Pages

Thursday, 16 August 2012

Dari Hati : Tentang "Perahu Kertas Movie"


Menantikan novel kesukaan difilmkan itu rasanya lebih dr sesuatu. Tapi gua gak mau terlalu berharap, gua takut jatohnya akan sama kayak gua nonton Surat Kecil Untuk Tuhan (SKUT) yang menurut gua pribadi seorang penikmat dan sesekali menjadi pengamat film amatir yang bukan siapa-siapa, film itu (SKUT) terkesan terlalu mendramatisir kesedihan .
Perahu Kertas, hmmm, gua sangat mengapresiasi novel ini ketika tau bahwa akan difilmkan, soalnya novel ini adalah salah satu novel yang gua suka dari ribuan novel yang pernah gua baca.
Tapi lagi gua gak mau terlena dengan apa yang gua apresiasikan karena ya itu tadi, gua takut jatuh kelubang yang sama karena novelnya tak sesuai filmnya.
Menonton film perahu kertas nampaknya, kita harus terlebih dahulu membaca novelnya. Karena pengenalan masing-masing karakter di film ini tidak benar-benar mendalam (menurut gua).
Dan menurut gua juga, Maudy terlalu bersih, terlalu polos dan lugu untuk jadi Kugy. Gua gak nemuin sosok Kugy yang spontan dalam diri Maudy. Gua lebih respect jika seandainya yang memerankan tokoh Kugy itu adalah Povy Sophia. 
Dan dalam diri Adipati gua gak mendapati sosok Keenan yang bahkan dalam diampun dia terlihat cool, tatapan mata Adipati lebih banyak  kosong, soul dari jiwa Keenanpun belum benar-benar melekat dalam dirinya.
Novel “Perahu kertas” bikin gua mikir, nangis, ketawa, gila, ancur dan sebagainya, tapi sayang film ini hanya sedikit mempermainkan emosi gua.
Karena intepretasi gua terhadap novelnya, gua jadi banyak berharap sama film ini.  menurut gua pribadi film ini gak berani mengolah lebih dalam pikiran2 kak Dee…
Tapi over all, film ini masuk kategori film Indonesia yang layak tonton.
Oh iya lagi-lagi gua harus ngacungin jempol pada sosok Remy, ya, tatapan Reza Rahadian, penghayatanannya, nacep banget. Orang yang gua tunggu2 penampilannya (Ojos alias Dion )juga lumayan memikat. Seneng liat tatapan mata Ojos.
Dan jika ada yang ngajak gua nonton untuk ke 2 kalinya, asal d gratisin gua mau, gua pengen lebih memahami tatapan mata Adipati.
Gua juga gak sabar nonton Perahu Kertas bagian dua, gua sangat berharap, semua yang gua keluhkan di bagian 1 tertutupi di bagian 2. Gak sabar juga nonton Afika yang cutenya 11-12 sama gua. ahheeeeyyy!! J
Begitulah pendapat gua soal perahu kertas movie, ini sangat murni dari dasar hari gua, gak ada maksud memperovokasi atau jelek.
Gua hanya seorang penikmat film yang ingin menikmati film dan memandang film itu dari sisi gua. maaf jika ada salah kata, ini sama sekali tidak bermaksud tidak menghargai, sekali lagi gua tegasin, ini curahan dari dalam hati dari dlm lubuk hati.
Maju terus perfilman Indonesia, semoga semakin menjadi raja dinegerinya sendiri.
Oh ia, Step Up Revolution juga udah tayang, gak sabar pengen nonton, but, mesti ke Jakarta, di cirebon gak ada -_-“



No comments:

Post a Comment