Pages

Saturday, 11 August 2012

Untuk Mama


Ketika kutatap beningnya dua bola matamu
Bahagia terurai begitu saja tanpa rekayasa
Tanpa apa dan mengapa
Tanpa bilamana dan bagaimana

Saat kosong kudekap
Saat pengharapan tenggelam dalam bejana pengap
Senyummu yang begitu lepas seperti angin yang menggelitik jemari lentik tiap detik
Membawa rasa pada satu titik cantik
Hingga hal pelik berubah menjadi baik

Ma,
Meskipun aku tak pernah mampu mengungkap rasa yang bergejolak
Dalam ada dan tiada hidupku, untukmu…
Karena aku mencintaimu dalam diamku,
Aku menyayangimu dalam bisuku ,
Dan aku mengasihimu dalam senyapku,
Tapi,
Perlu kau tau
Dihatiku jelas terukir satu kalimat pasti,  untukmu:

“KAU YANG TERBAIK DAN TERINDAH DALAM HIDUPKU, SELALU… SELAMANYA!!!”

No comments:

Post a Comment