Pages

Tuesday, 25 December 2012

2PM LIVE TOUR in Jakarta “What Time Is It?” Part 1/5 – My Taste


Kadang terasa basi membicarakan hari yang telah berlalu. Tapi tak jarang ada saat, ada moment atau ada tanggal dimana tak bisa terlupakan begitu saja karena mempunyai kesan yang mendalam sehingga tak ada kata basi untuk mengingat hari itu.
Tanggal 08-12-2012 adalah tanggal terbaik, tercantik, termanis, tertistimewa dan terindah yang gua rasakan di 2012. Malah tanggal 12-12-2012 yang notabenenya tanggal yang unik sekaligus cantik yang juga membuat gua merasakan banyak keberuntungan rasa-rasanya tak bisa melampaui istimewanya tanggal 08-12-2012.
Bingung harus mulai darimana untuk memflasback karena terlalu banyak cerita, terlalu banyak banyak keindahan dan terlalu banyak yang ingin dituangkan… aaaaaaahhhhh (teriak).
Hmmm (berfikir)…
Taecyeon… laki-laki berahang menonjol menunjukkan kepribadiannya yang kuat dan berbahu lebar  memberi dia sensasi pemilik sejuta kehangatan. Dia juga seorang laki-laki yang memiliki tatapan mata sopan dan menenangkan sehingga ketika menatap matanya, gua merasakan keteduhan. Taecyeon, ya, mungkin dari dia semua ini dimulai. Karena yang gua tahu dan  Gua rasakan, semua kebahagiaan ini, semua keistimewaan ini, semua keindahan ini, bermula darinya dan kehatinyalah perasaan gua bermuara ( ciiieeee!!! ).  Bagaimana tidak? Ketampanan, senyuman, tatapan mata, gerak tubuh dan bahkan gerak langkahnya telah mampu menggugah gua merasakan hiruk pikuk aliran listrik yang semakin hari semakin bertumbuh dalam system tubuh.
Mencintai Taecyeon adalah bersahabat dengan khayalan. Dan bersahabat dengan khayalan berarti berteman baik dengan realita dan onggok-onggokan kepedihan. Sakit, amarah, sedih semuanya sering teraduk dalam satu wadah yang kadang membuat gua merasa seperti terkelitiki oleh silet. Ya, mencintai Taecyeon kadang membuat gua tidak tahu mana mimpi mana kenyataan. Mana milik alam sadar, mana milik alam nisdar.  Tapi ah, meski banyak kesulitan, kesedihan dan kesakitan yang gua alami dan gua dapatkan karena hidup dalam ada dan tiada dengan mencintainya, gua selalu rela karena disalah satu sudut hati gua, namanya sudah sangat melekat dan jelas tak gampang diangkat.
Taecyeon benar-benar membuat gua terobsesi. Karenanya gua ingin jiwa gua menjadi oase ditengah gurun hidupnya yang kelak akan mampu mensinergikan tidak hanya jiwa, tapi juga raga, rasa, mimpi dan segala tek-tek bengek yang ada dihidupnya. Sehingga dimanapun gua berada, disanalah hati Taecyeon tertambat ( ahheeyyy!! ).
Mencintai Taecyeon bikin gua tahu bahwa cinta itu semu dan tidak bisa terdefinisi begitu saja dan bikin gua  juga tahu bahwa sedih atas nama cinta adalah pelipur lara dan pengobat duka nestapa yang luar biasa dahsyat.
Mencintainya juga kadang bikin gua terjerumus dalam ranah rasa yang melucuti rasionalitas dan menelanjangi akal sampai sebodoh-bodohnya sehingga gua teradiksi kepedihan, ketidakpastian dan keragu-raguan. Itu jelas membuat gua tampak menyedihkan, tapi ah, gua tak mau meratapinya. Karena toh akhirnya gua sadar bahwa cinta adalah kekuatan Maha Dahsyat yang tidak ada satu manusiapun yang mampu menahannya.
Gua disini mencintai Taecyeon dalam kesendirian, karena gua tahu kadang ada cinta yang seberapapun kita berusaha mendapatkan dan menggapainya, ia tak bisa direngkuh. Tapi gua masih tetap berharap suatu hari gua bisa memenangkan dan meraih, bukan tubuh, bukan sikap, tetapi jiwa, sekujur jiwanya. Supaya semua rasa sakit ini sirna dan gua bisa bangun dari mimpi sambil tersenyum karena harapan menjelma nyata, tak hanya ilusi belaka ( so sweeeeeeeeetttt kan? Ahihihiyy! ).

Link Lengkap :

No comments:

Post a Comment