
tidak dapat berkata, “Jagalah dirimu saat aku tidak ada.”
hanya dapat melihatmu…
Untuk menemaniku menuju masa depan,
sekarang kau harus beristirahat,
jadi ayo lakukan yang terbaik untuk terbang tinggi.
Kita…Berharap kau dapat menemukannya dalam beberapa hari.
Bekerja keraslah untuk menemukannya.
Wajah sedih itu sepertinya aku tidak akan melihat kembali…
Tetap datang hingga akhir.
Ini waktu yang lama…
Kau melambaikan tanganmu sambil mengucapkan, “Hello!”
Pergi kedalam hatiku tanpa permisi.
Mungkin tanpa disadari aku juga berharap akan hal itu?
Itulah kenapa aku begitu senang saat melihat wajahmu.
Apa yang harus aku lakukan?
Kamu…
Apa yang aku maksud padamu,
Bagaimana bisa kau begitu gigih padaku…
Cinta yang kau miliki untukku, tidak akan berakhir…
Kenapa aku tidak mau menemukan kau menjengkelkan?
Melihatmu yang memegang cangkir kopi dengan kedua tanganmu,
saat kau menguap, memukulkan pensilmu,
memiringkan kepalamu saat menemukan pertanyaan yang kau tidak mengerti
Kamu dapat bahagia walaupun sendirian,
Oh Ha Ni. Sekarang ini seperti kebiasaan.
Kamu seperti Oxygen untukku.
Hanya seperti pohon yang selalu ada di sisiku.
Apa yang terjadi?
Ini sudah beberapa hari sejak aku terakhir melihatnya.
Apakah dia sakit?
Dia tidak akan —
Menunggu itu menyiksa.
Apakah dia merasa lelah ?
Untuk menungguku.
Dimana kamu sekarang…
Seolah-olah kakiku seperti yang mengembang,
tidak dapat duduk untuk melakukan sesuatu.
Ini sudah 2 minggu sejak terakhir kali kedatangannya.
Apakah aku merindukannya?
Hanya memperhatikan mengenai seseorang
yang selalu datang kemari setiap hari dan
berhenti datang secara tiba-tiba.
Apakah hanya karena ini?
Aku tidak dapat tenang.
Menjadi sangat sensitif saat mendengar pintu terbuka,
Berusaha keras untuk mencarimu setiap hari.
Tapi ini selau berakhir tidak ada apa-apa.
Seperti orang bodoh…Bodoh!
Mungkin juga bertanya secara langsung.
Menanggung semua ini sendirian…
Giliran aku yang memucat.
Melihat penderitaanmu…
Kenapa hatiku merasa tersakiti?
Hatiku benar-benar sakit…
Aku tau ini akan terjadi,
itu lah mengapa aku datang untuk melihatmu secara langsung.
Jangan merasa sedih hanya karena Yoon Hae Ra. Bodoh!
Tidak bisakah kau lebih percaya diri?
Kau itu kuat!
Lakukan yang terbaik pada segala hal, Oh Ha Ni.
Oh Ha Ni yang dapat menangis karena rasa sakit orang lain.
pertama dan hanya satu Oh Ha Ni.
Untuk dirimu sendiri…
Benar sekali, tidak ada yang harus aku katakan kembali.
Aku juga melakukan salah paham mengenai kau dan Senior Kyung Soo.
Kenapa kita jadi seperti ini?
Kita dapat saling mengerti jika kita benar-benar memikirkannya.
Tapi kita selalu marah, hanya karena hal kecil…
Apakah aku ketularan penyakitmu? Penyakit bodoh!
Ini bahkan belum setengah hari sejak aku mengatakan
padamu bahwa aku tidak tinggal bersama Hae Ra
dan kini kau muncul.
Di tengah hujan, bahkan bibirmu berwarna ungu…
Bagaimana bisa kau menderita begini?
Benar-benar ingin datang kemari?
Kamu…Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan padamu.
Terjebak dalam hujan dan gemetaran…
Melihatmu berjalan masuk, aku tidak memiliki ide apa yang harus aku katakan.
Ini sangat sedih saat melihat bibirmu berwarna ungu,
Tapi melihat dirimu yang tidak menghargai dirimu sendiri,
Sangat ingin memarahimu.
Kenapa kau sangat keras kepala?
Apakah aku dapat mengerti hal ini?
Aku hanya berdiri disini, kau tidak perlu melakukan apapun.
Hanya menerima perasaanmu, bisakah aku lakukan?
Kau selalu mengejutkanku.
Hanya melihat padaku dan berlari mendekat,
Tanpa mempedulikan yang lainnya.
Aku tetap tidak bisa sepertimu, hanya kau yang bisa melakukan ini.
Berkata bahwa aku berdarah dingin hanya karena,
aku tidak membiarkan dia tidur di atas kasur.
Aku dapat merasakan Oh Ha Ni berbaring di sampingku.
Tegang karena menjadi gugup.
“Kamu, apakah kamu gugup?”
“Tidak…Tidak..”
Mengatakan hal yang sebaliknya menunjukkan perasaanmu.
Bodoh!Bukan hanya kau yang merasa gugup.
Aku juga merasa gugup.
Walaupun aku ini pangeran dingin,
tapi darah mudaku ini tidak membeku…
Aku selalu mencoba mencampur perasaanku padamu kedalam kata kasar,
Untuk menyerang hal yang aku sebut rasional.
“Menghabiskan malam bersama denganku
dan tidak tahu apa yang akan terjadi?”
Contohnya seperti ciuman,
Ya, sesungguhnya aku ingin menciummu.
menginginkan kehangatan itu.
Tapi jika itu terjadi dalam keadaan ini,
Aku tidak tahu apa yang akan terjadi.
Kamu sangat hangat di balik punggungku,
Tapi…Tapi…Tapi aku hanya bisa menahan diriku sendiri.
Laki-laki berusia 20 tahun
Melihat perempuan berjalan masuk kedalam kamar yang gelap…
Apakah kamu tahu bahwa ini hal yang sangat sulit?
Bahkan ini bukanlah perempuan yang aku benci…
Sepanjang waktu seperti ini, Laki-laki menjadi binatang!
Jadi aku hanya bisa menghilangkan perasaanku
ini kedalam sebuah hal yang di sebut “lelucon”
Bagaimana bisa kau menjatuhkan pakaian dalammu
dan pergi begitu saja kedalam kamar mandi?
Bodoh, Oh Ha Ni!
Apa yang kamu buat aku bayangkan hah?
Apakah kau ini benar-benar perempuan?
Walaupun aku selalu membuat lelucon mengenaimu,
mengatakan bahwa kau berhenti berkembang sejak Sekolah Dasar,
Tapi itu semua hanya lelucon,
kamu tidak boleh menerima hal itu sebagai kata-kata nyata!
Kau menggunakan handuk di depanku,
ini benar-benar mengganggu.
Samar-samar harum yang datang itu datang dari tubuhmu…
Bahumu yang pucat….Aku selalu bersembunyi dari itu…
Jangan menyalahkan dirimu.
Walaupun fisikmu tidak luar biasa, tidak sempurna.
Oh Ha Ni, kehidupanmu sungguh berharga dan cantik
Aku hanya tidak ingin untuk hidup di jalan yang Ibuku sudah rencanakan.
Aku hanya merasa sedih memiliki Ibu yang begitu special.
Karena ibuku yang selalu mendandaniku seperti anak perempuan,
Teman-temanku mengejekku.
Walaupun aku sudah bersekolah di Sekolah Dasar,
sebagian dari temanku masih mengingat kejadian aku memakai baju perempuan
Aku membenci diriku yang menerima apapun yang orang lain rencanakan.
Juga membnci Ibu yang melakukan hal ini padaku.
Sejak muda, aku menutup pintu hatiku.
Mungkin ini lah sebabnya kenapa aku begitu kasar pada Orang Tuaku.
Aku tidak bisa membiarkan ibuku melakukan hal ini kembali padaku.
Jika sesuatu terjadi diantara kita,
ini hanya akan menjadi apa yang ibuku inginkan.
Aku tidak dapat menerima itu.Perasaan dalam yang kau miliki untukku,
Ibuku pasti merasakan hal itu juga.
Aku menjadi sakit karena hal itu dan pergi begitu saja dari itu.
Jadi untuk sekarang, aku akan menoleransinya.
Kamu itu seperti angin musim semi yang meniup hatiku.
Malam ini, tidak dapat tidur.
Melihat wajahmu, hatiku menjadi begitu lembut.
Baek Seung Jo’s Diary 11
Kamu tidak mengecewakanku, Oh Ha Ni yang selalu begitu
tiba-tiba ini benar-benar merasa bisa melaluinya.
Apakah kamu ini benar-benar perempuan?
Benar juga, ini adalah Oh Ha Ni.
Ke ke ke!
Sikap tidurmu itu, bahkan tukang gulat pun tidak dapat menyaingimu.
Akhirnya berhasil merasa tidur dan kakimu datang
atau tanganmu mulai mengenai wajahku.
Apa yang kamu mimpikan, tidak berhenti tertawa;
dan sekarang kau mengerutkan keningmu. Apakah kau bermimpi buruk?
Dan sekarang, merasakan tempat tidur.
Tidak peduli apapun, Aku tidak dapat tertidur.
Mungkin ini keberuntunganku juga.
Bukankah setiap laki-laki berusia 20 tahun membayangkan hal ini?
Seorang perempuan berbaring di dekatnya, bernafas pelan,
kedua tangan di letakkan di depan pipinya,
membaringkan kepalanya di lenganmu, dan tertidur nyenyak.
Aku mungkin butuh untuk pergi melewati malam yang sulit ini.
Tapi ini juga hal yang bagus, Terima kasih karena sudah menganggu tidurku.
Terima kasih karena kau sudah memegang erat hatiku.
Oh Ha Ni, ke ke ke!
Kau terlihat seperti anak anjing saat tertidur dengan nyenyak.
Saat kau mengerutkan dahimu, kau terlihat seperti anak kucing.
Kau terlihat agak lucu seperti ini.
Memakai baju yang kau pilihkan?
Oh Ha Ni, jangan katakan padaku bahwa kau kini memanjakan
dirimu sendiri kedalam pesonaku,
membayangkan bahwa ini pagi pertama dari kehidupan pernikahan kita?
Hanya sedikit membaik, dan kau kembali
mulai memanjakan pikiranmu dengan pesonaku ini.
Bagaimana seharusnya aku menunjukan batin diriku ini?
Terlihat seperti aku hanya bisa tersenyum seperti ini di balikmu,
kamu gadis yang bodoh!
Seperti ini kehidupan baru menikah, Bagaimana bisa begitu menghibur?
Aku momohon padamu, tolong jangan terlalu berlebihan,
walaupun aku merasa ini begitu menarik.
Menikmati sarapan pagi bersamamu,
mengenakan sepatu yang kau siapkan,
menepuk punggungku,
Ini semua seperti sifat kekanak-kanakan membuat percaya permainan. (?)
Tapi aku akan mengingat hari ini untuk waktu yang lama,
sangat sangat lama. Yakin tidak bersalah dan gadis bodoh,
gadis bodoh yang membayangkan banyak sekali cerita.
Apa? Oh Ha Ni menerima permintaan kencan dari laki-laki lain?
Jenis orang seperti apa yang menyukai dia, adalah yang memiliki rasa istimewa.
Walupun begitu, bocah ini tidak boleh berubah.
Tidak peduli apa yang kau dengarkan,
Oh Ha Ni tidak akan berubah.
Tidak ada yang perlu di khawatirkan,
Salah. Ini adalah hal yang tidak perlu aku khawatirkan sekali.
Oh Ha Ni bodoh!
Aku hari ini memakai baju yang kau pilihkan,
Bukankah kau seharusnya senang jika melihat hal ini?
Saat aku memikirkan hal itu,
kau berkata…
“Laki-laki itu, dia juga sama tampannya denganmu,
laki-laki itu, dia juga sama pintarnya denganmu,
perbedaan yang paling besar adalah…
dia memperlakukan perempuan lebih baik dari padamu!”
Jadi senior itu sama tampannya denganku,
pintar, memperlakukan perempuan dengan baik,
jadi kamu akan melupakan aku?
Kamu tidak akan berhasil!
“Tidak perlu meminta persetujuanku,
Oh Ha Ni bukan milikku, pergilah!”
Walaupun aku meninggalkannya, dia tidak akan pergi kemanapun,
tapi ini ide yang bagus jika kau bisa menyerah.
Aku memiliki kepercayaan diri,
Aku percaya bahwa Oh Ha Ni tidak akan pernah meninggalkanku!
Perasaan panas apa ini yang mengalir dihatiku?
Ada sesuatu yang mendidih rasanya.
Pikiranku ini seperti akan meledak.
Bagaimana bisa dia meletakan tangannya di pundak Ha Ni?
Oh Ha Ni bagaimana bisa kau tersenyum bahagia dengan laki-laki lain?
Bahkan aku tidak pernah kontak badan denganmu.
Ini bukan apa-apa, tidak ada sesuatu yang terjadi!
Tapi aku tetap tidak dapat menoleransi tangannya yang ada di pundak Ha Ni.
Sangat menyakitkan seperti seseorang meninjuku,
api yang tidak dikenali pun mulai di dalam hatiku.
Hatiku seperti berjalan di lapisan tipis dari Es yang membelah menjadi setengah.
Aku hanya dapat pergi dari mejamu itu.
Oh Ha Ni hanya menyukaiku, sampai sekarang hanya diriku!
Ini hanya sebuah taktik, taktik untuk membuatku cemburu.
Aku mencoba untuk menyamankan hatiku,Ha Ni.
Dia tetap Siput Nabi Nuh yang selalu menatapku.
Aku percaya itu…
Tidak peduli apapun, aku tetap merasa ada sebuah rencana
antara dia dan Ibuku.
Karena aku percaya Ha Ni.
Ingin sekali mengawasinya lebih lanjut,
karena wajahnya saat mencoba berbohong padaku sangat menarik.
Tapi aku benar-benar tidak bisa menahan untuk melihatnya lagi,
saat aku mendengar dia pergi berkencan dengan Senior ke taman,
suara dalam hatiku memintaku untuk segera mengakhiri ini semua.
Melihat seseorang meletakan tangannya di pundakmu,
Di taman, bagaimanapun kau akan tersenyum di rumah.
Atau, mungkin dia akan menggenggam tanganmu.
Semua pertanyaan itu mengisi kepalaku seperti gelembung.
“Bisakah Kalian berdua tidak berkelahi di samping Oh Ha Ni?
Tidak peduli seperti apapun kalian berkelahi, bahkan jika kalian melukai diri kalian sendiri aku tidak akan mempedulikannya. Tapi aku adalah satu-satunya yang Oh Ha Ni sukai. Jadi kalian sudah pasti kalah walaupun tidak berkelahi.”
(Mengerti? Pundak Oh Ha Ni itu milikku!)
Pundak yang aku rangkul ini terasa nyata,
“Ibu meminta kita untuk makan malam bersama di rumah!”
(Seperti ini lah hubungan kita,
hubungan yang bebas masuk dan keluar dari rumah!)
Hari ini, bocah laki-laki di dalam tubuhku sekali lagi menjaga daerahnya.
Oh ha Ni hanya menyukaiku!
“Seung Jo, jejak di dalam hutan itu sangat berbahaya.
Seperti ada hewan buas di dalamnya.”
“Dimana Eun Jo dan Ha Ni?”
“Mereka pergi pertama, apakah mereka belum keluar juga?”
Petir mulai terdengar di telingaku,
Jangan katakan padaku bahwa mereka sendirian di dalam hutan!
Ini pertama kalinya mereka masuk ke hutan dan
mereka pasti tidak mengetahui jalan di dalam hutan.
Gelombang dingin dan menakutkan merangkak naik dari belakang,
Rasa kegelisahan ini menyembur seperti Tsunami.
Tempat yang di perkenalkan oleh Senior Kyung Soo ini
tiba-tiba saja kedatangan banyak pengunjung.
Walaupun perkembangannya tidak begitu cepat, tapi ini secara bertahap naik.
Selain di cafe,
aku berharap dapat pergi ke tempat lain dan belajar lebih baik.
Menyapu dedaunan, menyambut tamu,
atau mempersiapkan peralatan barbeque.
Walaupun aku tidak begitu hebat dalam hal itu,
Bahkan terkadang tidak bekerja sama sekali, tapi ini sangat menarik.
Dapat membuktikan nilaimu dengan hanya melakukan
pekerjaan simple yang tidak membutuhkan kepintaran.
Aku baru tahu…
Banyak sekali hal di dunia ini yang dapat di lakukan
tanpa kau memerlukan kepintaran.
Hidupku hanya aku yang mengetahuinya,
terima kaish karena telah membawaku kemari.
Jadi kumohon jangan mendapatkan masalah,
Tunggu aku untuk berterima kasih secara pribadi.
Walaupun ini hal yang mudah untuk orang lain,
tapi ini sesuatu yang sulit untukku.
Terima kasih
Tolong jaga dirimu…
Selalu berlari dengan terburu-buru,
seperti ingin diriku yang terburu-buru.
Lariku ini bahkan tidak akan pernah bisa mengikuti kekhawatiranku.
Matahari sudah terbenam,
Membayangkan Kucing yang ketakutan itu bersama dengan Eun Jo,
Mereka patsi sangat ketakutan?
Kenapa tidak membiarkanku ada di sana juga…
Mendengar semua suara hewan yang kelaparan di dalam gunung
dan mereka tidka mengetahui jalan keluarnya…
Membayangkan mereka yang gemetaran,
Aku berharap aku dapat mengepakan sayapku
dan terbang ke tempat kalian berada.
Imajinasi yang kejam ini berguna untuk kakiku.
Jika tuhan memang ada…tolong mereka…kumohon..
Oh Ha Ni, melihat apa yang kau lakukan padaku kembali.
Kenapa aku selalu berlari saat aku bersamamu?
Kumohon jangan berkata seperti,
“Maafkan aku karena membuat semua orang dalam masalah”
atau jangan berfikir seperti itu kembali!
Jangan pergi, kumohon jaga dirimu agar aman.
Jangan melukai dirimu sendiri.
Diamlah di tempat dimana aku dapat melihatmu…
Ditempat yang aku dapat menemukanmu…
Untunglah tidak ada yang terjadi,
Ini pertama kalinya aku senang melihat dirimu,
Oh Ha Ni. Ekspresimu yang ketakutan itu membuat diriku takut.
Aku membenci dirimu yang selalu mengagetkanku.
Merasa marah…merasa ketakutan karenamu!
Tertawa bodoh karenamu,
Sejak kau mengontrol hatiku ini.
Sedikit demi sedikit kau mengelupas kulitku.
Aku sedikit senang saat melihatmu hari ini.
Tidak…Aku sangat senang!
Huh
Sangat menakutkanku.
Ketakutan kau akan tersesat,
Ketakutan kau akan terluka karena aku lagi…
Kembali merasakan perasaan yang tidak dikenali ini seperti saat
aku sedang berjalan pergi menuju wawancara Universitas.
Di hutan ini saat malam datang,
aku sangat ketakutan. Ketakutan aku akan kehilanganmu!
Membencimu karena selalu membuatku kehilangan akal pikiranku ini.
Tukang tidur, ini sudah telat!
Matahari sudah bersinar,
burung-burung sudah bersiul,
dan kau masih tetap tertidur?
Aku merasa lega melihatmu,
muncul di depanku dengan selamat dan sehat.
Jangan pergi kemanapun dan tetaplah disini.
Tunggulah hari dimana aku akan berjalan padamu…
Bagiku, seberapa besar hal yang akan terjadi,
dari awal hingga akhir.
Merasakan itu di mimpimu?
Seberapa besar aku menyukaimu?
Sekarang hatiku tidak dapat berhenti,
Seperti air yang terus mengalir…
Aku tidak ingin kehilanganmu.
tidak dapat membayangkan bagaimana jika kau tidak ada di sisiku.
Bodoh! Apakah aku harus benar-benar mengatakannya?
Aku akan berlari terburu-buru jika kau memanggilku.
Aku akan melakukan apapun yang kau inginkan.
Kau tetap tidak mengerti apa yang aku rasakan,
bahkan jika aku tidak mengatakannya?
Dasar Tolol!
Baek Seung Jo’s Diary 12
“Kau harus kembali ke rumah Seung Jo. Kau kan tau seberapa besar keinginanku agar kita semua hidup bersama dengan bahagia. Dan lebih baiklah pada Ha Ni. Dia menyangka bahwa kau pindah karenanya.”
Ibu, kau selalu saja mengkhawatirkan Oh Ha Ni.
Tapi jangan khawatir.
Suatu hari nanti, Ha Ni akan menemukan jalannya.
Dia lebih kuat dari yang kau pikirkan.
“Aku akan menentukan apa yang ingin aku lakukan dalam hidupku. Aku tidak ingin kau yang selalu menentukan jalan hidupku. Kau bahkan tidak pernah menanyakan pendapatku mengenai keluarga Ha Ni yang kembali kemari…kau melakukan semua yang kau inginkan.
Jadi silahkan Ibu lakukan apa yang Ibu inginkan.”
Ibu, kau membuat hidupku menjadi sulit.
Aku berharap kau akan berhenti mengontrol hidupku sesuai
dengan yang kau inginkan.
Walaupun kau mengatas namakan hal yang kau lakukan ini demi cinta….
Setelah kejadian kau memakaikan baju perempuan padaku, aku tidak memiliki teman. Semua orang menggangguku dan aku pun menjadi penyendiri.
Dan karena aku lebih pintar dari yang lainnya, aku pun semakin di ganggu.
Jadi suatu hari, aku kehilangan kata-kataku.
Bahkan jika aku mengatakan apa yang aku tau, dunia tidak mendengarkannya.
Sangat sulit untuk mengekspresikan perasaanku padamu Ibu. Kau Ibu yang menginginkan seorang anak perempuan dan melampiaskannya padaku.
Tapi sekarang, aku akan mencari jati diriku.
Dunia dimana aku dapat berdiri tanpa bantuan orang lain.
Dunia dimana tidak ada yang dapat mengaturku
dan aku dapat bertahan di jalanku sendiri.
Whooos~ seperti angin, Ha Ni pergi begitu saja.
Apakah dia marah padaku?
Karena aku tidak mengatakan bahwa dia pacarku?
Ini tetap sulit.
Mencoba menjelaskan dan memperlihatkan diriku di depan orang lain.
Aku tidak ingin membicarakan masalah kita di depan orang yang tidak mengenal kau dan aku secara baik.
Karena mereka akan memikirkan hal ini sesuai dengan yang mereka inginkan, Cerita seperti apa menurutmu yang mereka akan fikirkan hah?
Ini akan menyebar kemanapun… dan melukai perasaan orang lain.
Tapi kau menempati ruang di hatiku yang tidak dapat di masuki oleh orang lain.
Orang yang hanya aku dapat katakan mengenai pikiran ini berkeliaran pada….hanya satu orang yang menempati pikiran ini.
Itu kau, Oh Ha Ni.
Apa aku mengambil keputusan yang benar?
Apakah keputusanku untuk mengambil jurusan kedokteran ini adalah hal yang aku inginkan?
Bapaku, dia menginginkan agar aku mempelajari bisnisnya.
Ha Ni, dia menginginkan aku masuk jurusan kedokteran.
Aku mengatakan pada diriku sendiri bahwa aku tidak akan terpengaruh dengan apa yang orang tuaku inginkan. Tapi…Kenapa aku sangat terpengaruh dengan yang Ha Ni inginkan?
“Baek Seung Jo kau dapat melakukan segalanya. Jika kau menjadi dokter maka kau dapat menyembuhkan penyakit No Ri dan membantu orang di dunia ini.”
Aku tidak dapat melupakan tatapanmu malam itu…
Matamu seolah berbinar saat mengatakan kata-kata itu padaku.
Mulai hari itu, secara diam-diam aku mulai belajar untuk jurusan kedokteran.
Dan mengejutkan, aku sangat menikmatinya.
Dan karena ini sedikit berbeda dari semua yang telah aku pelajari sebelumnya,
maka ini sangat menyenangkan untuk menjelajahinya.
Itu lah sebabnya mengapa aku memutuskan mengambil jalan ini.
Jalan yang kau bukakan untukku.
“Apa kau sedang memikirkan sesuatu? Aku dapat membantumu.”
Jika hanya kau yang dapat membantuku…
Kau seharusnya melihat ekspresi wajahku yang suram dan mengikutiku kemari.
Karena antena hatimu selalu selalu fokus padaku, benar bukan?
Lalu, apakah aku harus memulai berkonsultasi dengan kau?
Temanku Oh Ha Ni!
“Aku…Aku akan mengambil jurusan kedokteran. Aku tidak tahu apakah ini hal yang baik untukku atau tidak. Tapi untuk pertama kalinya aku menikmati sesuatu yang aku lakukan.”
Aku…melakukan apa yang kau inginkan. Apa kau ingat apa yang kau katakan?
Aku pikir kau akan senang…
Tapi ekspresi wajahmu sepertinya lupa dengan apa yang kau katakan.
Dasar Oh Ha Ni bodoh!
Semua yang kau katakan padaku memiliki arti untukku.
Aku mengingat semuanya…
Pekerjaan yang harus aku lakukan…
Bekerja di bidang yang aku sukai dan membantu orang lain.
Menjadi dokter dan menyembuhkan penyakit No Ri.
Hidupku berubah karena apa yang katakan,
Kau tiba-tiba memberikan arti penting hidupku.
Kau melamun dan menabrak bangku dengan sepedamu itu.
“Tentu kau adalah Oh Ha Ni yang ceroboh.”
Kau terlihat murung saat mengatakan padaku bahwa semua temanmu sudah memutuskan apa yang akan mereka inginkan…ini membuatku ingin mendengar sedikit ceritamu seperti saat kau mendengarkan ceritaku beberapa hari yang lalu itu.
“Katakanlah! Aku akan mendengarkan apa mimpimu itu.”
“Kau lihat….Kau dokter di sebuah desa kecil dan aku akan menjadi suster. Aku akan membantumu setiap saat dan bekerja keras. Menggendong bayi yang menangis dan malakukan hal lainnya.”
“Tapi ada masalah dengan mimpi ini.”
“Ya. Jika kau menjadi pilot maka aku akan menjadi pramugari. Jika kau menjadi pemain golf profesional maka aku akan menjadi caddy. Ini sangat sederhana dan berubah-ubah apa yang aku inginkan itu. Mimpiku selalu berkaitan denganmu Baek Seung Jo, aku tidak dapat berkerja jika sendiri.”
Kau mengatakannya dengan penyesalan dan tersipu malu,
tapi sesungguhnya aku merasa senang.
Karena di rencana mimpimu itu…ada aku.
Tapi tingkatmu…Apakah mungkin kau masuk jurusan perawat?
“Impianmu cukup tinggi. Bekerja keraslah untuk mencapainya, Benar bukan?”
Aku menepuk pundak Ha Ni…
Cara kau melakukan hal itu padaku…
Ketika aku pergi untuk ujian.
Di mobil saat dalam perjalanan menuju pantai.
Saat kita mendapatkan boneka di mesin mainan.
Seperti itulah, kau selalu ada di pikiranku.
Jadi hari ini aku juga menepuk pundakmu.
Oh Ha Ni, berjuanglah~
Aku akan berharap dan berdoa agar kau dapat mencapai mimpimu.
Walaupun ini berat tapi kau adalah siput Nabi Nuh.
Aku akan menunggu. Hingga hari dimana kau dan aku bersama-sama menggunakan jas lab berwarna putih.
“Seung Jo yah! Kau memutuskan jurusanmu tanpa berkonsultasi denganku?”
Bapaku sangat marah.
Bapaku yang selama ini sedikit berbicara tiba-tiba saja marah besar.
“Aku ingin melanjutkan hidupku untuk sesuatu yang aku nikmati.”
“Kau tidak akan melanjutkan bisnis ku?”
“Aku akan menjadi dokter dan aku tidak akan melanjutkan bisnismu!”
Tegas namun dingin. Ya aku membantah semua pendapat Bapaku itu.
Karena apa yang Bapaku rencanakan untukku bukanlah sesuatu hal yang benar-benar aku ingin lakukan.
Tapi aku menyesal. Tidak seharusnya aku berkata seperti itu pada Bapaku
Karena kata-kataku ini begitu dingin dan tegas.
Aku menyesal…
Kata-kata itu menikam diriku sendiri dan Bapaku.
Melihat Bapaku memegang dadanya dan tiba-tiba terjatuh.
Untuk pertama kalinya aku menyadari bahwa
suatu saat aku dapat kehilangan Bapaku.
Seseorang yang begitu baik,
Orang yang selalu tersenyum setiap dia melihat kami.
Orang yang selalu disisiku walaupun aku bertingkan begitu dingin.
Orang yang selalu melindungi kami.
Suatu saat akan datang hari dimana dia akan pergi dari sisi kita.
Ketakutan itu menyelimuti seluruh tubuhku.
Tumpukan berkas itu seperti gunung.
Bapaku selalu melakukan pekerjaan ini setiap hari.
Ya melakukan ini setiap hari tanpa kegagalan…
Bapaku yang selalu pulang terlambat setiap hari….
Kenapa aku tidak pernah memijat bahunya yang kelelahan?
Kau terlihat sungguh lelah.
‘Apakah ada sesuatu yang dapat aku bantu?’
Kenapa aku tidak pernah dapat mengatakan hal itu padanya?
Mengapa aku tidak pernah berbicara dengan baik padanya?
Aku benar-benar laki-laki yang buruk…
Aku malu pada diriku sendiri…
Benar-benar…Apakah aku ini sungguh jenius?
Apa ini terjadi kembali?
Bertindak seperti pengantin baru!
Ini benar-benar kau Oh Ha Ni!
Meskipun dalam situasi seperti ini, kau masih dapat hidup dengan sukacita.
Terima kasih. Untuk membuatku tertawa.
Saat aku merasa bosan dengan pekerjaan di kantor,
setiap aku mengingatmu maka aku akan tersenyum.
Setiap saat kepalaku sakit karena pekerjaan ini,
aku melihat ke jendela dan membayangkan dirimu yang bekerja keras melakukan pekerjaan rumah. Ya setiap membayangkan hal itu aku tersenyum.
Ini pasti sulit bagimu untuk memasak, mencuci pakaian,
membersihkan, dan tetap pergi ke kampus.
Meskipun ini bukan keahlianmu. Aku berterima kasih padamu.
Kau yang selalu melakukan segalanya dengan seluruh kemampuanmu
dan senyuman cerah di wajahmu itu.
Terkadang pikiran ini muncul di pikiranku,
Bagaimana jika aku menjadi suami? Dan kau menjadi istrinya?
Seperti apa nantinya? Apakah akan menyenangkan?
Tapi mungkin kita akan dapat mengatasi banyak situasi.
Ya ini lah situasi yang aku maksudkan…
Memakan talas yang tidak matang dengan baik.
Memakan kaldu yang begitu asin rasanya.
Aku pertama memakan talas dan ini rasnya seperti jahe,
Tapi lebih renyah dan rasanya tidak enak!
Tapi tetap aku harus memakannya.
Karena aku yakin kau pasti menderita sekali saat memasaknya.
Jika aku tidka memakannya,
Apakah kau akan kecewa?
Matamu mungkin akan terkulai sedih.
Seberapa banyak Eun Jo mengejekmu?
Aku terus mengkhawatirkanmu sekarang ini.
Setelah kau pergi saat itu, aku membantu pekerjaan rumah untuk sementara dan aku belajar banyak bahwa pekerjaan rumah bukanlah tugas yang mudah.
Aku merasa kehilanganmu.
Dan itu lah sebabnya bagiku kau itu sangat berharga.
Walaupun aku bilang akan makan di kantin saja, kau tetap memaksaku membawa bekal makan siang yang kau buat.
“Aku bangun pagi sekali demi membuat bekal ini…”
Bagaimana mungkin aku tidak menerimanya?
Aku tidak dapat menolak hatimu yang kau gunakan untuk membuat bekal ini.
Jadi dengan berhati-hati aku menerimanya.
Sekarang aku ingat bahwa tadi pagi aku mendengar suara berisik dari dapur.
Telur dadar berbentuk hati ini cukup bagus bentuknya…
Tapi apakah rasanya cukup enak?
Aku bisa mengatakan bahwa kau menggunakan hatimu untuk membuat bekal ini, tapi justu ini membuatku semakin merasa tidak nyaman.
“Apakah pacarmu yang membuatkannya untukmu?”
Itu adalah pertanyaan dari Manager.
Aku sendiri bingung kenapa aku tidak dapat mengatakan ‘tidak’!
Sekarang, aku bahkan tidak bisa mengatakan ‘tidak’ pada orang lain.
Seberapa banyak jalan yang kau buat di dalam hatiku ini Oh Ha Ni?
Bong Jong Gu memberiku bekal makan siang buatannya
dan mengambil bekal makan siang buatan
Ha Ni untuk di makan oleh dia sendiri.
Bong Jong Gu.
Hari ini kau akan mengetahui Ha Ni yang sebenarnya.
Aku berharap dapat melihat ekspresimu begitu tau bahwa impianmu hancur. Aku berani berkata bahwa ini adalah hal yang cukup menyenangkan.
“Ini terlihat sepertinya Bapa akan melakukan operasi.
Aku pikir aku akan tetap berada di perusahaan untuk saat ini.”
Kata-kata itu keluar dari mulutku.
Aku berharap bahwa itu bukan kata-kataku.
Tapi aku merasa begitu tidak berdaya,
mengenai kenyataan yang ada di hadapanku ini.
“Tapi bagaimana dengan keputusanmu untuk menjadi dokter?
Ini pertama kalinya kau ingin melakukan sesutu yang kau sukai.
Ini mimpimu….!”
Kau benar…Untuk sesaat aku memiliki mimpi juga.
Tapi angin musim panas datang dan mimpi itu menghilang seperti fatamorgana.
Mimpiku ini pergi…
Aku memberikan alasan,
“Meskipun ini bukan yang aku inginkan.
Tapi Bapaku akan senang jika aku tetap bekerja di perusahaan.”
Ya setidaknya ini setengah dari kesuksesan walaupun aku tidak senang…
“Seung Jo…apa yang akan kau lakukan dengan mimpimu! Mimpimu…”
Suaramu yang pedih untuk menyamankanku untuk hari ini.
Kau yang lebih terluka dari pada aku…
Air mata di mataku ini…
Kau memberiku kenyamanan dan rasa sakit ini menghilang.
Malam ini kami berdua sedih.
Bintang-bintang tidak dapat tidur…
Kau dan aku pun tidak dapat tertidur…
“Tuan Yoon memiliki cucu. Dan dia bertanya-tanya apakah kau tertarik untuk bertemu dengan cucunya itu?”
Kencan untuk imbalan dana investasi.
Aku pikir di dalam dunia bisnis, perkawinan demi bisnis ini sering terjadi…
Pertemuan demi uang…Pertemuan demi keuntungan…
Apakah aku harus terlibat dalam hal kotor ini juga?
Dalam rangka menyelamatkan perusahaan,
aku berfikir untuk melakukan sesuatu yang begitu rendah ini.
Tentu saja hidup di dunia ini tidak mudah.
Aku menyadari bahwa tidak peduli aku bekerja keras berusaha, maka aku tidak akan berhasil menghindar dari percikan air kotor ini.
Bapa pasti akan mendapatkan hal yang sulit.
Dengan dirinya…Seperti ini…
Masalah yang tidak dapat dia selesaikan….
Seberapa besar ketakutannya saat berkelahi melawan mereka?
Berfikir untuk menjadi seorang lelaki, seorang suami….
Beban hidup ini begitu banyak.
Dan aku pikir aku akan mati lemas.
Apa yang harus aku lakukan?
Bahkan, hari ini kau bekerja keras untuk keluargaku.
Dan aku justru bersiap-siap untuk pergi dari sisimu…
Apa yang harus aku lakukan?
Aku telah membuat Bapaku sakit hingga tidak ada lagi yang dapat kulakukan.
Karena aku sangat menyesal Bapaku terjatuh sakit karena keputusanku sendiri.
Mimpi Bapaku…
Waktu, Keringat dan Upaya yang dia perjuangkan.
Aku tidak dapat mengabaikannya begitu saja.
Semua karyawan di perusahaan sudah seperti keluarga
dan mereka bergantung padaku.
Ibu…Eun Jo…
Lalu bagaimana denganmu?
Ha Ni yah!
Hatiku yang terbuka untukmu ini terbuka atas keinginannya sendiri.
Apa yang harus aku lakukan?
Seekor anak burung yang baru lahir di hatiku ini terluka.
Rasanya sakit…
Sakit sekali…
Aku memutuskan.
Tidak peduli denan apa yang aku perlukan,
Aku akan menyingkirkanmu.
Aku harus menghapus semua kenangan ini.
Itu tidak apa-apa.
Ya ini akan baik-baik saja.
Ini hanya berjalan 2 tahun. Kenangan denganmu.
Aku dapat melupakan kenangan itu.
Aku harus melupakan kenangan itu.
Aku berusaha melupakannya.
Tapi hatiku ini terus tercabik,
seperti kertas yang basah.
Baek Seung Jo’s Diary 13
Hae Ra mengatakan untuk mencoba dan mulai berpacaran?
Memulai?
Berbicara mengenai memulai…
Menurutku…Apakah aku mampu memulai hal baru dengan orang lain?
Hatiku ini sudah benar-benar di tempati oleh seseorang.
Aku hanya meminta sebuah tempat kecil, lalu kemudian aku tidak akan meminta sesuatu hal lainnya lagi.
Tapi baiklah…
Aku akan bersikap bodoh dan kau dapat menempel padaku hingga akhir.
Gaji karyawan bulan ini juga di gunakan untuk
pembayaran perkembangan mainan.
Sekarang aku menyadari betapa sulitnya hidup di dunia ini.
Ini terlalu menyeramkan dan mengerikan…
Aku hanya bisa menutup kedua mataku ini.
Kenapa kau tidak kembali ke kamarmu untuk menangis?
Suara lembut tangisanmu itu terdengar hingga kamarku.
Mendengar suara tangisanmu itu membuat hatiku pedih.
Seolah-olah hati ini tercabik-cabik menjadi potongan kecil.
Melakukan hal yang membuatmu membenciku ini…
Ini juga cukup menyakiti hatiku, seperti akan mati.
Namun…Kenapa kau tetap menangis begitu sedih?
Apa yang kau ingin aku lakukan?
Aku tidak dapat menangis sepertimu.
Aku juga tidak dapat marah sepertimu,
karena semuanya ini adalah pilihanku.
Aku hanya dapat membenci orang bodoh sepertiku ini.
Dan kemudian merasakan rasa sakit yang sama seperti
banyak duri yang menusuk seluruh tubuhku ini.
Apa yang dapat aku lakukan….
Menerima pesan, “Tidak peduli seberapa sibuk dirimu, jangan lupa makan! Berakting seperti pacarmu. Hae Ra.”
Tapi justru hal ini membuatku memikirkan dirimu….
Kamu selalu berharap aku akan
memperkenalkan kau sebagai pacarku di depan orang lain.
Tapi…ketika aku memikirkan hal untuk melakukan apa yang kau inginkan…
Hal ini tiba-tiba membuatku membenci diriku sendiri.
Meskipun aku tidak dapat mengakui perasaanku padamu,
tapi aku dapat menyampaikan melalui pesan, benar bukan?
“Tidak hadir tanpa alasan. Gajimu akan di potong!”
Ya pesan itu memiliki arti sesungguhnya,
“Apa kau kurang sehat? Makanlah dengan baik dan jangan bersedih kembali.”
“Dimana Oh Ha Ni?”
Sekarang setiap pagi aku bangun dan aku menyadari
bahwa semua hal yang aku inginkan adalah melihatmu!
Pergi berkencan? Kencan!
Aku hanya pergi kencan buta beberapa hari yang lalu
dan kini kau sudah pergi berkencan dengan seseorng?
Dengan siapa kali ini kau bergi berkencan?
Laki-laki yang memiliki selera unik.
Kenapa aku tidak pernah memikirkan fakta
bahwa Oh Ha Ni mungkin dapat berpaling.
Senyummu yang cerah…Hatimu yang baik…
Ternyata hal ini dapat di miliki oleh orang lain…
Kenapa?
Pada saat itu hatiku “BANG BANG!”
dan rasanya sangat sakit. Tiba-tiba ada angin yang
membuat lubang besar dengan nama Oh Ha Ni.
Tidak ada seorang pun yang bersiap-siap saat aku akan pergi,
dan juga tidak ada yang mengomel padaku dan berkata,
“Apa kau membawa dompetmu? Kunci rumah?”
Kau memasuki hidupku seperti ini dan kau meninggalkannya seperti ini?
“Kalian berdua benar-benar serasi.”
Mengatakan kebalikan dari yang aku rasakan adalah
hal yang terbaik yang dapat aku lakukan untuk sekarang ini.
Ya melakukan hal yang terbaik, Memberi salam pada Oh Ha Ni.
Apakah aku tidak selalu melakukan hal ini?
Pikiranku terus memikirkan hal ini.
Tidak dapat mengerti dan mengetahui hatiku,
tidak dapat mengatakan hatiku padamu.
Melihatmu bersama Bong Joon Gu, aku tidak dapat terkejut.
Tidak peduli dengan seberapa besar perasaan marah di dalam diriku ini,
hingga rasanya aku ingin mematahkan
tangan yang terus mengenggam tanganmu itu.
Tapi untuk menyembunyikan perasaanku ini… Bagiku ini tidak mudah.
Aku seharusnya tidak pernah keluar dari pintu itu.
Tidak peduli seberapa bahagia yang kau katakan saat bersama Bong Joon Gu,
Tidak peduli seberapa besar aku ingin berteriak kencang
mengatakan bahwa aku menyukaimu!
Aku seharusnya tidak pernah membuka pintu itu.
Sekarang dengan memegang gagang pintu itu adalah satu-satunya harapanku.
Aku hanya dapat memastikan bahwa pintu itu terkunci erat.
Aku hanya dapat memastikan bahwa hatiku ini terkunci erat.
Seperti orang bodoh aku tidak mengetahui apa-apa dan terus melanjutkan hidup.
Ya menjadi orang yang tidak mengetahui dirimu dan melanjutkan hidup.
Walaupun sekarang aku sedang bersama dengan Hae Ra,
tapi yang ada di mataku hanya ada kamu!
Tatapanmu saat sedang bercanda,
Tatapanmu saat sedang marah.
Semua itu seharusnya aku keluarkan dari pikiranku.
Waktu saat kita makan bersama,
Waktu saat kita belajar bersama dan tertidur,
Waktu saat kita menghabiskan malam bersama,
Waktu saat kita berbagi ciuman manis.
Ya bersikap aku sudah melupakan semuanya.
Walaupun kita saling berpapasan,
aku hanya bersikap sudah melupakanmu dan melanjutkan hidupku ini.
Ya seperti kejadian hari ini,
bahkan jika pikiranku mengenai dirimu tiba-tiba datang,
aku hanya dapat membiarkannya itu terjadi.
Hae Ra membuatku nyaman, dia cantik, langsing dan ramping,
bermain tennis dengan baik, dia cerdas
dan kita dapat berkomunikasi dengan baik.
Dan kami membaca banyak buku, ya segalanya akan membaik.
Eun Jo yah~
Biarkan saja hal ini terjadi.
Aku perlahan-lahan mungkin akan jatuh cinta pada Hae Ra.
Bersikap seperti orang bodoh yang dapat melupakan semua ini dengan tiba-tiba.
Aku selama ini ragu tapi aku tetap memutuskan meninggalkan kamu.
Kamu lah yang meninggalkanku,
Kau yang tidak pernah bisa kembali tetap membuatku tidak dapat membantu.
Bahkan jika itu adalah suara angin, aku akan membayar perhatian untuk itu.
Berfikir bahwa kau mungkin akan kembali,
berada di jangkauan mataku…
Itu akan baik-baik saja dan memberikan aku waktu.
Ya aku dapat melupakanmu dan
jatuh cinta pada Hae Ra.
Hanya menunggu waktu yang akan datang.
“Hari ini Ha Ni akan menjawab lamaran Bong Joon Gu!!”
Joo Ri dan Min Ah mengikutiku dari belakang,
dan mereka berbicara dalam volume
yang besar hingga aku dapat mendengarnya.
Aku benar-benar tidak mempercayai hal ini.
Ha Ni akan menikah?
Aku membayangkan Ha Ni akan tersenyum pada Bong Joon Gu,
mencium Bong Joon Gu.
Ini membuat hatiku meledak marah.
Aku akan segera kehilangan perasaan itu
dan meninggalkan rasa yang tidak dapat aku terima.
Mengapa aku merasa di tinggalkan?
Aku tidak pernah melakukan apapun untuknya, kenapa tidak pernah?
Bahkan kita tidak pernah tersenyum bersama dan membicarakan masa depan.
Bagaiman pun aku berharap kau akan ada di sisiku,
apa yang harus aku lakukan dengan sikap egois ku ini?
Jangan katakan padaku bahwa aku hanya bisa mengabaikan perasaan batin ini.
Aku merasa seperti tenggelam di lautan,
Aku tidak dapat bernafas dan aku terus berjuang.
Aku menutup mataku dan terus berjuang.
Akhirnya aku menyadari bahwa Oh Ha Ni itu seperti udara yang dapat membuatku bertahan hidup.
Hanya jika kau denganku maka aku dapat bernafas lega.
Apa yang harus kulakukan?
Baek Seung Jo, apa yang harus kau lakukan?
Hatiku bimbang…
Kenapa aku ada diini?
Apa ada sesuatu yang ingin aku katakan padanya?
Jika aku menunggu Hingga Ha Ni datang, lalu apa yang akan aku katakan?
Atau aku datang karena aku ingin memastikan sesuatu?
Atau karena aku ingin mendengar secara langsung dirinya yang menerima lamaran dari Bong Joon Gu?
Mununggumu yang berjalan di bawah hujan menuju arahku,
Menunggu dirimu yang seharusnya aku lepaskan,
Menunggu dirimu yang ingin aku genggam,
Menunggu dirimu yang aku ingin minta agar tidak pergi dariku.
“Apakah kau mencintai Bong Joon Gu?”
“Tentu aku menyukainya. Dia bahkan menyukaiku hampir 4 tahun!”
Ha Ni mengatakan kata-kata yang seperti pisau membelah hatiku.
Melihat darahku yang keluar dari hati ini….
Akhirnya aku menyadari perasaanku!
“Jika seseorang mengatakan menyukaimu, apakah kau juga akan menyukainya?
Kau menyukaiku dan kau tidak akan bisa menyukai orang lain selain aku!
Apa aku salah hah?”
Aku berteriak seperti itu padamu.
Awalnya aku berfikir bahwa perasaan untuk Ha Ni ini akan mudah di lupakan.
Tapi hatiku yang egois ini sangat yakin
bahwa aku tidak dapat hidup tanpa Ha Ni.
Dan aku pun menyadari fakta lainnya…
Jika aku kehingan dia, aku akan hidup dalam penyesalan untuk seumur hidup.
“Ya kau benar! Aku hanya menyukaimu! Lalu apa yang harus aku lakukan? Kau bahkan tidak pernah menatapku sama sekali!”
Baiklah aku mendengar kalimat yang kau katakan itu sudah cukup.
Aku hanya perlu untuk mendengar bahwa kau menyukaiku…
Sama halnya dengan angin dalam hujan yang menyapu kasih sayangku padamu.
Tidak peduli berapa kali aku berteriak bahwa kau milikku.
Ini tidak cukup…
Aku mendekatimu dan bibirku menemukanmu…
Sejak kita berbagi ciuman untuk pertama kali,
aku tidak pernah melupakan perasaan bibirmu itu.
Bibir yang selalu memanggil namaku…
Lalu aku menyadari bahwa sejak aku bersumpah akan melupakanmu hingga sekarang ini, aku tidak akan pernah berhasil melupakanmu sama sekali.
Kau. Mirip dengan air hujan yang masuk kedalam tubuhku.
Merindukanmu seperti badai yang membawaku lebih dekat denganmu.
Mulai sekarang, aku tidak akan pernah membiarkan kau pergi kembali.
Aku tidak akan membawa diri ini untuk memasuki kegelapan neraka.
Aku tau hal ini akan terjadi,
Sejak hari itu, melihat kau bekerja keras dan
itu membuatku berfikir bahwa kau adalah tipe yang sangat special.
Sejak kau berteriak akan melupakanku, aku sangat marah.
Sejak di bangku taman dimana kau tertidur nyenyak…
Wajah cantik itu terlihat di wajahmu.
Baek Seung Jo’s Diary 14
Jangan pernah katakan padaku bahwa kau menyukai laki-laki lain selain aku!
Sekarang aku dapat berbicara apa yang ada di hatiku.
Mendengarkanmu mengatakan menyukai laki-laki lain padaku,
ini benar-benar membuat hatiku sedih dan menyakitkan.
Sekarang aku berharap kau menatapku,
ya kamu hanya dapat melihatku!
Ya aku berfikir seperti ini.
Aku memeluk kepalamu dan sekarang semua petualangan ini telah berakhir.
Perasaan yang selama ini berusaha aku tolak
benar-benar sudah menetap di dalam hatiku.
Perasaan apa yang harus aku lakukan padamu ini sudah tenang.
Hujan yang turun ketanah ini seperti bintang jatuh.
Terlihat seperti jutaan buntang.
Betapa indahnya~
“Hyung, Oh Ha Ni akan pindah!”
Kumohon jangan pergi kemanapun sekarang.
Karena aku menggenggam tangan Oh Ha Ni,
Karena aku tidak akan membiarkanmu pergi.
“Ada sesuatu yang ingin aku katakan.
Aku akan menikahi Oh Ha Ni.
Aku meminta Izinmu Papa.”
Papa Ha Ni terlihat kaget saat aku memanggilnya ‘Papa’
matanya melebur dan benar-benar terkejut.
Ya benar, hati yang dingin ini tiba-tiba saja
meminta izin untuk menikahi seseorang.
Dan sepertinya suara kaget itu sudah mulai tenang.
“Apa kau tulus dengan hal ini?”
“Ya aku tulus. Seperti yang kau lihat,
tangan kami saling menggenggam dengan kuat.
Dan ini mewakili keputusanku. Jadi kumohon berikan izinmu.”
“Kau tahu bahwa Ha Ni tidak dapat melakukan hal dengan benar.”
“Ya aku tahu.”
(Papa Ha Ni berkata dalam hati :
Saat pertama masuk sekolah, aku ingin membantu untuk mengepang rambutnya seperti anak-anak yang lainnya. Tetapi aku tidak dapat melakukannya karena tanganku terlalu kasar. Tapi bocah ini senang dengan kepangannya yang bengko, memutar dan dia bilang bahwa dia terlihat cantik. Seung Jo yah, teruslah mencintainya dan terus merawatnya atas nama aku.)
“Dia tidak cerdas, bahkan tidak pandai memasak!”
(Papa Ha Ni berkata dalam hati:
Ketika dia pergi berwisata, aku membuat kimbab untuknya. Teman-teman kelasnya memuji kimbap itu dan menyangka itu masakan Ibu Ha Ni. Ha Ni tidak mengatakan pada teman-temannya bahwa Ibunya sudah meninggal dan dia justru pulang ke rumah dan menangis.
Seung Jo yah, bisakah kau merawatnya seperti
Ibunya dan memberikan dia cinta lebih atas nama Ibunya?)
“Dia ceroboh dan terkadang mengalami banyak masalah.”
(Papa Ha Ni berkata dalam hati:
Anak perempuan memiliki beberapa ketidaknyamanan untuk berbagi pada Papanya. Banyak hal terjadi sebelum aku datang untuk mengetahui hal itu. Karena itu aku selalu merasa bersalah pada Ha Ni.
Seung Jo, kumohon jagalah Ha Ni.
Maaf kau jatuh cinta pada Ha Ni yang tidak sempurna.
Tapi terima kasih banyak karena kau menerima kekurangan Ha Ni.)
Air mata Papa sungguh menyentuhku,
membuatuku merasakan kasih sayangnya.
Bertahan hidup sendirian dan menanggung beban berat
karena istrinya sudah meninggal sehingga dia jga bertanggung jawab untuk menjadi sosok Ibu yang membesarkan putrinya.
Dia selalu khawatir tidak dapat melakukan yang terbaik, seluruh
emosi dan perasaan itu dapat aku rasakan saat dia berkata….
“Meskipun dia begitu, dia sangat ceria dan sangat pandai melakukan hal yang benar. Dia memiliki sisi yang manis.
Aku memberikan izin karena Ha Ni sangat menyukaimu.”
Terima kasih telah mengizinkan kami bersama.
Mungkin kelihatannya Ha Ni hanya memiliki sedikit kemampuan, tapi justru kemampuan dia adalah kekuranganku.
Oleh karena itu Ha Ni adalah yang memiliki
kekuranganku dan bagiku dia bernilai 100.
Jadi aku akan melakukan yang terbaik.
Walaupun aku tidak tahu apakah kekurangan dari Papa sepertimu, tapi aku akan memberikan dia segalanya dan mencintainya.
Terima kasih sekali lagi untuk mempercayakan Ha Ni padaku.
“Ha Ni, ini sungguh bagus…sungguh sangat bagus.
Seung Jo kenapa kau terlihat begitu keren sekali.”
Ibu memang benar, dia selalu bisa mengatakan
kebohongan yang keluar dari mulutku.
Dan dia selalu bisa mengerti kata orang lain
melalui pemikirannya sendiri.
Semua ini karenamu dan Ibu.
Aku selalu tidak dapat dengan mudah
memperlihatkan hatiku ini pada orang lain.
Ibu kau selalu mengangguku.
Tapi hari ini aku akan memaafkanmu dalam segala hal.
Karenamulah Ibu, aku dapat berkenalan dengan Ha Ni.
Dan karenamu juga aku menyadari perasaanku
yang telah jatuh cinta pada Ha Ni.
Dan ingin mengenggam dengan sayang perasaannya.
Dengan hati-hati aku menyelimutimu dalam lenganku.
“Apa itu?”
Kau tetap tersenyum, senyummu seolah-olah
seperti cahaya yang menerangi hatiku.
Cintaku yang sehangat musim semi,
Apakah kau mencoba menghangatkan hatiku ini
tidak peduli kapan atau dimanapun?
“Apa?”
“Aku hanya khawatir jika kau pergi tidur maka besok pagi kau akan kembali menjadi Baek Seung Jo yang dingin.”
“Lalu haruskah kita tidur bersama?”
Apakah kau ingin aku menunjukkannya…
Menunjukkan perasaanku sebenarnya?
Menunjukkan bahwa ini seperti mimpi yang tidak akan pernah terbangun.
“Aku tidak pernah membayangkan bahwa kau mencintaiku.”
“Aku juga…”
Sebenarnya waktu kita sama-sama tidak menyadarinya,
cinta ini sudah mulai tumbuh dan menghangat dalam hatiku.
Kau yang bodoh dan tidak mengerti cinta.
Aku yang bodoh dan tidak mengerti cinta.
Kata-kata yang kau katakan malam ini,
dan senyumanmu itu sudah menghangatkan hatiku.
Ini pertama kalinya aku menerima
dan mengakui perasaanku sebenarnya. Dan ini juga pertama kalinya aku bertemu cinta.
Tidak apa-apa, aku mengerti kegelisahanmu.
Semua ini terlalu tiba-tiba.
Aku bersikap dingin hingga kemarin dan hari ini aku tiba-tiba mengatakan menyukaimu.
Tapi kau ini bodoh! Kau selalu diam-diam menatapku,
diam-diam membuang rasa percaya dirimu itu,
Bukalah matamu dan lihatlah aku!
Aku pikir kau dapat merasakannya.
Kau akan menyadarinya,
kau akan menyadari bahwa aku melakukan semua yang kau inginkan
dan aku sedang berusaha sekuatku untuk mengisi kekosongan hatimu.
Bodoh, walaupun aku juga tersenyum sepertimu,
Terima kasih cinta.
Terima kasih untuk menungguku lama.
Terima kasih untuk tidak menyerah.
Terima kasih Yoon Hae Ra. Aku tidak dapat meminta maaf
karena aku tau bahwa kau denganku ini memiliki kesamaan.
Kesamaan kita ini membuatku nyaman.
Tapi perasaan nyaman ini tidak cukup untuk
mengisi sesuatu yang hilang dalam hidupku.
Aku telah mengatakan pada diriku sendiri
bahwa aku merasa nyaman saat bersamamu.
Tapi kapanpun aku melihatmu, ini seperti melihat diriku di cermin.
Semua yang dapat aku rasakan adalah
pecahan kaca dingin saat menyentuhnya dengan tangan
Maaf Bong Joon Gu.
Aku tahu seberapa besar usahamu untuk hubungan ini.
Namun, aku tidak dapat membiarkan Ha Ni pergi.
Dia membuatku marah, membuatku tersenyum, dan juga membuatku panik, dia kadang membuatku kehilangan akal pikiranku.
Tapi karena hal ini lah aku merasa benar-benar hidup.
Perasaan ini mungkin mudah untuk orang lain.
Tapi bagiku perasaan itu terkubur dalam dalam hatiku dalam kedalaman yang bahkan aku pun tidak mengetahuinya.
Namun Ha Ni datang dan membangkitkan kembali perasaan ini.
Mengambil atau merebut Ha Ni yang berharga darimu,
aku benar-benar meminta maaf.
Aku berjanji akan menjaganya atas namamu.
“Apa yang harus kulakukan, nilaiku sungguh buruk. Aku benar-benar terlihat seperti orang yang bukan tipe belajar, haruskah aku meyerah?”
Melihat wajahmu yang muram dan dia mengatakan bahwa dia tidak ingin belajar lagi, itu membuatku benar-benar merasa sedikit kecewa.
“Bagaimana saat semuanya belajar dengan serius hingga gila untuk mendapatkan nilai yang baik sehingga mereka dapat melakukan pekerjaan yang mereka inginkan? Apa yang akan kau lakukan ?
Pernahkah kau memikirkan karir masa depanmu?
Kau tidak pernah memikirkan hal itu , itulah sebabnya perhitunganmu salah dan nilaimu tidak bertambah!”
Apa yang terjadi dengan bocah ini hari ini?
Dia yang selalu melakukan yang terbaik dalam segala hal,
kemana perginya bocah itu?
“Jadi…karena ini kau ingin berhenti belajar?
Jika kau tidak memiliki ketekunan, maka apa yang kau punya?
Lalu…kau tidak memiliki pesona apapun juga.”
Sebenarnya semua yang aku katakan ini
untuk membangkitkan semangatmu, berusahalah lebih keras!!
Dan kamu justru berkata, “Aku mungkin akan pergi ke laki-laki lain saja”
Apa? Laki-laki lain?
Bukankah aku sudah katakan padamu untuk tidak membicarakan laki-laki lain?
Apa kau melupakan hal itu?
Aku merasa marah, “Apa kau memiliki keberanian?
Pergi pada Bong Joon Gu atau Senior Kyung Soo?”
Jika kau bisa jatuh cinta pada laki-laki lain,
apakah kita bisa memiliki kemajuan hingga hari ini?
Bukankah ini semua karena kau dan aku saling menatap mata satu sama lain
hingga kita berhasil menuju kemajuan hingga saat ini.
Berhasil melewati semua ini dan akhirnya berhasil hingga sejauh ini.
Tapi kau justru mengatakan hal yang begitu mudah!
“Lakukanlah yang kau inginkan!”
Aku berkata dengan dingin dan tentu saja itu kebalikan dari yang aku rasakan.
Setelah mengatakan kalimat itu aku pun pergi.
Pada akhirnya Ha Ni tidak kembali ke rumah kemarin.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa jika kau mencintai seseorang maka setidaknya kau harus menyerahkan separuh dari hidupmu untuknya.
Tapi aku terlalu egois dan mengatakan hal yang berbeda.
Mengapa di depanmu aku selalu tidak bisa mengatakan kata-kata yang baik untuk mengatakan isi pikiranku sebenarnya?
Menyesal dan mengkhawatirkanmu membuatku kebingungan.
Aku yakin ini akan baik-baik saja, kau memiliki teman yang selalu ada disisimu dan selalu mendukungmu.
Ya kau pasti pergi ke rumah salah satu temanmu untuk tinggal.
Ya seharusnya seperti itu…aku hanya dapat membuatmu nyaman hatiku yang merana ini.
Kau tidak menelfonku dan aku juga tidak dapat menelfonmu
Aku hanya dapat menatap telfon.
Membayangkan kau yang kedinginan dan sendirian di suatu tempat.
Pikiranku ini terus muncul, karena itulah aku terus menatap jendela.
“Ini karenamu tidak mencari Ha Ni,
maka aku akan pergi meninggalkan rumah juga!”
“Tapi ini sudah terjadi. Biarkan aku dan dia yang
menyelesaikan masalah ini. Ini yang terbaik untuk Ha Ni.”
“Tapi apa kau tau? Hati manusia ini bukanlah
seperti pertanyaan matematika yang memiliki jawaban.
Ya walaupun aku juga tidak mengetahui jawaban yang benar.”
Ya Ibu. Aku tidak mengetahui jawaban yang benar.
dan aku pikir Ha Ni juga tidak mengetahui jawaban yang benar.
Itulah sebabnya dia pergi seperti ini.
Namun demikian…Haruskah kita menemukan jawabannya pada diri kita sendiri?
Jika kita ingin mengetahui jawabannya maka kita harus berusaha.
Tidak peduli seberapa sulit hal ini, kita tidak boleh menyerah.
Tidak peduli seberapa lelah, kita tidak boleh menghindar.
Ini lah yang Ha Ni lakukan yang terbaik ini jasanya.
Akhir-akhir ini Ha Ni jadi tergantung padaku
dan ini membuatku mengkhawatirkannya.
Aku berharap tidak melakukan kesalahan
dan dapat maju bersama dengannya.
Aku pikir jika aku menunggunya lebih lama
maka aku akan mendapatkan jawabannya.
Kita tidak harus berada dalam situasi yang
membuatku kuat sementara kau menjadi lemah.
Kita harus saling melengkapi dan memberikan semangat.
Jadi kumohon Ha Ni, kumohon bertahanlah,
kumohon cintailah dirimu, kumohon lebih mandirilah!
Baek Seung Jo’s Diary 15
Ini benar-benar tidak masuk akal.
Menikah di usia 21 tahun
Ibu…. Aku mohon agar kau berhenti menganggu hidupku!
Karenamu lah Ibu, aku selama ini menyembunyikan perasaanku pada Ha Ni.
Huh aku tidak memiliki kemampuan untuk menghentikan Nyonya Hwang Geul Hee (Ibu Seung Jo) yang sangat antusian terhadap Oh Ha Ni.
Disamping itu aku adalah anak pertama sehingga
tidak dapat menolak hal ini.
Aku seharusnya bilang bahwa aku akan saling
mengenal terlebih dahulu dengan Ha Ni.
Kenapa aku langsung mengatakan masalah
pernikahan yang membuat situasi jadi seperti ini?
Ibuku sangat mengerikan…
Disisi lain mungkin Ibuku benar.
Waktu kuliah ini akan sangat
sibuk karena banyak kegiatan.
Mungkin setelah menikah aku akan
memiliki lingkungan yang tenang untuk belajar.
Tapi perisapan untuk menikah ini
sungguh rumit dari yang aku bayangkan.
Cincin, gaun pernikahan, dan foto pernikahan…
Foto untuk pernikahan ini benar-benar menyebalkan.
Mengingatkan aku pada kenangan pemotretan
yang di lakukan oleh Ibuku saat aku kecil… hmmm!
Bahkan aku tidak bisa tersenyum palsu
karena hal ini sangat tidak menyenangkan.
Lihatlah kemari… Lihatlah kesana…
Melakukan hal yang di perintahkan oleh
orang lain itu benar-benar bukan gaya Baek Seung Jo!
Sepanjang hidupku ini adalah hal yang paling ingin aku hindari.
Ada banyak mata pelajaran setelah masuk
jurusan kedokteran tapi kedua wanita ini justru mempersulitku.
Perjalanan menuju kedewasaan ini benar-benar
penuh dengan rintangan dan berbahaya.
Apakah ini tidak bisa di buat lebih sederhana?
Aku benar-benar tidak bisa mengerti kenapa perempuan selalu membuat acara pernikahan dengan begitu rumit dan megah?
“Bahkan jika menikah denganmu aku akan
sulit bekerja sama denganmu dan menyesuaikan diriku dengan dirimu!”
Isi hati Ha Ni :
Seung Jo yah, apa yang salah?
Kau lah yang mengatakan menyukaiku dan ingin menikahiku.
Cinta ini adalah untuk 2 orang yang memiliki kesamaan.
Cinta adalah ketika kita dan berkordinasi dan
bekerja sama satu dengan yang lainnya.
Kau tetap masih Egois Baek Seung Jo!
Itu dia! Sekarang juga!!!
Walaupun kau mengatakan hal yang seperti itu!
Ini adalah yang kau harapkan,
ini adalah semua yang kau dapat berikan!
Jadi, aku tetap tidak dapa
t mengharapkan apapun darimu.
Jika apa yang aku dapatkan di akhir adalah kekecewaan,
Jadi yang di katakan cinta itu….
Ya jadi aku tetap tidak mendapatkan sesuatu yang di harapkan.
Jadi yang di katakan cinta itu….
Berapa lama aku menunggumu…
Baek Seung Jo yang egois, aku membencimu!
Kepada Ha Ni yang selalu ramah tidak peduli
seberapa besar aku keras kepala.
Aku tetap berkata hal seperti,
“Aku penuh penyesalah sekarang, tapi ini masih tidak terlambat untuk memikirkan hal iin kembali!”
Wajahmu yang kecewa itu membuat hatiku remuk.
Tentu ini sangat sulit untuk seseorang sepertiku
yang sulit menjelaskan kata yang tepat.
Aku selalu tau, tidak peduli kapanpun saat aku
mengatakan hal seperti ini,
ini akan membuat Ha Ni merasa sangat sedih.
Aku hanya tidak menyukai hal formal yang begitu
menyita waktu dan aku hanya tidak menyukai
Ibuku yang selau mengatur kehidupanku.
Ha Ni yang juga terlibat dalam hal ini secara tiba-tiba,
dia juga pastu merasa lebih tertekan dari pada aku.
Tapi aku tetap melampiaskan kemarahanku ini padanya.
Walaupun ini sulit, tapi aku hanya bisa mengekspresikan perasaanku sesungguhnya pada Ha Ni.
Karena dia sudah mengetahui aku, yang
akan merasa frustasi tapi juga akan tersenyum
dan hidup dalam hidupku ini.
Cinta membutuhkan praktek?
Cara untuk mengatakan kata-kata yang membuat malu…
Cara untuk mengekspresikan perasaanku sesungguhnya…
Saat cinta datang, semua orang jenius akan menjadi bodoh.
Hanya saat aku memikirkan melakukan sesuatu untuk menyamankan Ha Ni, aku memikirkan Ibu Ha Ni dan Neneknya.
Keduanya meninggal saat Ha Ni masih kecil, Bukankah ini sangat menyakitkan?
Menatap Papah mertua yang duduk sendiri di dalam restaurant yang gelap sambil membaca beberapa buku nasihat untuk Ha Ni, ini pasti terasa sangat berat seperti jika aku melihat batu yang besar.
Bagi Papah mertua yang membesarkan putrinya sendiri,
dia pasti merasa cemas dan kesepian.
Sangat kesepian tanpa istrinya.
Di bawah langit yang biru.
Bahkan tempat seperti ini di penuhi rumput yang hijau.
Di tempat ini tanpa memberi atau mengambil,
Yang ada disini lahanyalah kesunyian dan kedamaian.
Disini adalah tempat semua kesakitan dan dukacita pergi.
Menyapa Ibu dan Nenek.
Ini pertama kali aku bertemu denganmu Ibu dan Nenek,
apakah kalian menerimaku?
Ibu mertua, aku akan menjaganya
dalam keadaan sakit, sedih ataupun kesulitan,
akan selalu ada di sisinya untuk melindunginya.
Ibu, terima kasih karena telah melahirkan Ha Ni,
memperbolehkannya berada disisiku,
Untuk mewarisi sifatmu padanya, terima kasih.
Tidak peduli seberapa menjengkelkannya,
dia tetap datang dan berada di sisiku perlahan-lahan
dengan seiringnya berjalan wkatu.
Karena Ha Ni tidak pernah menyerah,
akhirnya aku mengerti bahwa dia adalah
wanita yang benar-benar pantas untuk di cintai.
Kami akan saling memberkahi dan hidup
setiap harinya dengan melakukan yang terbaik dari kami.
Nenek, terima kasih untuk mengatakan hal yang begitu indah pada Ha Ni.
Menjadi bahagia dan membawa kebahagiaan untuk orang lain.
Saat aku menemui kegagalan,
kata-kata itu lah yang menjadi kunci penting dalam hidpku.
Aku akan menerima berkahmu dan
terima kasih untuk membiarkan Ha Ni dalam lindunganku.
Isi hati Ha Ni :
Ibu, Nenek, Aku akan menikah. Lihat itu??
Ini adalah orang yang aku cinta. Dia tampan, melakukan segala hal dengan baik, suami yang luar biasa,
Walaupun saat ini dia membuat perasaanku sedih, tapi dia juga membuat perasaanku sangat senang.
Seung Jo yah terima kasih.
Terima kasih karena telah menyelimuti rasa sakit ini saat aku mencoba untuk melupakannya.
Aku berfikir aku akan melupakan Wajah Ibu, wajah Nenek.
Aku selalu khawatir jika aku melupakan mereka,
dan aku juga khawatir jika Ibu dan Nenek akan melupakan aku.
Jadi aku selalu melihat foto mereka sebelum aku tidur.
Terima kasih untuk membuatku nyaman.
Aku sangat senang karena ini adalah kau.
Baek Seung Jo yang berdiri di sisiku,
aku senang karena kau mengerti rasa sakitku ini.
Kau senang?
Hanya karena kita akan pergi ke pulau Jeju
untuk bulan madu, kau terlihat senang dan
mulai berteriak gembira dan melompat di sekitarku.
Sangat lucu, aku tidak dapat berkata apapun
dan hanya bisa tersenyum.
Baiklah tetap tersenyum di sisiku.
Menggodamu ini sangat menarik,
menggodamu dengan meremehkanmu,
kau mulai cemberut karena hal itu,
tapi sesaat kemudian kau akan mulai kembali tersenyum.
Melihat senyumanmu, membuatku merasa
bahwa aku benar-benar hidup. Ini bagus.
“Kak, menurut pandanganku, kau harus menikah dengan seseorang seperti Oh Ha Ni. Kalian beruda akan bahagia, selamat!”
Iya Eun Jo, bahkan kau pun dapat melihat hal ini.
Seperti yang kau katakan, Oh Ha Ni adalah orang yang bodoh,
tapi orang bodoh ini dapat melakukan hal yang tidak dapat aku lakukan.
Dia dapat membaca pikiran orang lain, dia dapat dengan mudah dekat dengan orang lain, dia bahkan tidak takut melompat kedalam laun walaupun dia tidak tahu bagaimana cara berenang.
Jadi aku menyukai Oh Ha Ni.
10%darinya cukup untk menutup semua kekuranganku.
Isi Hati Ha Ni :
“Papah terima kasih.”
“Kau tidak boleh menangis. Jika kau menangis, matamu akan bengkak dan orang-orang akan mengatakan bahwa pentantin wanita tidak cantik.”
Walaupun Papah tersenyum, aku tau kesedihanmu. Aku dapat melihat air mata Papah di matanya. Papah mencoba mengeluarkan senyuman di mulutnya, aku pikir saat ini dia mencoba untuk menahan kerinduannya untuk Ibu.
Jangan menangis, Oh Ha Ni.
Setelah dia kehilangan cintanya, dia akan segera melepaskan anaknya, bukankah ini sangat menyedihkan untuk seseorang sepertinya?
Perasaan untuk tangisan ini adalah kesedihan. Jadi setiap kali aku tersenyum kembali, hatiku akan di penuhi dengan kesedihan dan kegembiraan.
“Dang, Dang, Dang, Dang.”
Aku akan hidup dengan baik, jangan mengkhawatirkan aku.
“Dang, dang, dang,dang”
Kumohon berhentilah menyalahkan dirimu sendiri yang terus berfikir tidak dapat memberikan sesuatu yang terbaik untukku.
Karena Papah, kau berarti segalanya bagiku di dunia ini, penuh dengan cinta, itu tidak dapat tergantikan.
Aku adalah mempelai pria Baek Seung Jo
bersumpah menikahi mempelai wanita Oh Ha Ni.
Aku adalah mempelai wanita Oh Ha Ni
bersumpah menikahi mempelai pria Baek Seung Ko.
Tidak peduli dalam keadaan apapun, aku akan selalu mencintainya, menghormatinya, dan juga menghormati yang lebih tua, menjadi jujur dan dapat diandalkan.
Hal yang terpenting adalah, aku hanya akan mencintaimu, hidup bersamamu dengan kebahagiaan yang aku miliki bersamamu di dalam hatiku, hidup bersamamu dengan perasaan berterima kasih padamu dalam hatiku.
Oh Ha Ni kau menjatuhkn cincin pernikahan, bodohnya.
“Berhentilah menggodaku Baek Seung Jo. Ciuman kedua bukanlah saat hujan tetapi saat di penginapan, benar bukan? Kau ini kekanak-kanakan!” Wajah Ha Ni tiba-tiba tersenyum cerah dan dia berkata seperti itu.
Baek Eun Jo! Bagaimana mungkin kau membongkar rahasia ini!
Apa yang kau lakukan, Oh Ha Ni!
Kau benar-benar berani melakukan hal ini di depan semua orang dewasa.
Walaupun begitu, aku tetap merasa sangat senang, ini pertama kalinya kau yang memulai menciumku
Walaupun para tamu tertawa, dan wajahku merah merona kerena malu, namun perlahan-lahan hatiku merasa hangat.
Seperti harum yang menyebar di udara dan membuat hatiku senang.
“Aku akan bekerja keras. Walaupun aku tetap memiliki banyak kekurangan tapi aku akan mencoba untuk menjadi istri yang terbaik dan pantas untukmu “
Ha Ni kau tidak perlu bekerja keras untuk itu, aku menyukaimu yang apa adanya. Walaupun Terkadang kau tetap membuatku panik, ada waktunya saat kau tidak masuk akal juga tapi tetap kau adalah satu-satunya yang aku cintai.
Aku akan mengisi kekuranganmu dan kau juga akan mengisi kekuranganku. Kumohon jadilah bagian terkecil dari diriku. Bagian terkecil itu akan menjadi sesuatu yang terpenting di hatiku sekarang.
Oh Ha Ni yang bodoh!
Kau meminum segelas anggur dan tertidur.
Malam pertama kita harusnya menjadi sesuatu yang penting.
Bagaimana bisa kita melewati malam yang manis dan berbagia ini hah? Dengan hanya mendengarkan musik? Cahaya lilin?
Baiklah, sepertinya hanya aku yang memikirkan hal ini…
Mengeluh sakit kepala saat bangun tidur,
ini bukan hanya membuatku terdiam, tapi ini juga membuat kita tidak dapat melakukan apapun, bodoh.
Ada apa denganmu?
Perempuan lain terus menempel pada suamimu dan kau tidak mempedulikannya?
Jika kau mencintaiku, aku pikir kau seharusnya lebih agresif!
Aku terus melihatmu, aku benar-benar benci dengan perempuan yang terus menempel di sampingku ini. Alasanku membiarkannya tetap begini karena aku merasa kasihan pada suaminya dan aku tidak ingin suasana yang ada menjadi buruk.
Tapi apa yang kau lakukan?
Di luar dugaanku, kau justru asik berbicara dengan pria lain…
Oh Ha Ni apa yang kau lakukan sekarang? Kenapa? Aku hanya melakukan apa yang seharusnya aku lakukan, merawat pasien yang sakit.
Jika kau tidak menerima hal ini,
maka kita tidak dapat hidup bersama. Apa kau mengerti?
Jika kau tidak menerima hal ini,
bagaimana kita dapat melanjutkan masa depan kita?
Pria atau wanita, apakah dapat membedakan pasiennya yang sakit hah?
Ini rasa cemburu yang tidak beralasan….
Isi Hati Ha Ni :
Kau pikir aku tidak memiliki harga diri?
Mengapa kau membuatku malu?
Berteriak begitu keras padaku di depan wanita lain.
Saat ini aku tidak tau apa yang harus aku lakukan,
Kau tidak mencintaiku seperti aku mencintaimu.
Sangat kesepian untuk berjalan dengan seseorang sepertimu!
Ini tetap lebih baik pada saat cintaku bertepuk sebelah tangan,
tanpa harapan apapun,
akan merasa bahagia dengan hanya melihat punggungmu saja.
Seung Jo-ah
Terkadang, aku takut jika aku terus mengharapkan sesuatu darimu,
Aku akan mulai membencimu! Aku sangat ketakutan!
Jadi kamu ada disini.
Mengejarmu yang menangis dan berlari keluar.
Aku sudah membuang semua kemarahan dari pikiranku.
Aku, yang tidak mengetahui apapun tentang cinta, harus kehilanganmu?
Sekarang kau pasti menangis di suatu tempat sendirian.
Aku terus mencarimu dalam keadaan bingung.
Benar-benar tidak dapat melewati hari yang damai, Oh Ha Ni yang nakal!
Bodoh, apakah kau tidak mengerti perasaanku ini?
Ha Ni, maaf~
Saat pernikahan, aku berjanji pada diriku untuk tidak membuatmu menangis kembali.
Setiap kali aku melihat air matamu,
hatiku ini seolah-olah di lempar oleh arang api.
Jadi tersenyumlah karena itu satu-satunya alasan untukku tersenyum tulus. Kau adalah yang paling memiliki senyuman cantik, hanya dengan senyumanmu itu saja aku dapat ikut senang.
Jika kau tersenyum, aku bersedia untuk membawamu berkeliling dunia.
Jika kau tertawa, aku dengan senang hati akan tampak bodoh di depanmu.
Akhirnya hanya kita berdua.
Kenapa aku sangat gugup?
Mendengar nafasmu, itu membuat kepalaku pusing.
Mengapa jantungku berdetak cepat?
Seperti berdenyat denyut ke seluruh tubuhku.
Hatiku ini seperti terbakar,
panasnya menjalar ke seluruh tubuhku.
Kau selalu membuat jantungku berdetak cepat,
seperti air musim sepi yang muncul,
seperti meniup balon,
hatiku terpenuhi olehmu.
Gadis bodoh, terkadang manis, terkadang kau juga cantik.
Kenapa aku menyukaimu? Kau bahkan tidak terlalu cantik atau pun manis, tapi mengapa aku selalu merindukanmu?
Apa yang kau lakukan padaku? Kenapa aku selalu merasa seperti teracuni olehmu?
Ini sangat mendalam dan begitu mendesak.
Hal yang aku dapat lihat ini sangat berkilau, apapun yang aku sentuh terasa baik. Aku pikir ini karena aku mencintaimu.
Saat aku memeluk pundakmu,
aku menyadari bahwa kau gemetaran.
Aku pikir ini karena kau mencintaiku.
Jika kau sudah tidak ada di dunia ini,
bagaimana aku bisa hidup?
Aku menunggu terlalu lama untuk saat seperti ini,
Setelah menderita, hatiku akhirnya menghampirimu.
Aku membuka bibirmu karena kau menjadi malu-malu.
Memelukmu seolah-olah kau adalah barang berharga bagiku.
Sangat hangat saat bersamamu.
Ini seperti aku sudah hidup disini dalam wkatu yang lama, kehangatan yang sempurna. Tidak merasa asing.
Cinta ini membuat arus yang memusingkan di antara kita di malam yang penuh cahaya bulan ini.
Tanpa kata-kata,
kita dapat saling merasakan darah yang seolah-olah mendidih ini.
Apa? Memintaku untuk menunggu beberapa saat?
Aku hampir tidak dapat bernafas karena 2 malam yang di lalui begitu saja, dan hanya dapat melihatmu yang tertidur.
Apa kau tau berapa sulit hal itu untukku ?
Bodoh, aku tidak dapat menunggu kembali.
Ayo kita tumbuh bersama, kita, bekerja keras.
Siput Nabi Nuhku, Ha Ni Ku.
Sampai hari kau menjadi pohon,
sampai hari kau dapat menjadi tempat berteduh,
sampai kau dapat menghasilkan buah.
Marilah berjuang bersama.
Aku sebenarnya benci untuk menggunakan masalah pendaftaran pernikahan ini sebagai hadiah. Tapi menggodamu sangat menyenangkan. Aku tidak dapat menghentikan diriku ini.
Jika aku begitu saja menyerah padamu dan Ibu, bukankah itu sama dengan menjatuhkan nama Baek Seung Jo yang jenius ini?
Baek Seung Jo yang tidak terkalahkan ini tidak akan menyerah begitu saja, itu akan melukai harga diriku kekekek!
Membayangkan diriku yang di kendalikan oleh kamu dan Ibuku yang akan membuat hidupku penuh penyiksaan…. Aku tidak akan pernah menyerah!
Terkadang cinta memerlukan tuntutan seperti ini, Berjuanglah!
Kebahagiaanku selamanya, Oh Ha Ni.
Baek Seung Jo’s Diary 16 ::.
Saat He Ra melihat sepedah kita ini, dia tidak dapat berkomentar apapun.
Namun dia terus mencoba menggoda kita.
Ya Ibu memaksa kita meminum teh pasangan,
memakai pakaian pasangan untuk ke kampus,
Ini benar-benar membuat perutku mual.
Karena ibuku yang unik ini,
terlalu banyak hal yang dia buat untuk membuatku malu.
Tapi perlahan-lahan aku mulai terbiasa.
“Tidak mengenakan cincin pernikahan?”
“Ya. Aku akan memakainya setelah pendaftaran.”
Ha Ni mulai sedikit termotifasi.
Aku sengaja mengatakan pada He Ra alasan aku tidak memakai cincin,
itu akan membuat Ha Ni bekerja keras untuk menjadi seorang perawat.
“Luar Biasa. Ha Ni selalu ada di sekitarmu.”
“Bukankah bumi selalu mengitari Matahari?”
Tampaknya He Ra kaget mendengar jawaban dariku yang penuh percaya diri.
Kita sudah menikah,
Tentu saja kita ada di jalan yang sama,
dan kita juga akan ada di satu dunia yang sama.
Melihat Ha Ni memegang dompetku saat aku kembali dari kamar mandi,
dia pasti merencanakan sesuatu.
Aku dapat menebaknya dengan hanya melihat tatapannya.
Tapi aku terus berakting seolah-olah aku tidak mengetahui apapun.
Menggodanya sangat menyenangkan.
“Hey, sekararang kau mulai menyelidiki dompet suamimu?”
Saat dia mengembalikan dompat padaku,
wajahnya memerah dan bahkan tangannya berkeringat.
Sangat lucu.
Kau pikir aku tidak mengetahui apapun?
Kau dan Ibu pasti merencanakan sesuatu, benar bukan?
Sepertinya aku harus meletakan dompetku di bawah bantal.
Seperti yang sudah kuduga.
Saat aku berpura-pura tertidur,
dia dengan hati-hati mengambil dompetku yang ada di bawah bantal.
Tunggulah sampai pagi dan
kita akan mengetahui apa yang Ha Ni dan bu rencanakan.
Dasar Oh Ha Ni yang bodoh!
(Berarti Seung Jo sadar dong pas meluk Ha Ni? Waaaaaah :”> )
2 Wanita ini mengatahui bahwa aku sudah mendaftarkan pernikahan.
Kau tidak tahu bahwa kau tidak akan bisa menghindar dariku?
Bodoh!
Sebenarnya, saat kau memutuskan untuk pindah ke jurusan perawat,
Aku sudah mempersiapkan semua dokumennya.
Ya untuk tujuan itu, dia akan mengeluarkan seluruh potensinya
dan bekerja keras untuk mendapatkan yang dia inginkan.
Tapi karena terlambat mendaftar, dia terlihat begitu kecewa.
Melihat dirinya yang begitu sedih, aku tidak dapat melakukan apapun.
Aku sudah berusaha lebih memperhatikannya.
Tapi aku tidak pernah menduga akan melihat ekspresi sedihnya.
Cinta adalah sesuatu yang membantumu
untuk melihat sesuatu yang kau tidak bisa lihat sebelumnya.
Cinta adalah sesuatu yang membantumu
untuk mendengar sesuatu yang melum kau dengar sebelumnya.
Ya seperti selalu menggodamu karena aku mencintaimu,
Ini sungguh menarik.
Kau selalu membuatku tersenyum itu lah
sebabnya aku melakukan ini semua.
Karenamu, Bong Joon Gu mengatakan bahwa kau satu-satunya wanita
yang di cintainya itu di depan Christine. Dan yeah kau akan
selalu ada di dalam hatinya yang paling dalam.
Perasaan tidak mengenakan itu memenuhi hatiku.
Dan yang dapat kulakukan hanya mencengkaram erat kursi.
Kepalamu mungkin tidak menyadarinya, tapi bagi Ha Ni,
Aku akan menajdi satu-satunya laki-laki untuknya.
Dan dia tidak akan mengeluarkan usaha untuk laki-laki lain!
Oh Ha Ni terus membicarakan apa yang terjadi tadi.
Dan kau tetap saja mengkhawatirkan semuanya.
Kau khawatir Joon Gu dan Chris yang mungkin sulit bersama.
Dia ini benar-benar senang membantu orang lain.
“Kau pasti senang karena waniat sudah menikah dan memiliki gossip.”
Aku ingin bersikap bahwa ini baik-baik saja,
tapi ya aku justru mengatakan sesuatu yang aku pendam dalam hatiku.
Ha Ni yang biasanya lemah dalam menyadari sesuatu,
kali ini dia sangat cepat menebak apa yang kupikirkan.
“Kau cemburu!”
Perasaan cemburu ini kau gunakan untuk menggodaku.
Oh Ha Ni kau berhasil menangkan ekorku kali ini.
“Cemburu apa… Bagaimana mungkin aku ini cemburu…”
Baek Seung Jo cemburu pada Bong Joon Gu?
Tapi suaraku ini seperti telah mengatakan segalanya.
“Berhentilah ikut campur urusan mereka.
Biarkan Joon Gu menyadari perasaannya perlahan-lahan.”
“Itu lah yang terjadi padamu, benar bukan?
Berhenti menganggumu dan kau menyadari perasaanmu!”
Kau terus memukulku dan menggelitikku.
Akhir-akhir ini tidak ada yang dapat kulakukan mengenai Ha Ni.
Tidak peduli seberapa besar dia mengangguku, tidak ada yang dapat kulakukan.
Sejak kapan kau mulai memasuki hatiku ini?
Perasaan ini seperti akar di suatu tempat yang tidak terligat.
Ini berkembang perlahan-lahan dan semakin besar setiap harinya.
Dan tanpa di duga-duga mulai memenuhi hatiku.
Seperti sebuah gerhana.
Oh Ha Ni laki-laki juga memiliki harga diri,
Walaupun hal itu benar tapi aku tidak dapat mengakuinya.
“Sudah cepatlah belajar!”
Aku berusaha mengalihkan pembicaraan ini.
Akhir-akhir ini kau belajar dengan giat.
Kau bahkan bisa menjawab semua pertanyaan yang aku tanyakan.
Lalu kau berkata bahwa kau memiliki sebuah
permohonan jika berhasil dalam ujian.
Ya dia menginginkan sebuah kencan di malam natal.
Ini juga sesuatu yang aku inginkan, melihat dia yang memohon padaku,
Aku merasa benar-benar jahat.
Benar, kamu tidak pernah pergi kencan dan kami sudah menikah.
Pernikahan ini juga begitu saja karena Ibu yang merancangnya.
Dan kita berdua sama-sama sibuk belajar setelah menikah.
Sehingga tidak memiliki waktu untuk berkencan.
“Baiklah ayo pergi berkencan”
Memikirkanmu, aku hanya bisa tersenyum.
Baiklah Ha Ni, melewati setiap hari dengan apa yang kita lakukan,
Jika kita ingin hidup kita lebih berwarna,
Kita harus bekerja keras bersama-sama.
Walaupun hari-hari akan terasa melelahkan,
Tapi marilah bekerja keras bersama.
Dia mengatakan ingin berlatih melakukan pertolongan pertama.
Bibir Ha Ni mulai mendekat ke bibirku.
Hatiku berdetak cepat.
Aku pun merasakaan perasaan ini saat kita menikah,
saat dia mendekat padaku….
Hatiku akan bereaksi dengan sengat cepat, sangat bersemangat.
Seperti Petir dan Cahaya.
Aku takut Ha Ni akan menyadari hatiku yang berdetak cepat,
sehingga aku langsung berkata, “Apa yang kau lakukan? Ini darurat!”
Satu dua satu dua….
Kapanpun kau menyentuhku, temperaturku naik secara perlahan.
Seperti hujan es. Itulah cinta.
Dia terus berlatih dan aku pun menariknya ke pelukanku,
“Beristilahatlah sebentar. Mendekatlah.”
Semenjak malam dimana aku menarikmu
ke pelukanku saat tidak ada orang di rumah,
malam setelah ciuman pertama kita…
Kau selalu di pikiranku!
Karena kita tinggal bersama,
Aku selalu dapat melihat rambutmu yang basah itu,
dirimu yang hanya mengenakan handuk setelah mandi,
melihat pundakmu,
wangimu itu selalu ada di sekelilingku saat kau berjalan melewatiku.
Wajahmu selalu muncul di pikiranku saat aku akan tidur.
Ini benar-benar melelahkan.
Sekarang saatnya aku dapat memelukmu kapanpun yang aku mau,
Hidup seperti ini sungguh baik.
Menarik dirimu kepelukanku, Kau terasa hangat.
Eun Jo yang datang untuk menanyakan PR,
Tiba-tiba saja membuka pintu.
Kami pun langsung melompat kaget.
Atmosfir yang bagus ini pun menjadi buruk karena Eun Jo!
Eun Jo kau ini sudah menjadi adik ipar dan harus lebih berhati-hati.
Bocah ini, sepertinya aku harus memberi tahu dia bahwa
membuka kamar drai pengantin yang baru menikah
dengan hanya sekali ketukan itu tidak baik.
Hari ini adalah hari dimana Ha Ni akan ujian.
Ibu ingin menenangkannya tapi justru dia yang terlihat khawatir.
Tapi aku tahu bahwa Ha Ni sudah bekerja keras.
Dibadingkan dengan mengkhawatirkannya,
aku berharap dia bekerja keras dan menghasilkan hasil yang baik untuknya.
Ha Ni berjuanglah!
Kau yang selalu memberiku keberanian
kapanpun aku menemukan masalah.
Terima kasih.
Cinta adalah saat bersamamu,
merasakan hatimu yang murni dan indah.
Pergi ke tempat yang tidak bisa didatangi bersama,
melakukan hal yang tidak bisa di lakukan bersama,
ini juga salah satu bagian dari cinta.
Gagal ujian masuk, mengambil jurusan perawat bukanlah hal yang mudah.
Ini sesuatu yang harus di perhatikan dalam kehidupan manusia.
Perasaan malu dan lelah, Ha Ni terlihat sangat kasihan.
Bekerja keras tapi tidak mendapatkan hasil yang baik.
Walaupun ini sangat kasihan, tapi ada sesuatu yang dapat kita lakukan.
Mengatakan bahwa dia harus mempersiapkan untuk pindah ke jurusan lain,
itu membuat hatiku sedih.
Aku berharap kita dapat memaki jas putih bersama
untuk membantu orang lain.
Bagaimana caranya aku dapat membuat dirimu
yang patah semangat ini kembali ceria?
“Aku sungguh berharap pergi kencan dengan Ha Ni.
Tapi janji adalah janji dan tidak bisa di langgar.
Tapi jika ini ajakan makan malam, bukankah ini baik-baik saja?”
Hadiah untukmu.
“Benarkah?”
Kau seharusnya senang dan ya ekspresimu pun berubah cerah.
Menunggumu dalam waktu yang lama…
Aku sungguh khawatir.
Aku berusaha mendengarkan dengan baik suara orang yang berjalan,
Melihat orang-orang yang berjalan,
Hatiku benar-benar tidak nyaman.
Hari semakin gelap dan hatiku tidak tenang.
Seperti terkena percikan garam hatiku ini,
Seperti di tusuk oleh jarum.
Saat aku melihatmu berjalan masuk,
Aku berfikir ‘Bagaimana aku dapat bertahan tanpamu?’
Kau terlihat ketakutan jika aku pergi.
Wajahmu terlihat pucat dan berdiri disana.
Kau berlari ke pelukanku untuk menegaskan
bahwa ini pertama dan terakhir kalinya.
Kau pikir aku akan pergi.
Kau terkejut karena aku terus menunggumu?
Kau pun mulai menangis di pelukanku.
Bodoh!
Aku tahu bahwa kau akan datang tidak peduli setelat apapun kau datang.
Kau pasti datang padaku.
Karena itu, bagaimana mungkin aku pergi tanpamu?
Hatimu penuh denganku…
Semua waktu untukku…
Lalu bagaimana mungkin aku pergi?
Bodoh!
Aku melakukan ini karena aku mempercayaimu.
“Aku akan mencoba kembali, awalnya aku ingin menjadi perawat
karenamu. Tapi sekarang aku merasa ini sangat menarik.”
Walaupun kau memiliki waktu yang sulit untuk menyelamatkan
seseorang pada hari ini. Tapi kau akhirnya menyadari sesuatu yang baru.
Kau yang sebelumnya kehilangan semangatmu karena gagal ujian,
sepertinya hari ini kau menemukan enegri baru. Ini sangat luar biasa.
Ya aku akan membantumu, cobalah lebih bersemangat.
Ya cobalah kembali itulah Oh Ha Ni.
Bagus, tidak melakukan hal ini karena Baek Seung Jo,
tapi melakukan semua ini untuk dirimu sendiri.
Kau akhirnya menemukan sesuatu yang kau inginkan…
Kau adalah hadiah dari surga untukku.
Bersamamu disisiku, setiap natal akan terasa nyaman dan menyenangkan.
Tidak peduli kapanpun…
Melihatmu….
Seperti aku melihat harta karun yang akan mengatakan semuanya padaku.
Walaupun jika kau mengambil buah,
dia akan mengajarkanmu bagaimana cara melakukannya.
Kemenanganku adalah Oh Ha Ni!
Tidak ada cahaya indah.
Tidak ada nyanyian natal.
Tapi hari ini kita mendapatkan hadiah yang indah.
Hadiah yang di sebut, “Hidup”
Terima kasih Tuhan karena telah memberikan hadiah ini padaku.
Selamat Natal!
Kata-kata kita penuh dengan cinta yang ingin kita sampaikan.
Selamat Natal!
Cinta ini melengkapiku!
Aku mencintaimu!
Aku menciummu dan kau menciumku.
Waktu yang luar biasa, ini mengalahkan seluruh bahasa.
Sedikit pelukan, sedikit ciuman, sedikit sentuhan,
Aku jamin aku akan lebih mendengarkanmu.
Pada pagi hari, yang pertama aku katakan padamu adalah
Seberapa besar aku mencintaimu.
Pada malam hari, yang aku katakan padamu adalah
Seberapa besar aku merindukanmu sepanjang hari.
Walaupun kita tidak mengatakan apapun,
berbagi ciuman seperti ini sudah cukup.
Aku mencintaimu setinggi langit.
Kata-kata yang kekanak-kanakan.
Aku mencintaimu.
Selamanya!
Sebelumnya aku tidak pernah berjanji seperti ini.


No comments:

Post a Comment