Pages

Wednesday, 20 July 2022

Review "CANTIK ITU LUKA"


Setelah lebih dari 5 tahun novel ini jadi pajangan di rak karena malas buat memulai melihat tebalnya hampir 500 halaman, akhirnya aku berhasil menuntaskannya. 

Membaca novel ini sama seperti menggali luka. Sebab cantik bukan segalanya, karena CANTIK ITU LUKA dan kecantikan di Novel ini diceritakan membawa petaka, penderitaan dan kepedihan tiada henti.

Novel ini menggelitik karena bahasanya yang vulgar, tidak hanya itu, Novel ini juga jenius, aneh nyeleneh, unik & kadang rumit namun memberi kepuasan sendiri bagi siapa saja yang membacanya.

Novel ini termasuk novel fiksi yang kaya akan isi, kritis, liar, detail, kompleks, lugas dan cerdas. Dan, Eka cukup berhasil menawarkan pengalaman membaca yg berbeda dari penulis lain. Kamu tau? di novel ini semua tokoh terasa begitu hidup, kuat, berkarakter & membekas di otak sampai2 semuanya terasa seperti tokoh utama. Meskipun begitu, tapi sampai akhir Eka berhasil tetap fokus dan mempertahankan konsistensi ceritanya. Susah lohhh itu... 

Novel ini jujur saja cukup berat, tapi membuat aku ketagihan membaca lembar demi lembarnya. Apalagi di part2 terakhir. Benar2 gak habis pikir dengan isi otak Eka yang luar biasa. Beliau sangat pandai memberikan kejutan demi kejutan yang tidak bisa ditebak karena kadang diluar nalar. Daya pikir & imajinasi kadang mengerikan, bahkan caranya menggambarkan situasi dengan blak-blakan tak peduli betapapun tragisnya membuat otak aku yang dangkal bilang "kok bisaaa sampe sebegininya???" 

Nilai sosial dalam novel ini sangat kental dan bisa kita pelajari, seperti mengapa perempuan yang diperkosa oleh laki-laki harus dinikahkan dengan laki-laki pemerkosanya yang disebutkan berkali-kali di novel ini, seolah berusaha menyadarkan masyarakat, bahwa ITU BUKAN SOLUSI! Hal tersebut bahkan malah akan menimbulkan trauma dan masalah-masalah baru bagi sang perempuan.

Belum lagi kalimat yang sarat makna seperti :

“Semua perempuan itu pelacur, sebab seorang istri baik-baik pun menjual kemaluannya demi mas kawin dan uang belanja, atau cinta jika itu ada!"

Dan, dari kalimat ini:

"Ia sebenarnya waras bukan main, yang gila adalah dunia yang dihadapinya".

Itu adalah beberapa dari sekian banyak ironi-ironi yang ditawarkan oleh Eka, yang sangat bisa kita ambil maknanya. Ya, novel ini juga membuka pikiran kita untuk lebih peka, peka pada perasaan, peka pada lingkungan dan peka pada keadaan. 

Tidak hanya nilai sosial, nilai2 agamapun terselip dibeberapa part, sangat bisa dipelajari karena termasuk nilai2 dasar yang mudah sekali diserap. Seperti kutipan di bawah ini:

"Bukan urusan manusia memikirkan Tuhan itu ada atau tidak, terutama jika kau tahu di depanmu manusia satu menginjak manusia yang lain."

Atau kutipan lain, seperti :

”Aku lebih suka masuk neraka karena menghabiskan seluruh hidupku untuk menghilangkan penindasan manusia oleh manusia. Jika aku boleh berpendapat, dunia inilah neraka, dan menjadi tugas kita menciptakan surga.”

Novel ini juga bercerita bahwa sifat dasar laki2 memang rakus. Seperti Krisan, salah satu tokoh di novel ini. Ya Krisan adalah lelaki paling brengsek dan licik yang berada di Halimunda.

Dia berhasil membawa novel ini pada ujung klimaks. Bagaimana tidak, di part2 terakhir, dia membuat hati ini begitu emosional. Ia mencintai Nurul aini, Namun menginginkan tubuh Rengganis. Belum lagi ia bercinta dengan gadis buruk rupa yang merupakan bibinya sendiri. Si Cantik. Dan akhirnya karena kerakusannya ia berani membunuh Rengganis, kemudian menggali kubur Nur Aini dan menyimpannya di kolong ranjang. Gilaaa... 

Tidak hanya itu, Adegan perkosaan bertubi-tubi di novel ini juga lumayan bikin meringis. Yang paling diingat dan membuat marah adalah adegan perkosaan Shodancho terhadap Alamanda, sampai ketika mereka menjadi suami & istripun  Shodancho tega memperkosa istrinya, dia benar2 tidak bisa mengendalikan nafsu terhadap tubuh istrinya. Padahal diceritakan dia begitu mencintai istrinya tanpa pamrih, tetapi tetap saja dia melukai istrinya lebih dalam sampai dia mendapatkan sang istri dengan perjanjian merugikan. Si mesum penuh nafsu akhirnya merasa menang. Tanpa penyesalan atas perbuatannya, hanya disebutkan sekilas Shodancho merasa perbuatannya salah, itu pun karena melalui perkosaan dia tidak berhasil mendapat anak. Sampai akhir tak ada hukuman adil untuk perbuatannya. Ahhhh, benar2 dibuat tercabik dengan cerita ini.

Aku yakin Eka menyelipkan cerita itu bukan tanpa alasan. Ia ingin kita menggali lebih dalam dan mengambil sesuatu dari kehidupan Shodancho dan Alamanda.

Novel ini memang membahas banyak persolan perempuan secara satir termasuk soal presepsi cantik-jelek seorang perempuan di tengah masyarakat sangat layak diulas lebih dalam.

Meskipun novel ini bagus tapi Aku kurang merekomendasikan jika kamu mencari bacaan yang santai, karena membaca novel ini bikin pikiran terkuras. Kamu tau? Butuh waktu dan tenaga untuk meresapi & memahami secara maksimal.

Tidak disarankan juga untuk kalian yang berperasaan halus dan bertutur lembut. Karena novel ini bener2 campur adukin perasaan, kasar, bikin ngilu, bikin depresi dan yang lebih parah, perasaan yang ditinggalkan novel ini, lumayan cukup bertahan lama, marahnya, keselnya, bencinya, arrrrggghhh... Semuanya!!!


Rating novel ini menurutku 4.8/5.


Thursday, 28 December 2017

Lustrous Liquid Foundation & Perfect Glow Mate Lipstick no 5 dengan warna Fiery Orange INEZ

Tiap hari, ngga bisa berenti jatuh Cinta sama @inezcosmetics Terutama produk #Inez900Joy, nolong banget dia,  ngga mesti make up tebel dan ribet, inez udah bantu bikin wajah gw glowing dan cakep.  Produk #Inez900Joy yang paling gw favoritin sih Lustrous Liquid Foundation no 10 dengan warna Beige, kecenya pake banget, nyatu banget dikulit, jatohnya natural di wajah dan terasa ringan di muka gw.

Yang making menarik,  kemasannya itu elegan,  mahal terus punya lapisan kaca yang super duper tebel.  So,  gw yang dasarnya ceroboh,  ngga perlu takut,  karena udah pernah jatoh berkali-kalipun dia tetep kuat dan tegar.  Makin suka dengan bentuknya yang pump,  jadi bisa banget kita kontrol pemakaiannya.


Gw yang dasarnya ngga suka pake bedak dan lebih sering beraktifitas di lapangan ngerasa terbantu dengan adanya Lustrous Liquid Foundation ini.  Dia mampu stay lama,  menyamarkan bekas jerawat,  bikin kulit halus, menghilangkan flek hitam juga bikin muka tampak cantik berseri ala-ala artis korea. Perfect pake banget!

Oh iya, gak cuma itu,  selain Lustrous Liquid Foundation, produk  #Inez900Joy yang gue juga suka adalah  Perfect Glow Mate Lipstick no 5 dengan warna Fiery Orange.Dia ngebantu banget penampilan. Serius, gak boong! Warnanya yang sempurna bisa bikin muka jadi lebih fresh,  modal banget saat kita dalam keadaan lelah tapi dituntut untuk ceria.  Dia juga ngga mudah luntur di bibir,  namun lama di bibir,  aplikasi warnanya makin Bagus.

 Sering banget ni lipstick aku kantongin di jeans.  Yang kece,  lipsticknya kokoh,  ngga pernah rusak.  Pernah jatoh berkali-kalipun ngga ngaruh,  dia tetep strong.  Mau udara panas,  lembab,  dingin.  Dia jatohnya tetap sempurna di bibir.
Aaa,  pokoknya suka pake banget.

#Inez900Joy

#InezCosmetics #makeup #makeupartist #cantikalami #cantik #makeupaddict #natural #smile #happy #vsco #like4like #likeforlike #l4l #lfl

Friday, 27 May 2016

HACHIKO A Dog's Story

Film Hachiko A Dog's Story pastinya menjadi salah satu yang tidak boleh terlewatkan bagi para pecinta binatang, khususnya bagi pecinta anjing. Kisah ini sad story dan dikemas jadi tontonan yang gak cuma bikin termehek-mehek tapi banyak juga yang kita bisa ambil dari film ini.
Film ini dibuka dengan suasana kelas sebuah sekolah dasar di Amerika. Sang Guru memberi tugas murid-muridnya untuk menceritakan seorang tokoh yang menjadi idolanya. Tibalah giliran Ronnie, salah seorang murid yang merupakan cucu dari profesor Parker Wilson  seorang dosen piano.
Ronnie bercerita bahwa idolanya adalah seekor anjing yang bernama Hatci. Siapa Hachi? Hmm, ia adalah seekor anjing milik seorang biksu. Biksu itu berniat mengirimkan Hachi pada seseorang di sebuah tempat di jepang. Namun karena label alamat yang dimaksud  terlepas Hachi akhirnya tersesat sampai ke inggris. Dan ditemukan seorang dosen seni musik bernama Prof. Peter Wilson disebuah stasiun tempat dia berangkat dan pulang kerja.


Ketika sang Profesor membawanya kerumah, sang istri menentangnya. Sebelum itu, anjing yang akhirnya di beri nama Hachi itu sempat juga dicari pemiliknya dengan memasang selembaran, dititipkan profesor di beberapa orang bahkan di penitipan anjing. Karena beberapa orang tidak siap dan di penitipan hewan juga tak berhasil.  Tak tega profesor membawanya ke rumah lagi, hingga lambat laun sang istri pun luluh dan akhirnya mencintai dan bermain bersama Hachi juga. Bagi keluarga Prof. Hachi sudah seperti keluarga.
Hari demi hari berlalu, Hachi kecil pun berubah menjadi dewasa. Dia setia menemani dan mengantar Prof. Pergi ke stasiun. Dan ketika tiba jam Prof. Pulang, Hachi pun setia menjemput dan menunggunya.
Sampai tibalah di suatu hari, Hachi agak rewel seolah tidak mau prof berangkat kerja. Ia bahkan yang selama ini tidak pernah mau bermain bola, malah mengajak tuannya bermain bola. Prof. Senang, namun ia tetap harus bekerja. Naluri kesetiaan Hatci begitu dalam ternyata karena itulah hari terakhir ia bertemu prof.
Ketika sedang mengajar Prof terkena serangan jantung dan akhirnya meninggal dunia.
Hachi yang belum mengetahui bahwa tuannya telah meninggal dunia pun selalu kembali ke stasiun itu saat sore menjelang. Ia selalu duduk ditempat biasa ia menunggu tuannya kembali.


Andy anak prof dan juga ibu dari Ronnie, menjemput Hachi. dan membawanya tinggal di tempat baru. Karena setelah Prof meninggal, rumah mereka langsung dijual. Di rumah Hachi jadi sangat pemurung dan tidak mau makan. Setiap kali mendengar bunyi sirine kereta Hatci terlihat begitu gelisah, bahkan Hachi selalu kabur menuju ke stasiun sebelum jam 5 sore untuk menunggu Parker. Hingga akhirnya Andi mengijinkan Hachi Memilih jalannya sendiri, terus menunggu Prof. Di stasiun.


Hachi akhirnya tinggal di bawah gerbong. Dan tidak peduli dengan apapun, Hachi terus menunggu kedatangan Prof.  Yang sebenarnya tak akan lagi kembali tanpa peduli apapun termasuk cuaca. Begitu setia Hati menunggu sang majikan.
Kisah kesetiaan Hachi kepada Prof membuat seorang wartawan tertarik dan memuat kisahnya di sebuah surat kabar. Beberapa pembaca bersimpati kepada Hachi dan memberi sejumlah uang kepada Carl untuk membiayai perawatan Hachi.


Beberapa tahun kemudian, Istri Prof, Cate Wilson kembali untuk mengunjungi makam Parker. Ketika sampai di stasiun, Cate melihat Hachi berada yang sedang duduk di tempat biasa ia setia menunggu Parker. Saat itu Hachi tampak sangat kotor, kurus  dan tua. Cate Begitu terharu melihat Hachi. Iapun menghampiri lalu memeluknya. Katedan Hachi berbagi kesedihan dan luka yang sama.
Semakin hari, kondisi Hachi semakin memburuk sehingga akhirnya Hachi meninggal dunia di stasiun dalam penantian nya.


Suatu hari dimalam natal saat Hachi yang tua dan lemah tetap setia menunggu tuannya, Hachi akhirnya bermimpi bertemu Prof.
di mimpinya, Prof mengajaknya  bermain dan berlari di sekitar danau. Sosok Parker baginya adalah tuan yang sangat baik hati. Bagi Hachi, Prof adalah sosok yang sangat baik hati. Hachi terlihat sangat bahagia, begitu juga Prof. Itulah akhir riwayat Hachi. Ia tak mampu lagi bertahan didunia, karena keadaannya yang semakin tua dan lemah Hachi menjaga kesetiaannya hingga hembus nafas terakhirnya. Ia meninggal di dekat stasiun tempatnya menunggu.  


kalo main jujur, Richard Gere yg berperan sebagai Prof, lebih menonjol dibanding Hachi. Pesona Gere itu loohh, ah gak ada tandingannya. Meskipun tidak begitu dominan seperti Hachi versi jepang.  over all Hachi jg bermain sangat apik.


Kisah ini begitu mengharukan. Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari kisah ini. Musik2 yg jadi instrumen film inipun menyayat-nyayat hati dan makin mendukung kesenduan. Top banget pokoknya dan gak bosen ditonton berkali-kali. Emosi kita dipermainkan disini... ada bahagia ada juga sedih.
Film yang membawa bermacam-macam nilai kehidupan. Tentang kesetiaan, kasih sayang, ketulusan, harapan, cinta, kepatuhan, keakraban dan lain-lain.
Bahwa kesetiaan tidak dapat dinilai dengan kata-kata. Karena kesetiaan harusnya dibuktikan dengan perbuatan. Film ini layak banget tonton.