Pages

Friday, 27 May 2016

HACHIKO A Dog's Story

Film Hachiko A Dog's Story pastinya menjadi salah satu yang tidak boleh terlewatkan bagi para pecinta binatang, khususnya bagi pecinta anjing. Kisah ini sad story dan dikemas jadi tontonan yang gak cuma bikin termehek-mehek tapi banyak juga yang kita bisa ambil dari film ini.
Film ini dibuka dengan suasana kelas sebuah sekolah dasar di Amerika. Sang Guru memberi tugas murid-muridnya untuk menceritakan seorang tokoh yang menjadi idolanya. Tibalah giliran Ronnie, salah seorang murid yang merupakan cucu dari profesor Parker Wilson  seorang dosen piano.
Ronnie bercerita bahwa idolanya adalah seekor anjing yang bernama Hatci. Siapa Hachi? Hmm, ia adalah seekor anjing milik seorang biksu. Biksu itu berniat mengirimkan Hachi pada seseorang di sebuah tempat di jepang. Namun karena label alamat yang dimaksud  terlepas Hachi akhirnya tersesat sampai ke inggris. Dan ditemukan seorang dosen seni musik bernama Prof. Peter Wilson disebuah stasiun tempat dia berangkat dan pulang kerja.


Ketika sang Profesor membawanya kerumah, sang istri menentangnya. Sebelum itu, anjing yang akhirnya di beri nama Hachi itu sempat juga dicari pemiliknya dengan memasang selembaran, dititipkan profesor di beberapa orang bahkan di penitipan anjing. Karena beberapa orang tidak siap dan di penitipan hewan juga tak berhasil.  Tak tega profesor membawanya ke rumah lagi, hingga lambat laun sang istri pun luluh dan akhirnya mencintai dan bermain bersama Hachi juga. Bagi keluarga Prof. Hachi sudah seperti keluarga.
Hari demi hari berlalu, Hachi kecil pun berubah menjadi dewasa. Dia setia menemani dan mengantar Prof. Pergi ke stasiun. Dan ketika tiba jam Prof. Pulang, Hachi pun setia menjemput dan menunggunya.
Sampai tibalah di suatu hari, Hachi agak rewel seolah tidak mau prof berangkat kerja. Ia bahkan yang selama ini tidak pernah mau bermain bola, malah mengajak tuannya bermain bola. Prof. Senang, namun ia tetap harus bekerja. Naluri kesetiaan Hatci begitu dalam ternyata karena itulah hari terakhir ia bertemu prof.
Ketika sedang mengajar Prof terkena serangan jantung dan akhirnya meninggal dunia.
Hachi yang belum mengetahui bahwa tuannya telah meninggal dunia pun selalu kembali ke stasiun itu saat sore menjelang. Ia selalu duduk ditempat biasa ia menunggu tuannya kembali.


Andy anak prof dan juga ibu dari Ronnie, menjemput Hachi. dan membawanya tinggal di tempat baru. Karena setelah Prof meninggal, rumah mereka langsung dijual. Di rumah Hachi jadi sangat pemurung dan tidak mau makan. Setiap kali mendengar bunyi sirine kereta Hatci terlihat begitu gelisah, bahkan Hachi selalu kabur menuju ke stasiun sebelum jam 5 sore untuk menunggu Parker. Hingga akhirnya Andi mengijinkan Hachi Memilih jalannya sendiri, terus menunggu Prof. Di stasiun.


Hachi akhirnya tinggal di bawah gerbong. Dan tidak peduli dengan apapun, Hachi terus menunggu kedatangan Prof.  Yang sebenarnya tak akan lagi kembali tanpa peduli apapun termasuk cuaca. Begitu setia Hati menunggu sang majikan.
Kisah kesetiaan Hachi kepada Prof membuat seorang wartawan tertarik dan memuat kisahnya di sebuah surat kabar. Beberapa pembaca bersimpati kepada Hachi dan memberi sejumlah uang kepada Carl untuk membiayai perawatan Hachi.


Beberapa tahun kemudian, Istri Prof, Cate Wilson kembali untuk mengunjungi makam Parker. Ketika sampai di stasiun, Cate melihat Hachi berada yang sedang duduk di tempat biasa ia setia menunggu Parker. Saat itu Hachi tampak sangat kotor, kurus  dan tua. Cate Begitu terharu melihat Hachi. Iapun menghampiri lalu memeluknya. Katedan Hachi berbagi kesedihan dan luka yang sama.
Semakin hari, kondisi Hachi semakin memburuk sehingga akhirnya Hachi meninggal dunia di stasiun dalam penantian nya.


Suatu hari dimalam natal saat Hachi yang tua dan lemah tetap setia menunggu tuannya, Hachi akhirnya bermimpi bertemu Prof.
di mimpinya, Prof mengajaknya  bermain dan berlari di sekitar danau. Sosok Parker baginya adalah tuan yang sangat baik hati. Bagi Hachi, Prof adalah sosok yang sangat baik hati. Hachi terlihat sangat bahagia, begitu juga Prof. Itulah akhir riwayat Hachi. Ia tak mampu lagi bertahan didunia, karena keadaannya yang semakin tua dan lemah Hachi menjaga kesetiaannya hingga hembus nafas terakhirnya. Ia meninggal di dekat stasiun tempatnya menunggu.  


kalo main jujur, Richard Gere yg berperan sebagai Prof, lebih menonjol dibanding Hachi. Pesona Gere itu loohh, ah gak ada tandingannya. Meskipun tidak begitu dominan seperti Hachi versi jepang.  over all Hachi jg bermain sangat apik.


Kisah ini begitu mengharukan. Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari kisah ini. Musik2 yg jadi instrumen film inipun menyayat-nyayat hati dan makin mendukung kesenduan. Top banget pokoknya dan gak bosen ditonton berkali-kali. Emosi kita dipermainkan disini... ada bahagia ada juga sedih.
Film yang membawa bermacam-macam nilai kehidupan. Tentang kesetiaan, kasih sayang, ketulusan, harapan, cinta, kepatuhan, keakraban dan lain-lain.
Bahwa kesetiaan tidak dapat dinilai dengan kata-kata. Karena kesetiaan harusnya dibuktikan dengan perbuatan. Film ini layak banget tonton.