Pages

Friday, 10 August 2012

Demimu, Aku Rala!


Kucacah kehampaan dalam luka yang belum mengering
Kutelan pedih dalam serpihan lara yang setia mengusik raga
Tak ada senyum, karena magismu melibas bahagiaku
Jerit sakitku merapal duka, merobek indahnya cerita dalam singgasana do’a
Hingga akhirnya bayang kesepian menguntit disetiap jejak gulita
Mengulum warasku
Mencekik tawa ceria dan menjadikannya asa belaka
Aku tak pernah tau sampai kapan akan kubawa duka nelangsaku
Biar hanya ilusi yang kudulang
Biar mimipi akhirnya sia-sia
Biar lebam hati merana yang tersisa
Demimu, aku rela

2 comments: