Kim Jeffrey Kurniawan
kemunculannya dipenghujung tahun 2010 secara fenomenal mengangkat hangatnya trend istilah “Pemain Naturalisasi”. Ya, namanya mulai diperbincangkan setelah PSSI mulai merencanakan program naturalisasi. Lahir di sebuah kota kecil bernama Muhlacker di Jerman, 20 tahun silam.
Keyakinan dan keteguhannya untuk menjadi WNI juga tampangnya yang tidak bisa disebut biasa saja, ini tidak bisa dipungkiri membawa pengaruh kuat dan warna lain pada corak keseluruhan persepakbolaan Indonesia.
Sepak terjangnya sebagai seorang pemain bola memang tidak selalu mulus.
Pada tahun terakhir tingkat remaja, Kim cedera parah. Tulang rawannya robek sehingga mengharuskannya selama 6 bulan hidup tanpa sepak bola.
Tapi akhirnya masa2 sulit itu berlalu. Kim memulai kembali semuanya dan berlabuh disebuah klub yang berkompetisi di VerbandsligaNorbaden Jerman(satu level dibawah divisi 3 Bundesliga).
Setelah mengetahui animo masyarakat di Indonesia begitu besar, Kim tertarik dan memutuskan untuk berpindah kewarganegaraan. Namun, lagi2 itu tak mudah, birokrasi perpindahan kewarganegaraan di Indonesia cukup berliku dan sulit.
Sebelum dinaturalisasi Kim hampir memperkuat Persema Malang bersama Irfan Bachdim, namun terbentur proses kewarganegaraan. PT. LI tdak memperbolehkannya merumput karena proses naturalisasinya yang belum selesai. Keputusan itu sangat membuatnya terpukul. Namun tidak membuatnya putus asa.
Ia terus optimis, hingga akhirnya mimpinya bisa benar2 nyata, ia bisa merumput di Indonesia, negara yang sejak duu jadi kebanggaannya.
Awalnya, kedua orang tua Kim sempat keberatan dengan keputusan putranya untuk berpindah kewarganegaraan. Namun setelah Kim meyakinkan mereka dengan tekad dan impiannya untuk membela TIMNAS sama seperti Alm. Kakeknya dan membawa harum nama Bangsa Indonesia di kancah Dunia, akhirnya kedua orang tuanyapun luluh.
Ya, meskipun sekarang keinginannya untuk memperkuat timnas nyaris tertutup untuk waktu 3 tahun terakhir. Karena PSSI tidak mengakui pemain2 Liga Primer Indonesia(kompetisi yang diikuti Persema → Klub Kim saat ini).
Baginya selalu ada kesempatan bagi orang2 yang mau berusaha, selain dia masih muda, dia juga berkeyakinan bahwa dia pemain yang bagus dan layak masuk TIMNAS.
Menurut Kim mencetak gol memang hal yang bagus, tapi hal yang paling utama adalah bagaimana memberikan umpan2 silang bagi Striker.
Dia adalah seorang play maker yang memiliki visi yang jelas, luas dan berarah. Jika bermain, ia memiliki kelebihan pada pergerakan tanpa bola, cara mengolah bola, mengatur tempo permainan, dan cara mengumpan yang begitu cemerlang.
Dia juga tipikal pemain yang fleksibel. Bisa main diposisi manapun kecuali penjaga gawang dan bek tengah dan dia seorang team player, jadi dia main diposisi yang paling bisa mendukung timnya untuk menang.
Salut buat Kim yang dengan bangganya mencintai Indonesia dan merumput di Indonesia. Padahal kita tahu sendiri dan sudah jadi rahasia umum, kondisi persepakbolaan tanah air yang carut marut, karakter para supporter yang cenderung arogan dan juga kontur lapangan yang jelas jauh berbeda dengan negri dimana dia dibesarkan.
Dengan tegas hati ini meneguhkan bahwa Kim sudah berfikir matang dan mantap untuk membela tanah air dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Dua jempol, satu topi....
semangat!
Kami semua mendukungmu....!!!!
kamu pasti bisa jadi yang terbaik.
NB:
referensi : http://www.goal.com/id-ID/news/1387/nasional/2010/06/08/1963858/eksklusif-kim-kurniawan-saya-siap-jadi-wni
ditulis selelah melihat pertandingan Persema vs Tanggerang Wolves
21.27 PM
No comments:
Post a Comment