Pages

Tuesday 20 March 2012

SKY #15



“Sayang, nanti pulangnya nggak aku jemput ya!” seru Catra pada Cantika, pacarnya.
Cantika seorang gadis yanghampir mendekati sempurna, dia seorang asisten dosen disaah satu kampus ternama di Jakarta, parasnya juga cantik, meskipun lahir dari keluarga berada, ia baik hati dan tidak sombong. Selain mengajar, aktivitasnya yang lain adalah seorang model. Ahh, sepertinya dunia ada digenggaman tangannya. “loh kenapa? bukannya kemarin kamu janji, bakal anter jemput aku?”
“Hari ini, aku janji sama Chiko dan Chepi buat jaga Chiska?”
“Sayyyaaanggg, Chriska tuh udah gede, gak perlu kali dijaga gitu!”
“Chriska lagi ada masalah sayang, aku nggak bisa cerita sekarang apa masalahnya, tapi yang jelas masalah ini cukup berat, so, aku, Chepi dan Chiko sebagai sahabatnya harus bisa bantu dia buat ngadepin semuanya!”
Cantika tersenyum, “Ya… ya… ya… Chriska memang prioritas!” Cantika mulai jengah dengan sikap Catra, ya, Chriska selalu saja jadi prioritas dan diatas segalanya.
Catra mengelus pipi Cantika, “Aku harap kamu ngerti ya sayang, Chriska itu udah aku anggap kayak adek aku sendiri, gak salah kan kalo seorang kakak pengen yang terbaik untuk adeknya, pengen ngelindungin adeknya semampunya?”
“Tapi kalian itu ggak ada hubungan sedarah!” Cantika kesal, ia menatap Catra, “Aku takut, kamu memproritaskan dia, karena kamu sayang sebagai seorang laki-laki sama dia, aku takut kamu ninggalin aku!” Hmmmppphh, Cantika sangat encintai Catra, meskipun orang tuanya tak menyetujui hubungannya dengan Catra, tapi ia tetap menjalaninya karena ia merasa Catralah cinta pertama dan terakhirnya.
“Sayang, sayang, sayang, liat mata aku, liat hati aku, disini!” Catra menunjuk matanya, “Dan juga disini” kemudian menunjuk hatinya, “Hanya ada kamu!” Serunya lalu mengecup kening Cantika, “Aku sayang Chriska hanya sebatas rasa sayang kakak kepada adiknya, nggak lebih!”
Cantika memeluk Catra, “Janji ya, sampai kapanpun hanya ada aku dihati kamu!”
Catra membalas pelukan Cantika, kemudian mengangguk, “Aku janji kalo orang tua kamu sudah setuju hubungan kita, aku nggak mau menjalani hubungan ke jenjang yang lebih tinggi jika tanpa restu orang tua kamu, aku nggak mau kamu jadi anak durhaka!”
Cantika mengangguk, “Kita berjuang sama-sama ya!”.
Catra mengecup kening Cantika lagi, “Makasih sayang, makasih karena kamu sudah cinta aku, aku yang orang tuanya tak jelas, aku yang tak punya apa-apa, aku yang selalu membuatmu kecewa!”
Cantika menempelkan telunjuknya dibibir Catra, “KAmu tau, kamu sangat berarti, bahkan lebih berarti dari diri aku sendiri!”
Mereka saling berpandangan dan saling melempar senyum satu sama lain, bahagia, ya, penuh bahagia.

<><><><*********><><><>

No comments:

Post a Comment