Anda
sudah menonton film Tintin besutan sutradara Steven Spielberg? Rupanya
di belakang layar, putra-putri Indonesia turut berjibaku 'melahirkan'
film animasi tersebut. Ya, ada beberapa orang Indonesia yang menjadi
animator film Tintin. Sebut saja Rini Sugianto, dia adalah salah satu dari 80 orang lebih yang ikut andil dalam pembuatan 'The Adventures of Tintin: Secret of The Unicorn' .
Saat
kecil , komik Tintin hampir tak pernah lepas dari tangan mungil
perempuan bernama lengkap Rini Triayani Sugianto. Dan siapa sangka
sekarang, ketika ia telah tumbuh dewasa, dia jadi bagian penting
lahirnya 'The Adventures of Tintin: Secret of The Unicorn' ( semacam
dream come true ). Tau Tintin kan? Itu loh karakter fiksi seorang jurnalis berjambul kuning yang selalu ditemani oleh seekor putih.
Bagi
kak Rini, hanya ada satu kalimat untuk maju yaitu “Never Give Up!”
alias tidak pernah menyerah. Karena menurutnya, hal apapun itu, birapun
kelihatannya susah, kalau ada kemauan pasti akan selalu ada jalan.
Untuk
menjadi animator handal sebenarnya tidak harus berpendidikan tinggi
begitu katanya, karena pekerjaan sebagai animator sangat bergatung pada
kemampuan si pembuat animator itu sendiri, seberapa besar ia memiliki
kemauan dan kemampuan untuk terus menggali dan belajar mendalami
dunianya. Kebanyakan perusahaan animator di dunia tidak melihat gelar
seseorang untuk memakai jasanya, melainkan lebih kepada melihat hasil
karyanya. Jadi setiap animator yang ingin bergabung pada perusahaan
animasi harus benar-benar memahami animasi mereka bagaimana, seperti apa
dan memiliki keunggulan apa. Ketika menyampaikan demo, para animator
juga dianjurkan untuk menyesuaikan animasi masing-masing dengan tipe
atau keinginan perusahaan animator.
Iseng-iseng
berhadiah, mungkin itulah yang pas untuk mendeskripsikan keberuntungan
kak Rini yang ikut andil dalam menggarap Tintin.
Ya,
awalnya dia hanya iseng melamar ke Weta Digital di Slandia Baru ( Weta
itu studio yang jga menggarap film Avatar loh!). saat itu Weta sedang
mencari animator untuk menggarap Tintin. Tak disangka Weta ternyata
menyukai hasil karya kak Rini. Setelah sebulan mereka saling kontak,
akhirnya kak Rini resmi direkrut untuk terlibat dalam penggarapan film
sang jurnalis berjambul khas itu. Wah keren ya!