Pages

Monday, 19 November 2012

Mencintaimu Teramat Sangat!


Aku mencintaimu, teramat sangat. Bahkan ketika kata, luka dan cerita tak lagi punya makna, aku tetap mencintaimu…
Mencintaimu dengan sederhanaku.
Kau tau, aku sangat bahagia, saat aku bisa melihat senyummu, saat bahagia mewarnai harimu. Tapi aku sadar, dalam kehidupan selalu ada waktunya BERHENTI.  Ya, ada saat dimana Tuhan Yang Maha Pengasih, pemilik jiwa dan raga manusia akan memanggil kamu ke rumah sebenarnya. Istirahat  dari segala kepenatan dan kelelahan. Suatu hari, entah kapan gak akan bisa kulihat lagi senyum, tawa bahkan tangisanmu. Karena sesempurna apapun, kau tetap manusia. Manusia yang memiliki takdir, manusia yang bisa mati kapan saja tergantung kehendakNya, manusia yang lama kelamaan menjadi tua dan manusia yang baginya dunia hanya tempat singgah sementara.
Aku tak pernah tau, apa besok atau beberapa detik lagi, kamu masih bisa tertawa atau bernafas lagi.
Pernah suatu hari aku membayangkan semua orang menangis. Dan aku tanya mereka kenapa? Dengan wajah penuh sedih, mereka menjawab, kamu meninggal.
Kamu tau apa yang ada dibenakku saat itu? Aku akan jadi orang paling menyesal saat itu. Aku menyesal karena sampai detik itupun mungkin aku tak akan bisa mengungkapkan perasaanku. Aku akan minta Tuhan mengembalikanmu, tapi mau bagaimanapun nyatanya tak bisa, karena toh hidup hanya satu kali.
Ya, kita punya batas limit untuk hidup di dunia ini, kita juga punya batas limit untuk tersenyum, tertawa, bahagia, gembira, sedih, gundah, cinta benci, dan lain sebagainya.
Ditinggalkan orang yang kita sayang pasti begitu menyedihkan dan menyakitkan. Apalagi jika orag itu yang sering bikin kita bahagia, aku jadi merenung, apa yang sudah aku berikan untuk membuatmu bahagia?
Dan jawabnya tak ada… karena jangankan memberimu kebahagiaan, mengungkapkan rasaku saja, aku tak mampu…

Sunday, 11 November 2012

11112011 ( Memori Itu! )


11112011… tepat satu tahun tanggal itu berlalu. Meski waktu tak bisa diulang, tapi ia masih bisa dikenang. Ya, karena ia membekas dan menancap kuat dalam ingatan, gak gampang diangkat.
Gimana nggak? 11112011 terlalu berharga untuk dilupakan begitu saja. Yap, mimpi gua jadi kenyataan hari itu, bisa menghirup dan menghembus udara yang sama di satu Negara, satu kota bahkan satu tempat yang sama dengan 2PM adalah hal yang bener-bener berkesan dan berharga. Apalagi  ketika bisa mendapat kesempatan berjabat tangan dan berbagi senyuman dengan mereka. Luar biasa!
Bagi gua, 2PM adalah harga mati, kagak peduli nanti 2PM atau gua udah tua, gak peduli 2PM nanti udah encok dan kagak bisa nari lagi, gak peduli bakal banyak lagi boyband yang lebih kece muncul, gak peduli 2PM udah gak eksis lagi, gua akan selalu mencintai mereka seperti kupu-kupu mencintai bunga. So sweet kan? Ahaaa, gua emang sweet! ( #ditoyorUyong ).
Kenapa harus 2PM? Karena mereka boyband yang paling perfect menurut gua.
Mereka muncul dengan mengusung konsep yang berbeda dari boyband kebanyakan. Mereka punya cara sendiri untuk menarik perhatian pasar dengen menonjolkan sisi maskulin dan sporty dari diri mereka, ya, mereka tampil dengan konsep baru di jagat perboybandan internasional yaitu mengusung konsep acrobatic & b-boy dance yang agresif, bikin mata para kaum hawa melotot. Bahkan rasanya lebih asik liat live performance ketimbang liat MVnya, karena dalam diri dan music yang diusung 2PM selalu penuh kejutan dan selalu full spirit.
Cuma ada satu hal tentang 2PM yang paling males gua bahas, adalah kepergian Jaebeom. Ah, sumpah, males banget, bikin sedih soalnya. Apalagi kalau lu liat Incheon Korean Wave Festival pada Sepetember 2009, Perform terakhir JaeBeom di 2PM, beberapa hari sebelum ia pulang ke Seattle. Di video itu kita semua pasti bisa ngerasain kemarahan dan kesedihan member 2PM yang lain, bahkan Taecyeon ngerap dengan penuh emosi, Jaynya terlihat begitu lelah. Sumpah kasian banget, saat itu mereka tertekan lahir bathin.
Uyong sempat tertangkap kamera berbicara “Kuatlah” pada Jaebeom. Setelah selesai lagu Jaebeom sempat membungkuk agak lama, seperti isyarat meminta maaf. Dan setelah itu kita semua mendapati kenyataan Jaebeom pulang ke Seattle dan keluar dari 2PM. Jelas semua fans nangis, bahkan ada yang bilang Uyongpun sampai pingsang melepas kepergian Jay. Gak ada sepatah kata yang keluar dari mulut Jaebeom. Jaebeom hanya diam dan membungkuk.
Gua rasa salah banget  orang ngira, member 2PM lain yang pengen Jebeom keluar. Buktinya setiap mereka memenangkan penghargaan mereka selalu bilang “Jaebeom Hyung, Gumawo!” dan ketika 2PM memenangkan triple Crown, Chansung dengan girang meneriakan nama Amerika Jaebeom yaitu “Jay”. Pun ketika 2PM tampil pada acara Award tahunan, Taec ngerap lalu bilang “This Is for Jay Park”. Fenomena kepergian Jay gak cuma memicu kemarahan fans, banyak artis lain juga yang care dan ingin Jay balik ke 2PM lewat media jejaring social twitter and Ma2day. Bahkan suatu hari, karena banyaknya tekanan, Uyong sempat bilang di Ma2day “Kenapa orang-orang tak mengerti pikiran Jaebeom Hyung, JinYoung Hyung dan pikiran kami. Aku mau mati rasanya!”
Suasana jadi kacau banget. Mereka malah bermasalah saat mereka berada di puncak popularitas.  2PM jadi banyak hatters. Tapi gak sedikit yang masih setia dukung. Demi orang-orang yang mendukungnya, akhirnya 2PM memutuskan berdiri tanpa Jaybeom. Yap,show must go on. Dan 2PM ahirnya mengeluarkan album “1:59PM”. Kenapa judulnya bukan “2PM”? semua itu karena kepergian Jebeom, mereka ngerasa tak lengkap tanpa Jebeom.
Jabeompun masih care sama 2PM terlihat dari tweet Jaebeom yang terkesan membela Nichkhun saat Nichkhun terkena skandal tabrakan. So gua rasa, industry yang memisahkan mereka dan hati mereka tetap bersama dan menyatu.
Gua bener-bener masih berharap Jaebeom kembali mengisi posisi kosong leader, cz, gak akan ada leader lagi selain Jaebeom di 2PM.
oh iya, tanggal 08122012, 2PM akan kembali konser di Indonesia. i hope see they again and again... :)

Saturday, 10 November 2012

Bahagia Itu Sederhana!

Beberapa jejak langkah membekas dibelakang,
Beribu langkah menunggu dijelajah,
Sekian kemungkinan terbentang luas,
Entah esok ditingkahi bahagia atau ragukan kecewa, 
Aku tak tahu pasti!
Namun, bagaimanapun hasilnya aku akan terima.
Karena Bahagia menurutku sederhana.
Yaitu, ketika membiarkan tangan mungil bersama penaku menari,
Membentuk kata-kata,
Hingga terwujud sebuah cerita.
sungguh, saat itu, aku seperti bunga yang dikelilingi kupu-kupu.

About Me, Again!

semua rasa bersalah karena menyakiti orang lain yang kusayangi, smua kesedihan karena kenyataan tak sesuai harapan, semua kecemasan karena disisihkan, kadang bergulung-gulung dalam benakku, namun tak mampu mengalahkanku. karena, kalau aku boleh sombong, mungkin aku lebih kuat dari semua itu.

Friday, 9 November 2012

Yang Akan Member 2PM Lakukan Untuk Menghibur Kekasihnya Jika tertekan


Jawaban member 2PM ketika ditanya apa yang akan mereka lakukan untuk memnghibur kekasih mereka yang tertekan.
·        Chansung
Chanana akan mengatakan beberapa cerita menarik, supaya membuat gadis pujaan hatinya tertawa dan berusaha menenangkan dan member gadis itu kehangatan dengan mengenggenggam lengannya erat-erat.
·        Junho
Junho akan memeluk gadis itu dan mendiskusikan bersama ketertekanan gadis itu.
·        Wooyoung
Uyong akan membawa gadis itu ke tempat favoritenya, memperlakukannya dengan baik dan memberikannya makanan yang lezat
·        Taecyeon
Memeluknya dengan lembut ( mauuuuuuuu….. #MUPENG )
·        Nichkhun
Membuatnya tertawa dan memberikan dia makanan enak ( gak jauh beda sama Uyong )
·        Min-Jun
Menghibur gadis itu dengan kata-kata baik, lalu menyanyikan lagu cinta ( soooo sweeetttt )

Titik Yang Membuat 2PM Senang Lahir Sebagai Manusia


Ketika ditanya titik yang membuat 2PM senang lahir sebagai manusia, inilah jawaban Chansung, Wooyoung, Nichkhun and junsu :
o   Chansung
Kenyataan ketika aku bisa pergi ke sekolah anak laki-laki semua
o   Wooyoung
Menjadi anggota 2PM.
o   Nichkhun
Mampu melindungi orang yang dikasihi
o   Min-Jun
Mampu membela diri

Jika Berandai-Andai 2PM adalah Sebuah Keluarga


2PM. Hmmm, gua kagak bakalan ada habisnya kalo bahas boyband yang memulai debut 4 September 2008 dengan mengusung lagu “10 Points Out Of 10” ini.
Banyak kesulitan yang mereka alami, tapi berkat kerjasama dan kekompakan semua pihak. Mereka tetep eksis sampe sekarang.
Kalo liat mereka, gua bisa ketawa-ketawa sampe jungkir balik ( kalo nonton variety show yang ada 2PMnya ), nangis sampe sesegukan ( waktu JayBeom pergi ), terharu, seterharunya ( kalo inget perjuangan mereka ). Pokoknya mereka punya tempat yang gak bisa tergantikan dihati gua.
Dan sekarang gua pengen bahas mereka lagi.
Check it out! J
Junho merasa fitur terbaiknya adalah eye smilenya, kalo Wooyong menganggap paha gempalnya adalah nilai jual. Beda lagi dengan Chansung yang menganggap senyum dan kepercayaan diri itu nilai plusnya.
Jika berandai-andai 2PM adalah sebuah keluarga, beginilah kata para member 2PM:
o   Taecyeon, seorang Ayah
Min-Jun bilang, Taecyeon itu adalah seorang ayah, karena meskipun kadang sering terlihat aneh, tapi dia penyayang, pemerhati dan peka. Junho menambahkan, bahwa ketika libur Taecyeon selalu tidur dan tidak bermain, seperti seorang ayah.
o   Wooyoung, seorang Ibu
Kenapa seorang Ibu? Chansung bilang, Wooyoong banyak merengek-rengek, dan ketika member lain lupa mematikan listrik, Wooyoung akan marah-marah seperti seorang ibu.
o   Junho, seorang putra kedua
Kenapa? Karena menurut Nichkhun, Junho selalu melakukan semuanya dengan baik.
o   Nichkhun, seorang kakek
Menurut Taecyeon, Nichkhun selalu bangun pagi dan sangat sopan, dia juga akan selalu memperingatkan member lain jika terlalu bermain-main, seperti seorang kakek.
o   Min-Jun ( rada-rada gak terbiasa uy, nulis namanya, lebih enak Junsu L ), seorang paman
Kenapa begitu? Karena menurut Chansung, Min-Jun pembuat suasana yang ramah, relatif seperti seorang paman.
o   Chansung
Menurut Junho, Chansung seperti kucing peliharaan karena punya kepekaan yang tajam dan juga sesekali ia senang menggoda.

Thursday, 8 November 2012

Déjàvu

Hmmm, udah lama nih gak ngepost, bukan karena gak ada waktu tapi entah kenapa benar-benar sedang dirundung penyakit malas akut.
Tapi tiba-tiba gua tersadar, gua gak boleh terus-terusan males. Dan akhirnya, gua berusaha melawan rasa malas itu dengan menulis tentang Déjàvu.  Kenapa Déjàvu? Entahlah, pengen aja. Ini tulisan yang sebenarnya pengen gua tulis berabad-abad yang lalu ( lebay deh!) and baru kerealisasi sekarang. Itupun harus bergulat dengan rasa malas lebih dulu.
To the point aja kali ya! J
Déjàvu. Hmmm, yang gua tau Déjàvu itu berasal dari bahasa Prancis yang artinya “Telah dilihat sebelumnya”. Yap, Déjàvu adalah situasi atau kondisi dimana seseorang merasa pernah mengalami suatu adegan atau kejadian, padahal sebenarnya belum pernah.

Sebagai contoh:
  1. Lu masuk ke sebuah bangunan yang sebelumnya gak pernah lu masukin, tapi pas lu masuk, lu ngerasa familiar and akrab banget banget sama situasi, isi dan kondisi yang ada di bangunan itu. Atau,
  2. Lu ngelintas di suatu tempat yang belum pernah lu kunjungi, tapi lu ngerasa akrab sama pemandangan yang ada disana, lu bahkan tau apa yang akan terjadi.
Intinya gini deh, aspek and situasi yang lu liat, lu ngerasainnya sebagai sebuah bentuk atau sewujud isyarat, yang baik secara sadar atopun gak sadar ngehasilin rasa akrab yang nancep kuat.
Bisa juga lu nganggep apa yang disebut Déjàvu itu adalah mimpi.kenapa gitu? Banyak loh orang yang mengalami Déjàvu, merasakan kejadian dan situasi yang sedang ia alami dimimpi sebelumnya.
Déjàvu juga bisa diartikan sebagai bentuk Reinkarnasi. Ya, Reinkarnasi yang menurut bahasa latin berarti “Lahir Kembali”. Yang merujuk pada kepercayaan bahwa seseorang yang sudah meninggal, dapat dilahirkan kembali di kehidupan lain, bukan berupa wujud fisik, melainkan dalam wujud jiwa.
Ada juga loh yang mengartikan Déjàvu itu adalah fenomena epilepsi yang kurang lebih berarti sebuah gejala, fakta, kejadian  atau keajaiban dalam fungsi otak yang dapat disaksikan dengan pancaindera , dapat diterangkan dan dapat dinilai secara ilmiah.
Meskipun secara psikologis atau fisiologis Déjàvu mempunyai kemungkinan untuk memberikan penjelasan-penjelasan yang lebih naturalistic (alamiah), bukan mistik belaka, tetapi gua rasa sampai detik ini, sebab dan hakikat Déjàvu sendiri masih tetap menjadi misteri dan teka-teki.
Dari kecil gua sering mengalami Déjàvu, gua pernah ngalamin satu titik ( kalo gak salah waktu gua kelas 3 SMP ) dimana gara-gara terlalu sering Déjàvu, gua ngerasa lelah ngejalanin hidup ini, gua ngerasa gak bisa ngebedain mana mimpi dan mana kehidupan nyata. Apalagi pernah gua ngalamin Déjàvu tentang seorang teman yang saat itu baru selesai latihan band yang beberapa hari kemudian bakal manggung dalam event yang cukup besar di kota gua. Dia bersama teman-temannya sedang istirahat, tapi tiba-tiba ada truk yang menabraknya dan dia terpental sejauh kurang lebih 5 meter, dan meninggal dengan kondisi mengenaskan karena kain kafannya pun dipenuhi darah.
Setelah kejadian itu gua marah pada diri gua sendiri, gua bener-bener ngerasa marah, andai gua bisa lebih yakin itu Déjàvu, kejadian itu pasti gak akan terjadi. Tapi waktu tak bisa kembali. Dan takdir telah menemui muaranya. Gua gakbisa berbuat apa-apa. Setiap gua ngalamin Déjàvu, gua selalu nangis dan marah sama diri gua sendiri dan gua selalu ngerasa jadi orang aneh.
Tapi beberapa tahun belakangan, gua udah lumayan bisa menerima kenyataan. Gua udah bisa ngendaliin pikiran dan perasaan gua sendiri. Gua gak lagi bisa ditipu perasaan dan diri gua sendiri. Dan gua udah bisa meningmati, seninya Déjàvu.