Criska yang sedang
terbaring di sofa, tertidur karena amat sangat kelelahan. Chio menyuruh
beberapa staf sinetron dan pienata rias yang ada diruangan itu keluar, tentunya
dengan wajah manis, dan muka polos, baik hati.
Setelah mengusir semua orang ke luar dengan cara halus
andalannya, Chiopun makin mendekat ke
arah Criska, ia berjongkok tepat dihadapan Criska, ia perhatikan wajah Criska
lekat-lekat, pelan-pelan, entah apa yang mendorongnya ia pun mencium bibir
Criska.
Mengetahui ada sesuatu yang menyentuh bibirnya, Criska
membuka matanya dan betapa kagetnya ia ketika ia mendapati bibirnya dan bibir
Chio sedang bersentuhan. Criska langsung mendorong Chio, ia buru-buru lari ke
kamar mandi.
Ia mengomel, ini benar-benar keterlaluan. Criska berjongkok,
ia benar-benar tak menyangka Chio bisa seberani itu padanya.
Chio mengetuk pintu kamar mandi sambil terus mengumbar
senyumnya, “Aku kelihatan seperti seorang laki-laki bukan?” Serunya puas.
“Haahhh!” Criska tersenyum tak percaya, “Jangan gr deh!”
Criska menatap jam tangannya, “Lebih baik sekaran lu siap-siap buat re take
buat beberapa adegan!” Criska bertindak senormal mungkin, ia berusaha tidak
ngeh dengan ciuman tadi.
“Lu ada di kamar mandi karena gugup kan? Lu mulai menyadari
ada getaran-getaran kan?”
“Gugup? Getaran?” Tanya Criska terbata.
“KAlo nggak gugup, kenapa lu lari, dan ngunci diri gitu,
hati lu mulai luluh kan?”
Criska merapihkan pakaiannya kemudian membuka pintu kamar
madi, ia mendekat kea rah Chio, itu membuat Chio senang, Chio merasa Criska
mulai membalas perasaannya, namun ternyata feeling Chio salah.
Criska mendekat hanya untuk berbisik tepat ditelinga Chio,
“Sebaiknya kamu belajar lebih baik cara berciuman, ciuman tadi gak sedikitpun
membuat gua panas dan terpancing, lu payah dalam urusan itu!”
Merasa diejek, emosi Chio bergejolak, ia benar-benar kesal
mendapatkan respon itu, mukanya memerah, “Kalo gitu, ajari gua cara berciuman
nyang baik!” Serunya kembali nyosor, hendak mencium Criska lagi.
Criska buru-buru mendorong dahi Chio dengan telunjuknya,
“Maunyyyaaaa, enak di Lu nggak endak di gua! ini terkhir lu bersikap gak sopan
sama gua, kalo lu ngulang lagi, gua nggak akan kasih ampun!” Tegas Criska.
“Selama lu masih ngindarin gua cuma gara-gara umur ato cuma
gara-gara gua bukan tipe lu, gua akan terus ngejar-ngejar lu dan kasih
kejutan-kejutan buat lu!”
“Sabodo teuinngg!!! (Bodo amat!!!)” Seru Criska yang
langsung berlalu meninggalkan Chio.
Chio tersenyum menatap kepergian wanita yang lebih tua 7
tahun darinya. “Mungkin sekarang lu pura-pura gak peduli, tapi gua yakin,
besok, lusa ato suatu hari nanti lu bakalan peduli!” tegasnya dalam hati.
<><><><*********><><><>
No comments:
Post a Comment