Pages

Thursday, 14 April 2011

Opa Rosihan Anwar



 goenawan mohamad 
20. Yg menarik dlm sejarah jurnalisme kita: tiap nama penting yg muncul, seperti Rosihan, terlibat dlm usaha kemerdekaan bersuara.
 goenawan mohamad 
19. Saya beruntung bisa belajar jurnalisme dari reportase Rosihan Anwar. Meskipun saya tak selalu setuju dgn ssikap + pandangannya.
 goenawan mohamad 
18. Sejak itu kita tak menemukan lagi karya2 jurnalistik Rosihan yg cemerlang. Tapi ia rajin, berdisiplin. Pada dia, wartawan tak mati2.
 goenawan mohamad 
17. Tanpa koran 'Pedoman' yg dulu dipimpinnya, Rosihan menulis kolom di Kompas dan Pos Kota utk menyambung hidup. 
 goenawan mohamad 
16. Generasi yg kini tak mengalami kedua masa represi itu sulit utk membayangkan bagaimana wartawan spt Rosihan mengayuh biduk.
 goenawan mohamad 
15. Yg pertama waktu 'Demokrasi Terpimpin' Bung Karno. Yg kedua waktu rezim 'Orde Baru' Suharto. Kedua rezim itu tak suka pers yg bebas.
 goenawan mohamad 
14. Dgn demikian, spt Mochtar Lubis dan koran 'Indonesia Raya'-nya, Rosihan dgn 'Pedoman'-nya mengalami dua penindasan. 
 goenawan mohamad 
13. Kemudian ada aksi2 mahasiswa melawan Suharto. 'Pedoman' yg meliputnya, kena brangus. Setelah 1974, rezim Suharto makin ganas. 
 goenawan mohamad 
12. Waktu itu, akhir 1960-an, "Kompas" sudah terbit. "Pedoman' tak bisa menyainginya. Kedua koran itu punya audiens yg mirip. 
 goenawan mohamad 
11. Setelah Bung Karno jatuh, dan 'Orde Baru' lahir, koran 'Pedoman' boleh terbit lagi. Tapi tidak begtu sukses. 
 goenawan mohamad 
10. Dlm catatan itu bisa kita ikuti hal-hal yg selama "demokrasi terpimpin' di bawah Bung Karno tak akan dimuat dlm koran apapun.
 goenawan mohamad 
9. Catatannya di masa pembungkaman itu kemudian terbit setelah Bung Karno jatuh, kalau tak salah disebut sbg "Djakarta Dairy". 
 goenawan mohamad 
8. Di awal 1960-an, oleh Bung Karno dan Tentara koran Rosihan Anwar, 'Pedoman', ditutup. Ia menganggur, tapi tetap mencatat. 
 goenawan mohamad 
7. Pandangan politiknya dekat dgn kaum sosialis demokrat, khususnya dari Partai Sosialis Indonesia. Dan itu yg membuatnya dlm kesulitan. 
 goenawan mohamad 
6. Pengamatannya tajam dan ia merekam angka dan fakta dgn baik. Bahasanya memang tak memikat, tapi efisien dan efektif. 
 goenawan mohamad 
5. Rosihan meliput pertempuran Surabaya Nov. 1945. Ia juga diingat krn reportasenya ttg kunjungan PM Uni Soviet Krushchev ke Indonesia. 
 goenawan mohamad 
4. Di masa mudanya, Rosihan ulung dlm reportase. Di situ ia setingkat di atas Mochtar Lubis, yg lebih kuat mengedepankan opini.
 goenawan mohamad 
3. Kebanggaan seorang jurnalis bukanlah ketika ia menulis opini, tapi ketika ia menulis reportase yg lengkap, rinci, memikat.@
»
 goenawan mohamad 
2. Rosihan Anwar bukan pemikir. Ia pencatat peristiwa. Dan itu kelebihannya. Pemikir sering keliru karena ia mengabaikan fakta.
 goenawan mohamad 
1. Pada reportase Rosihan Anwar berlaku apa yg pernah dikatakan orang: "Journalism is the first rough draft of history." 
 dhani kurniawan 
 by gm_gm
RT @: Innalillahi WIR - Rosihan Anwar wartawan senior meninggal dunia pagi ini jam 08.15 di RS MMC dlm usia 89thn @ @


 Akmal Nasery Basral 
Stlh tahu umur saya,  bilang, "Kamu hebat, msh muda sdh tulis novel sejarah.".Ternyata beliau juga orang yg rendah hati.
 Akmal Nasery Basral 
 lalu cerita seri buku  akan ada lanjutannya, "Kali ini dg Jam Gadang sbg cover," katanya.
 Akmal Nasery Basral 
 lalu tenangkan pedagang Jl. Surabaya yg resah dgn bilang dia akan bela mereka tp "tolong skrg jgn ribut krn sy sdg ada wwcr."
 Akmal Nasery Basral 
Dgn sarung, beroblong putih dan memegang tongkat penyangga berdiri  dengarkan curhat pedagang yg diabaikan pemerintah.
 Akmal Nasery Basral 
 tanya kpd para pedagang, "ada apa?" Setelah mereka minta maaf atas keriuhan, mrk curhat krn toko mereka akan digusur.
 Akmal Nasery Basral 
 melongok lewat dinding pembatas, ternyata puluhan pedagang bekas di Jalan Surabaya sedang rapat shg sangat gaduh.
 Akmal Nasery Basral 
Ketika wwcr berlangsung di rumah , ada suara bising sekali dari rumah sampingnya.
 Akmal Nasery Basral 
Meski bahan  akhirnya tak saya masukkan sbg ending novel , tapi di Sekapur Sirih tetap saya jura namanya.
 Akmal Nasery Basral 
Lalu  tanya ke saya, "Apakah pengalaman saya itu cukup buat bahan novelmu?" Saya mengangguk.
 Akmal Nasery Basral 
Ketika bertemu Sudirman di persembunyiannya, "Sudirman ternyata teatrikal sekali saat bicara meski sakit parah," kata .
 Akmal Nasery Basral 
Saat rehat minum kelapa muda, Soeharto bilang "monggo!" kpd & Frans. Satu-satunya ucapan Soeharto sepanjang penjemputan.
 Akmal Nasery Basral 
 bilang sepanjang perjalanan yg berjam-jam, Soeharto pendiam sekali, sehingga dia hanya bicara dg Frans Wenduur.
 Akmal Nasery Basral 
Saat itu usia  26 thn, Soeharto 27 tahun, dan Panglima Sudirman 33 tahun.
 Akmal Nasery Basral 
 jemput Panglima Sudirman bersama fotografer Frans Menduur dan Letkol Soeharto dengan jip putih.
 Akmal Nasery Basral 
 bilang tak kenal Mr. Sjafruddin Prawiranegara. Tapi punya cerita saat jemput Panglima Sudirman agar mau kembali ke Jogja.
 Akmal Nasery Basral 
 bersedia saya wwcr pada hari Obama pidato di UI, shg saya batalkan ke UI. Begitu saya ke rumahnya, ternyata beliau ke UI..
»
 Akmal Nasery Basral 
 yg wafat pkl 08.15 dalam usia 89 thn, ikut menyumbang bahan novel .

No comments:

Post a Comment