Ketika kutatap
beningnya dua bola matamu
Bahagia terurai begitu
saja tanpa rekayasa
Tanpa apa dan mengapa
Tanpa bilamana dan
bagaimana
Saat kosong kudekap
Saat pengharapan
tenggelam dalam bejana pengap
Senyummu yang begitu
lepas seperti angin yang menggelitik jemari lentik tiap detik
Membawa rasa pada satu
titik cantik
Hingga hal pelik
berubah menjadi baik
Ma,
Meskipun aku tak
pernah mampu mengungkap rasa yang bergejolak
Dalam ada dan tiada
hidupku, untukmu…
Karena aku mencintaimu
dalam diamku,
Aku menyayangimu dalam
bisuku ,
Dan aku mengasihimu
dalam senyapku,
Tapi,
Perlu kau tau
Dihatiku jelas terukir
satu kalimat pasti, untukmu:
“KAU YANG TERBAIK DAN
TERINDAH DALAM HIDUPKU, SELALU… SELAMANYA!!!”
No comments:
Post a Comment