Pages

Tuesday, 12 July 2011

Kim Jeffrey Kurniawan "Harapan Itu Masih Ada"


Kim Jeffrey Kurniawan, hmmm, sepertinya tak akan ada habisnya membahas cowok kelahiran 21 tahun silam ini.
Selalu ada cerita, keunikan dan kepolosan (polos… hmmmmm, gak yakin sebenernya dia termasuk kriteria cowok polos).
Loh kenapa? Hmmm, terbukti saat Grand Final audisi film “Tendangan Dari Langit” contohnya. Kim menikmati goyangnya bersama Vicky Shu. Juga ketika Okky memintanya Kim menggodanya, kim langsung mantap berkata “Will u merry me???” (whhoooaaaa, kata2 itu bikin semua supporters dan fansnya hampir copot jantung).
Belum lagi saat dia bertemu dengan Olla ramlan. Wanita tercantik versinya dia juga bilang “Olla, maukah kamu menikah dengan saya!” (ini sebenernya Cuma bahan becandaan, tapi mimiknya ituloh, muka2 serius mesem2 gitu, précis seperti anak kecil yang berfikir bisa melakukan apapun yang diinginkannya).
Yang bikin heran, kenapa dia demen banget menggumbar kata2 menikah yaaa….. (Waaaahhh, curiga… hmmmmm, #senyumheran).
Oke, kembali pada porosnya.
Kim Jeffrey kurniawan, cowok yang senang bercanda dan tertawa ini ternyata memiliki kisah yang cukup mengharukan untuk menjadi WNI.
Yap, perjuangan panjang, semangat yang tak pernah putus juga tekad dan nyali yang kuat ada dalam dirinya ketika dia berjuang keras untuk merubah kewarganegaraannya menjadi WNI.
Perjalanan kim di Persepakbolaan Indonesia mungkin diawali dari kisah Jack Howard yang menulis artikel tentang Kim yang didapatnya dari foto2 kim di google(saat itu Kim belum terkenal, so, cukup sulit mencari foto2nya). Dan secara tidak sengaja ternyata artikel itu dibaca oleh Coach Timo (titik terang).
Coach Timo meminta no. kontak Kontak Kim. Namun sebagai orang yang dikenal sedikit bicara dan banyak bekerja ia terus berusaha mencari info kontak Kim. Karena ia yakin kim adalah pemain yang potensial.
Dan akhirnya ditemukanlah FB Kim. Pertama kali Jack Howard menghubungi Kim adalah pada tanggal 15 Mei 2010. Pertanyaan pertama yang keluar dari Jack adalah “apakah kamu pemain keturunan Indonesia dan apakah kamu mau bermain untuk TIMNAS Indonesia?” salah satu jawaban Kim kira2 begini “I would love to play for the national team of Indonesia”.
Setelah itu Jack memberitahu FB Kim dan pap Kim (Om Lucky) pada Coach Timo.
Dan berhasillah Coach Timo bertemu Kim di Jerman dan menawarkan Kim untuk bermain di Persema. Yap, saat itu Coach Timo baru diangkat menjadi pelatih Persema.
Jack tidak lepas tangan begitu saja. Diapun merekomendasikan Kim pada Om Erwiyantoro agar kim bisa bermain di laga “Charity Games”.
Dan akhirnya berkat kerja keras Jack, Om Erwiyantoro, Om Ian dan lain2 Kim bisa main di laga “Charity Games” itu.
Laga “Charity Games” adalah awal dimana banyak hal dan rintangan dalam perjalanan karir Kim di Sepak Bola Indonesia.
Prosedur untuk menjadi WNI sangat sulit bahkan terkesan dipersulit. Kim rela mengorbankan kuliahnya, karirnya disana, lingkungannya, keluarganya, dll hanya untuk mendapatkan status WNI.
Apalagi awalnya orang tua Kim tidak setuju akan jalan yang anaknya tempuh. Yap, orang tua mana coba yang ingin jauh2 dari anaknya.
Tapi hati orang tua Kim luluh ketika mendengar cita2 mulia kim yang ingin meneruskan perjuangan kakeknya di TIMNAS Indonesia.
Sebelum dinaturalisasi kim hampir memperkuat Persema Malang bersama Irfan Bachdim yang kini menjadi kakak iparnya. Namun, terbentur proses kewarganegaraan. PT. LI tidak mengijinkan Kim merumput karena proses naturalisasinya belum selesai. Jelas keputusan itu bikin Kim terpukul, tapi tidak membuatnya putus asa. Karena ia yakin perjangannya masih sangat panjang. Ia tidak ingin membuat orang2 yang telah membantu proses naturalisasinya kecewa. Ia harus bersemangat dan terus optimis. Dan akhirnya berkat semangat dan sikap optimis itu akhir Desember 2010, Kim berhasil menjadi WNI.
Ternyata jalan karir Kim masih terjal. Setelah berhasil dinaturalisasi Kim tak kunjung mendapatkan SK WNInya. Ia tak bisa keluar negeri karena ia tak memiliki paspor. Entah sekarang ada dimana SK WNInya itu Kim tidak tahu. Tapi Kim dan Coach Timo sudah meminta bantuan Menpora dan Presiden. Semoga diperhatikan secepatnya.
Tidak hanya itu, keinginan Kim untuk memperkuat TIMNAS nyaris tertutup karena Kim menjadi pemain yang berkompetisi dilaga “Liga Primer Indonesia” laga yang belum ditentukan nasibnya setelah terpilih ketua yang baru. Laga yang dulu ketika PSSI dipimpin oleh Nurdin Halid tidak diakui keberadaannya.
Namun, lagi2 Kim tak bisa menyerah menginggat masih banyak tanggung jawab yang dia pegang. Dan, bagi Kim selalu ada dan terbuka kesempatan bagi orang-orang yang mau berusaha dan bekerja keras seperti dirinya. Selain dia masih muda, dia juga berkeyakinan bahwa dia pemain yang bagus dan layak masuk TIMNAS, suatu saat pasti bisa. (gila, PD banget ni orang, hmmmmmm… salut!).
1000 jempol buat Kim atas keputusannya merumput di Indonesia, semoga tidak menyesal.
Semangat terus untuk perjuangan kamu yang masih sangat panjang.
Yap, harapan itu selalu ada…
So, gak ada alasan buat nyerah ato mengaku kalah.

No comments:

Post a Comment