Pages

Thursday, 31 May 2012

Rini Sugianto "Semua Berawal dari Never Give Up!"



Anda sudah menonton film Tintin besutan sutradara Steven Spielberg? Rupanya di belakang layar, putra-putri Indonesia turut berjibaku 'melahirkan' film animasi tersebut. Ya, ada beberapa orang Indonesia yang menjadi animator film Tintin. Sebut saja Rini Sugianto,  dia adalah salah satu dari 80 orang lebih yang ikut andil dalam pembuatan 'The Adventures of Tintin: Secret of The Unicorn' .
Saat kecil , komik Tintin hampir tak pernah lepas dari tangan mungil perempuan bernama lengkap Rini Triayani Sugianto. Dan siapa sangka sekarang, ketika ia telah tumbuh dewasa, dia jadi bagian penting lahirnya 'The Adventures of Tintin: Secret of The Unicorn' ( semacam dream come true ). Tau Tintin kan? Itu loh karakter fiksi seorang jurnalis berjambul kuning yang selalu ditemani oleh seekor putih.
Bagi kak Rini, hanya ada satu kalimat untuk maju yaitu “Never Give Up!” alias tidak pernah menyerah. Karena menurutnya, hal apapun itu, birapun kelihatannya susah, kalau ada kemauan pasti akan selalu ada jalan.
Untuk menjadi animator handal sebenarnya tidak harus berpendidikan tinggi begitu katanya, karena pekerjaan sebagai animator sangat bergatung pada kemampuan si pembuat animator itu sendiri, seberapa besar ia memiliki kemauan dan kemampuan untuk terus menggali dan belajar mendalami dunianya. Kebanyakan perusahaan animator di dunia tidak melihat gelar seseorang untuk memakai jasanya, melainkan lebih kepada melihat hasil karyanya. Jadi setiap animator yang ingin bergabung pada perusahaan animasi harus benar-benar memahami animasi mereka bagaimana, seperti apa dan memiliki keunggulan apa. Ketika menyampaikan demo, para animator juga dianjurkan untuk menyesuaikan animasi masing-masing dengan tipe atau keinginan perusahaan animator.
Iseng-iseng berhadiah, mungkin itulah yang pas untuk mendeskripsikan keberuntungan kak Rini yang ikut andil dalam menggarap Tintin.
Ya, awalnya dia hanya iseng melamar ke Weta Digital di Slandia Baru ( Weta itu studio yang jga menggarap film Avatar loh!). saat itu Weta sedang mencari animator untuk menggarap Tintin. Tak disangka Weta ternyata menyukai hasil karya kak Rini. Setelah sebulan mereka saling kontak,  akhirnya kak Rini resmi direkrut untuk terlibat dalam penggarapan film sang jurnalis berjambul khas itu.  Wah keren ya!