Pages

Tuesday, 18 January 2011

SEBUAH RENUNGAN



Kematian…
Hhmm, meskipun kita tidak tahu kapan kita mati, tetapi sesuatu yang paling pasti diantara ketidakpastian adalah kematian.
Ya, suatu massa ketika sesuatu yang bersifat materi tak lahgi bernilai, ketika keangkuhan duniawi tak mampu lagi menolong dan amal2 kitalah yang akan menjadi teman paling setia. Dan menjadi bekal di yaumul hisab nanti. Dimana gak ada yang bisa nolong kita seorangpun kecuali amal ibadah kita.
Bila kita tidak mau beribadah maka siapa yang akan menolong kita d akhirat nanti, dipengadilan Allah yang sangat adil dan nampaklah seluruh perbuatan kita didunia,. Sedangkan mulut yang kadang2 kita banggakan kehebatannya dikunci, kaki dan tangan yang bersaksi…
Membayangkannya sudah membuat bulu kudukku berdiri…
Tapi kenapa ya, aku masih sering lalai? Aku tak mampu jadi singa ditengah kawanan kambing, aku tak mampu jadi manusia yang berani berbeda demi ISLAM AGAMAKU, demi MUHAMMAD NABIKU, demi ALLAH TUHANKU, dan 2 KALIMAT SYAHADAT JANJIKU.
Sambil mendengarkan lagu SAJADAH PANJANG versi Sheila on 7…
Akh, betapa air mataku tak berhenti menetes, merenungi semuanya…
Mengingat ucapanku yang sering menyakiti hati,
Mengingat janji yang kadang ku ingkari,
Akh, betapa hembusan nafasku tak mampu membuat orang lain bahagia, betapa gerak langkahku kadang membuat orang lain terluka.
Bahkan sering seali aku membuat ALLAH kecewa.
Kenapa banyak waktu yang kusia2kan, sedangkan tidak ada 1 mili detikpun yang tidak dipertanggung jawabkan di hariku berpulang kelak.
Mungkin besarnya gunung, tingginya langit, dalamnya lautan, dinginya es dan panasnya cahaya matahari tak mampu lagi disebandingkan dengan disaku yang setiap hari ku lakukan.
Ya Allah, aku memang hambamu yang kurang ajar, sedikit sekali yang ku beri untukKmu, namun, aku selalu meminta, meminta, dan meminta terus…
Ya, meminta yang terbaik u/ku padahal aku tau, Kau selalu memberilan yang terbaik untukku…
Tanpa harus ku meminta.
Hmmmppppppppppppppppppppppppphhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh………………………………
Aku hanya bisa menagisi dosaku tanpa bisa mempertanggung jawabkannya,
Aku tidak bisa berjanji… karena aku takut aku akan mengingkarinya.
Aku hanya memohon semoga aku dapat lebih baik dari sedetik tadi yang kulewatkan tanpa berarti.
Luruskanlah jalanku walau memakai pedang aku tak mau, taak mau, sungguh tak mau masuk dalam golongan kiri yang d jelaskan d surah WAQIAH AYAT 41-55…
Al-Qur’an..
Dan aku akan berusaha dekat denganya, karena kutahu dialah surat cinta dariMu untukku dan sumber segala keajaiban.
Terus berada disisiku Tuhan, karena hanya padaMu…
Ku mampu berserah dan mengungkapkan segala isi hati dan jiwa ini.
Ya, hanya padamu…
Meski aku masih sering lalai.
Dan bila suatu hari ajalku menjemput, aku ingin meninggal dalam keadaan berpasrah padaMu.

No comments:

Post a Comment